Jumat, 31 Agustus 2007

Kado Tanda Cinta


Tanggal 30 Agustus kemaren memang hari dimana beberapa tahun silam aku dilahirkan kedunia. Ada banyak hal yang berbeda dengan ulang tahunku beberapa waktu yang lalu. Kalo setahun yang lalu aku menjalani ulang tahun ku dengan calon suami, karena kebetulan hari pernikahan kami hanya berbeda 4 hari dengan hari ulang tahunku. Tahun ini, aku sudah merayakan ulang tahunku dengan sang suami tercinta. Satu peristiwa yang sangat membahagiakan dalam hidupku...
Pulang kantor 1 hari sebelum ulang tahunku, suami menelpon dengan nada ceria, mengabarkan bahwa 1 kado special telah disiapkan untukku. Wah,rasanya ga sabar banget untuk menunggu kepulangannya dari kantor, padahal jam pulang kantornya tak lama lagi. Tak lama, suami sampai dirumah...dengan wajah berseri dan sedikit meledek suami memeluk saya dengan mesra. "Mana kadonya,yang (panggilan sayang saya pada suami)...??!!" Pertanyaan saya malah dibalasnya dengan senyum simpul penuh makna, sambil meledek dia berkata "Nanti donk, ntar ga surprise.." Halah, males banget deh, pikir saya dalam hati, bikin penasaran aja. Akhirnya saya harus menunggu lagi dengan sabar untuk melihat kado special dari suami.
Hem...sampai juga dirumah kami, wah bisa segera buka kado neh, begitu pikirku saat melangkahkan kaki pertama kali dirumah. Saya langsung menagih hadiah itu. Dan satu kotak merah hati lengkap dengan gambar hati dimana-mana saya terima dengan hati berdebar. Lengkap dengan 1 buah kartu ucapan yang romantis mengiringinya. Wah, ternyata hadiahnya Gamis manis wana merah hati. Duh, kok rasanya ga percaya kalo kado ini pilihan suami. Bukannya apa-apa, soale baju ini termasuk baju yang "ceweq" banget. Tapi ternyata suami punya selera yang bagus banget. hehehe...
Kado indah tanda cinta di Ulang tahunku, Ulang tahunku yang pertama dalam kebersamaan kita....semoga cintamu tak hanya sebatas awetnya baju ini dilemari, tapi selalu awet sampai ajal memisahkan kita. I LOVE U,suamiku....Thanks 4 everythings.

Jumat, 24 Agustus 2007

Cinta Yang Tak Tergantikan

Sebagai calon Ibu,mungkin saya bukanlah seorang Ibu yang baik. Bagaimana tidak, saya tidak pernah tau tentang nutrisi dan susu hamil yang baik untuk saya dan si calon bayi. Itu lebih karena segala hal yang berkenaan dengan kehamilan saya si calon Ayahlah (suami) yang dengan sigap mengurusnya. Mulai saya dinyatakan hamil oleh Dokter, suamilah yang cekatan mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan kehamilan saya, dari mulai nutrisi yang harus saya penuhi untuk kesehatan janin dan saya, susu hamil sampai hal-hal kecil lainnya.
Sepulang kerja, secapai apapun lelah yang mendera, suami selalu membuatkan segelas susu hamil hangat untuk saya minum, lalu setelah kami selesai shalat isya berjamaah, suami memotong buah untuk pelengkap nutrisi saya hari itu. Lalu dengan setia suami menemani saya memakan buah itu sampai habis, bahkan tak jarang malah suami yang menghabiskan (hehehe..), setelah itu suami mengingatkan saya untuk segera meminum susu hamil, sambil mengelus mesra rambut saya "Chayang, (panggilan sayang suami pada saya) ayo susunya diminum, nanti keburu dingin...." Duh, rasanya tak mungkin deh ada wanita lain diluar sana yang dimanjakan seperti saya sekarang. Setelah minum susu, barulah kami berdua tidur. Tak hanya itu saja tanda cinta suami, saat saya "mengeluh" sakit pada pinggang, atau capek pada kaki karena beban perut yang semakin membesar, suami juga dengan sigap langsung memijit saya dengan tangan lembutnya. Walaupun kadang yang lebih terasa adalah geli, bukannya rasa sakitnya yang berkurang. Tapi itulah suami saya, yang dengan cintanya selalu membuat saya nyaman dengan kehamilan ini, dia juga selalu menguatkan dan mendukung saya saat saya "lelah" dengan kehamilan ini. Kalo kata orang ada yang namanya suami SIAGA, maka untuk saya suami lebih dari suami SIAGA, tapi juga dokter pribadi saya, karena dia lah yang memantau segala nutrisi saya selama kehamilan, suami juga seorang psikiater,karena dia yang selalu bisa menenangkan saya dalam menghadapi kehamilan ini. Itulah cinta suami yang tak tergantikan oleh siapapun dan sampai kapanpun. Saya sungguh beruntung memilikinya, dan bayi kamipun sangat beruntung memiliki calon ayah seperti dia.

Jumat, 17 Agustus 2007

Romantisme

Banyak pasangan yang telah lupa untuk menyisihkan waktu berdua saja dengan pasangannya. Mereka berpendapat bahwa seiring dengan berjalannya waktu pernikahan mereka, maka kebersamaan itu juga akan berbanding lurus. Padahal tidak demikian adanya. Dengan sejuta kesibukan yang kita miliki, belum lagi dengan hadirnya anak - anak ditengah - tengah pernikahan kita, kita semakin tidak memiliki waktu untuk berdua saja.
Menghabiskan waktu berdua saja sangatlah penting dalam perjalanan pernikahan. Bukannya tidak mungkin kalo dalam perjalanan kebersamaan kita ada hal - hal yang tidak sempat kita bahas, hanya karena waktu kita yang semakin berkurang untuk berdua, atau kita sibuk dengan tugas dan kewajiba kita masing - masing.
Tidak harus mahal kok untuk bisa menyisihkan waktu berdua. Saat ada waktu libur nasional, walaupun hanya 1 hari, cobalah untuk meluangkan waktu untuk pergi berdua saja. Bisa ketempat yang baru, yang belum pernah anda berdua kunjungi, tapi bisa juga ketempat yang memang pernah memiliki arti tersendiri untuk anda berdua. Masalah anak - anak, tak ada salahnya kok kalo sesekali anda menitipkannya kepada orang yang terpercaya. Anak - anak pastilah mengerti dengan kondisi orang tuanya yang memang butuh privaci dalam kehidupan mereka.
Jangan sampai kesibukan anda menjadikan hubungan anda berdua hanya sebagai sebuah kewajiban dan ritual saja. Tapi jadikan juga hubungan kaliaan berdua sebagai sebuah hubungan yang nantinya akan memperkokoh pondasi rumah tangga kalian berdua. Karena bagaimanapun kita sebagai manusia tetaplah memerlukan waktu untuk menikmati kehidupan yang harmonis dan dinamis.

Kamis, 16 Agustus 2007

Hanya 3 Kata

Sering kali banyak dari kita lupa bahwa dalam kehidupan ini sangat penting untuk menghargai orang lain, terutama orang terdekat kita. Kadang kita cenderung cuek dengan kondisi orang terdekat kita. Kita menganggap bahwa kebersamaan kita dengan mereka membuat mereka tak lagi layak untuk mendapatkan hal yang special dari kita. Padahal seharusnya kita jauh lebih menghargai orang terdekat kita, karena dengan merekalah kita menghabiskan separuh bahkan seluruh waktu hidup kita. Orang terdekat itu bisa orang tua, saudara, teman, sahabat, bahkan suami ataupun istri kita.
Mereka mungkin tak pernah meminta apapun untuk hidup mereka, melihat kita bahagia saja pastilah mereka juga ikut merasakan bahagia yang sama. Namun sebagai orang yang menghargai orang lain, seharusnya kita lebih dalam memperlakukan mereka. Terutama dalam bersikap dan bertutur kata. Ada tiga kata sederhana yang sesungguhnya mempunyai makna sangat dalam, bahkan mampu meruntuhkan segala keadaan yang mengkin sedang tidak mengenakkan antara kita dengan orang terdekat kita. Tiga kata yang selama ini mungkin sebagian dari kita telah lupa untuk mengungkapkannya. Tiga kata yang sangat sepele, sehingga kita kadang tidak sanggup melihat kedalam makna yang terkandung didalamnya.
Tiga kata tersebut adalah Maaf, Tolong dan Terima kasih…saat kita meminta sesuatu pada orang lain kadang kita tak pernah lupa untuk menggunakan kata ini, Tolong. Sedangkan dengan orang terdekat kita, kita seenaknya menyuruh mereka melakukan apapun untuk kita ataupun mengambil keperluan kita. Saat kita melakukan kesalahan pada orang lain, tanpa canggung kita langsung meminta Maaf, bahkan dengan wajah yang sangat menyesal. Sedangkan dengan orang terdekat kita, kita cenderung menyepelekan segala kesalahan kita kepada mereka, karena kita menganggap mereka pastilah memaafkan kita tanpa kita harus memintanya. Saat kita berbelanja ataupun dilayani oleh orang lain kita langsung mengucapkan Terima Kasih atas keletihan dan kerja keras mereka kepada kita. Tapi apakah kita pernah mengucapkan terima kasih pada saat istri kita yang menyiapkan sarapan untuk kita, atau saat suami kita membantu menurunkan belanjaan kita, atau pada saat Ibu kita memasakkan makanan kesukaan kita…Rasanya sedikit dari kita yang melakukan hal tersebut bukan??!! Belum terlambat untuk kita memperbaiki cara kita bertutur kata dan bersikap terhadap orang terdekat kita. Terutama terhadap orang tua, suami/istri, saudara dan sahabat, karena merekalah orang yang akan menjadi bagian dalam hidup kita.

Terpedaya Sugesti

Banyak dari kita sering mendengar hal – hal yang kalo dipikir dengan akal sehat mungkin tidak masuk akal. Seperti saat kita ingin menggelar hari pernikahan, banyak dari orang tua kita yang tak hanya sibuk menyiapkan segala hal yang berhubungan dengan terlaksananya perhelatan itu, tapi mereka juga sibuk menanyakan kepada “orang – orang tertentu” mengenai kecocokan kita dengan pasangan kita, tentang tanggal baik pernikahan kita dsb. Saat kita ingin pindah rumah juga, kita selalu disibukkan dengan memilih lokasi rumah yang letaknya baik menurut aturan “beberapa ilmu”, belum lagi tanggal pindah rumahnya, haruslah lagi – lagi dihitung dengan perhitungan yang tidaklah mudah.
Kalo kita tidak melakukannya, saat terjadi sesuatu yang tidak baik ditengah perjalanan kita, kadang kita kembali mengingat hal – hal yang dulunya sengaja kita lupakan (karena kecenderungan tidak masuk akal itu), padahal hal – hal yang tidak baik didepan kita itu bisa saja mengandung maksud banyak hal. Salah satunya mungkin kita harus lebih dewasa lagi dengan adanya ujian – ujian yang kita alami.
Hal yang buruk itu juga kadang hadir karena kita terlampau tersugesti dengan penuturan bahwa kalo kita tidak melakukan hal – hal yang “wajib” itu maka kita akan mendapatkan hal yang tidak baik. Padahal sebenarnya saat kita tidak melakukannya pun tidak akan menyebabkan apapun terhadap kita, bahkan ada kalanya saat hal – hal “wajib” itu tidak kita lakukan kita menjadi jauh lebih baik. Nah, apa yang harus kita lakukan saat kita terbentur pada kenyataan seperti itu??!! Mudah, kita hanya harus berpositif thingking terhadap apapun kejadian yang telah, sedang dan akan kita lalui. Bukankah Allah tergantung bagaimana perasaan/pikiran hambaNya. Maka saat kita berfikiran buruk terhadapNya, maka itulah yang akan kita dapatkan. Begitu juga sebaliknya. Kita juga harus selalu berdo’a sebelum melakukan apapun. Karena dengan do’a bisa menjauhkan kita dari takdir – takdir atau kejadian – kejadian buruk yang akan menimpa kita. Sisanya ya sebagai manusia kita wajib berserahdiri atas apapun yang Allah gariskan pada kita. Dengan begitu kita tidak akan lagi merasa tidak nyaman dengan hal – hal yang “wajib” kita lakukan padahal hal tersebut tidak masuk akal.

Selasa, 14 Agustus 2007

Indah dan Uniknya Masa Hamil(Dialami Istri – Dirasakan suami)

Bahagianya saat tahu hamil! Haru dan gembira campur aduk. Anda dan suami pun mengalami masa-masa unik dan bahagia yang bisa bikin hati terkesima.
Yang dialami calon ibu :
• " Hei… ia bergerak! Hallo Nak, sedang apa di dalam perut Mama?”
• Ingin makan aneka makanan, dari cokelat, bakso hingga sepiring rujak? Hmm… inilah saat yang tepat, karena tak perlu pusing-pusing memikirkan program diet.
• Saat merasakan pegal-pegal di punggung atau di kaki, suami tak keberatan mengelus-elus atau memijat lembut bagian tubuh yang pegal
• Merasa semakin gendut dan tembem? Tak perlu risau, orang lain pun memaklumi kondisi wanita yang tengah hamil.
• Lebih tertarik bersantai di tempat tidur sambil membaca majalah atau mendengarkan musik, ketimbang berolahraga jalan pagi mengitari kompleks perumahan. Tapi sih, seharusnya harus juga sedikit-dikit olahraga, kalau sudah di atas tiga bulan.
• Ini saatnya shopping baju-baju khusus ibu hamil dong. Belum beli sepatu lagi. Asyik!
• Akhir-akhir ini merasa ingin marah, mudah kesal, atau cepat tersinggung, baik pada suami atau orang lain? Tak apa. Ini wajar terjadi di masa kehamilan, karena tubuh mengalami berbagai perubahan hormonal.(Dan sang suami pasti akan pasrah, deh!)
• “Bercinta? Boleh ya libur dulu? Badan ini rasanya tidak nyaman.” (Dia juga akan pasrah lagi!).
• Adakalanya merasa kurang percaya diri dengan kondisi tubuh. Seperti, kulit semakin hitam dan perut semakin buncit. Namun, saat bercermin, coba perhatikan, “Aku tampak lebih segar, badan semakin berisi, dan perut gendutku menambah daya tarik kok….

Sedangkan yang dialami calon ayah :
• “Istriku sedang mengandung keturunanku. Aku harus menjaganya supaya ia tetap sehat selama hamil.”
• “Rasanya seperti mimpi. Tak lama lagi, aku jadi ayah.”
• “Sayang, kenapa kamu marah-marah terus? Apa salahku?”
• Hari sudah larut malam, tetapi istri ingin makan pempek khas Palembang . Aduh, ke mana harus mencari? Mana ngantuk banget lagi….
• Adakalanya terlalu sibuk dengan pekerjaan di kantor, sehingga lupa jadwal mengantar istri ke dokter kandungannya.
• Sejak hamil, dia seperti enggan saya ajak bercinta. Saya jadi kesal!
• “Selama hamil istri saya terlihat semakin cantik, segar, berisi dan seksi !”
• Rasa cinta semakin bertambah melihat istri yang sedang hamil

Senin, 06 Agustus 2007

Bentuk Kepedulian

Nabi Saw melihat Sa'ad yang sedang berwudhu, lalu beliau berkata, "Pemborosan apa itu, hai Sa'ad?" Sa'ad bertanya, "Apakah dalam wudhu ada pemborosan?" Nabi menjawab, "Ya, meskipun kamu (berwudhu) di sungai yang mengalir." (HR. Ahmad)
Mungkin teman saya yang akan saya ceritakan ini sangat berpedoman pada hadist diatas. Teman saya ini adalah type seorang teman yang bisa dibilang agak lain sama teman yang lainnya. Karena teman saya ini sangat lembut, bahkan bisa dibilang sangat lembut. Untuk berbicara dengan saya saja, yang berjenis kelamin sama dengan dia, dia sangat hati – hati. Dia menata dengan baik gaya dan tata bahasanya, seolah dia tidak ingin ada kata – katanya yang membuat saya tersinggung atau tidak suka.
Kebiasaan lain dari dia yang sangat saya suka adalah dia sangat tepat waktu dan amanah dengan segala tugas yang di “mandat”kan kepadanya. Dia paling tidak sanggup berkata “tidak” untuk setiap tugas yang menghampirinya. Sebisa mungkin dia pasti akan menjalankannya dengan baik, bahkan saat dia sakit seklaipun. Itulah mengapa saya bilang dia sangat berbeda dengan teman saya yang lain.
Siang tadi saat saya bertemu dengan dia, saya belajar hal baru lagi dari dia. Satu hal yang baru saya lihat seumur hidup saya. Saat kami sedang berada di tempat wudhu (pas saat shalat ashar), saya wudhu tepat disamping dia. Saat itulah saya mempelajari hal baru dari dia. Dia membuka kran air wudhi dengan sangat hati – hati, pelan sekali seolah dia tak ingin air yang keluar dari kran tersebut keluar terlampau banyak melebihi kebutuhannya. Dan yang paling membuat saya kagum, dia dengan lincah memainkan kran air dengan jari jempolnya, saat dia berwudhu. Pada saat air di tangannya sudah kosong dari air yang akan dipake untuk wudhu maka dia memutar kran untuk membuka air, setelah tangannya penuh dengan air, maka dengan cekatan dia mematikan kran air itu baru kemudian dia pake air ditangannya untuk berwudhu. Begitu seterusnya sampai urutan wudhunya terpenuhi.
Saya sangat kagum melihat “gaya” wudhunya yang menurut saya tidak lazim. Bagaimana tidak, pastilah butuh kecekatan tangan yang luar biasa untuk bisa melakukan hal itu. Dan yang pasti butuh yang namanya kepedulian. Ya peduli pada lingkungan, bukankah sekarang ini banyak saudara kita diluar sana yang kekurangan air. Juga bentuk keperdulian lain kepada salah satu hadist nabi seperti yang saya tuliskan di atas. Bahwa Allah tidak suka segala sesuatu yang berlebih –lebihan atau mubazir, bahkan dalam ruang lingkup wudhu sekalipun. Sungguh pelajaran yang sangat berharga yang bisa saya ambil dari semua kebiasaan teman saya itu. Semoga kita semua juga seperti itu.

Jumat, 03 Agustus 2007

Ketika Tidur Tak Lagi Menjadi Milik Kita

Terinspirasi dari sebuah film yang pastinya sudah tak asing lagi di telinga kita. Film dari negara tetangga sebelah, yang sangat populer,tak hanya dikalangan anak - anak tapi juga dikalangan orang dewasa. Freddy Kruger...... Sipembunuh lewat mimpi. Freddy selalu menteror kita lewat mimpi yang kita jalani. Dia tak segan membunuh,bahkan saat kita hanya jatuh selama 1 menit saja dalam rasa kantuk,maka dia akan segera datang dengan terornya.
Betapa sangat mahal harga sebuah tidur. Padahal dengan tidur kita bisa melupakan sejenak segala kepenatan dan masalah yang kita hadapi. Lewat tidur juga kita dapat lebih segar lagi menghadapi hidup setelahnya. Bayangkan bagaimana kalo Freddy tak hanya ada dalam film,tentunya akan banyak dari kita yang jangankan untuk tidur, untuk memejamkan mata saja pastilah kita sudah enggan melakukannya...
Sungguh sangat baik Allah memberikan kita waktu untuk bisa memiliki waktu untuk istirahat. Melepas segala kelelahan dan kepenatan dalam tubuh kita. Menjadikan diri kita jauh lebih baik lagi setelahnya. Nikmatilah waktu istirahat yang kita dapat sekarang,karena jika kita tak lagi dapat merasakannya,maka kita akan menjadi orang yang sangat rugi, apa rasanya hidup tanpa bisa tidur....Pastilah seperti mayat hidup.