Selasa, 30 Maret 2010

Kangen...

Membuka lagi foto-foto lama yang tersimpan rapi di lemari. Terbayang lagi perjalanan foto-foto itu satu persatu. Lucu banget ya, ga sadar rasanya waktu aku buat foto itu. Tertawa lepas, tanpa beban... Masa-masa beberapa tahun lalu memang masa yang kadang masih aku impikan.
Ya, aku ga perlu bangun tidur dengan sebuah tanggung jawab sebagai seorang istri ataupun ibu. Aku bebas pergi kemanapun, kapanpun, tanpa harus bingung memikirkan, apakah anakku sudah makan, apakah suamiku sudah pulang.
Ku tatap lekat-lekat foto itu, ah..Kenapa semakin aku liat semakin aku ingin kembali ke masa itu.
Tersadar dari lamunan, aku mendapati buah cintaku bermain di sebelahku. Tawanya yang khas anak-anak, larinya yang tanpa beban, sifatnya yang ramah dan selalu ingin menolong, membuat aku bersyukur dengan keadaan aku sekarang. Aku ga perlu kembali ke masa lalu, aku punya hari ini dan masa depan yang akan ku ukir dengan pahat cinta.
Aku ga perlu lagi takut dengan tanggung jawab yang tersemat di bahuku, sebagai balasannya aku selalu mendapatkan ciuman mesra Ayah Pasya setiap bangun tidur. Aku juga ga perlu khawatir dengan keadaan diriku yang tak lagi sama seperti saat belum menikah, karena sebagai timbal baliknya aku mendapatkan bidadari cantik yang sekarang bergelayut manja di pundakku.
Ah..
Masa lalu yang indah, tapi tetap tak bisa menggantikan indahnya masaku sekarang.

Sabtu, 20 Maret 2010

Kirain Siapa...

Handphone "pengasuh" Pasya berdering...
2 Kali bunyi, tapi rasanya yang punya handphone sedang tidak "ditempat". Aku mendekati handphone-nya dan melihat siapa gerangan yang menelpon. Hem... dahiku berkerut.
Sebuah nama asing muncul di panggilan tersebut, Ayah tercinta.
Aku menebak-nebak, mungkin dari Bapaknya dirumah, karena pengasuh Pasya memang jauh dari Orang Tuanya yang di Madiun.
"Tadi ada telp ya Mbak??", rupanya si pengasuh sudah berdiri di samping aku yang sedang bingung terbengong-bengong.
"Ya, tapi ga tau dari sapa, tapi dari namanya yang nongol, Ayah tercinta gitu. Bapakmu kali...." Jawabku santai.
"Heheheh.. bukan Mbak, itu "pacar" saya..." Jelas pengasuh Pasya malu-malu.
"Lalu, kamu di panggil siapa??....." Tanyaku lagi, maklum aku jadi makin penasaran liat tingkah pengasuhku itu. Belum nikah kok udah panggil Ayah segala, pake embel-embel tercinta lagi, ampun...
"Saya di panggil Bunda...." Jawabnya sambil ngeloyor membawa handphone-nya, dan hilang dari pandanganku.
Hah??? Tinggal aku yang sekarang bingung melihat tingkah polahnya yang "ajaib", sambil geleng-geleng kepala.

Kamis, 18 Maret 2010

Happy B'day Mam...

Hari ini Nyokap Ultah..
Seperti tahun-tahun sebelumnya aku selalu berusaha memberikan kenangan untuk Nyokap di hari specialnya. Bukan hadiah mahal, tapi lebih ke bentuk perhatianku sebagai anak yang kadang tak mampu aku ungkapkan lewat kata atau perbuatan. Mama adalah salah satu orang yang istimewa dalam hidupku. Ia yang memberiku separuh jiwanya agar aku bisa melihat dunia. Mama yang rela membagi nafasnya untuk aku, selama aku dalam kandungannya. Mama juga yang berjuang memberikan sepenggal nyawanya agar aku bisa terus hidup. Rasanya tak mungkin aku sanggup menggantinya dengan apapun. Aku hanya bisa memberinya kasih sayang yang kadang masih belum sempurna. Aku hanya bisa berusaha memberinya cerita indah akan rumah tanggaku, karena kebahagian rumah tanggaku adalah do'anya selalu. Aku juga berusaha memberinya cucu, permata hati yang selalu menjadi senyumnya di masa tua ini. Mama.. Aku mencintaimu dengan segala keterbatasanku.. Semoga Allah memberimu surga terindahNya, sebagai ganti atas segala yang kau beri untukku. I love u mam....

My Stupid Boss...

Membaca Novel baru yang baru aku beli dari toko buku, membuat aku kembali masuk ke "dunia lain" yang dulu pernah aku huni. Masih sangat segar dalam ingatanku semua hal yang berhubungan dengan "dunia" itu. "Dunia" itu berisikan kami yang saat itu berstatus sebagai karyawan. Kami dengan posisi kami yang berbeda-beda terlihat kontras dengan keadaan kantor yang tampak tak pernah kontras. Lalu siapa yang jadi penguasa "dunia" itu??? Ya, tak lain adalah orang yang selalu menyebut dirinya Tuhan. Dia selalu membuat hal yang tak nyata menjadi ada, hal yang tak mungkin menjadi sangat mungkin, apalagi kalo bukan pekerjaan Tuhan. Dalam kamusnya tak ada yang namanya tidak bisa, tidak mengerti atau bahkan tidak tahu. Untuk berbicara saja, kami harus menata bahasa kami dengan sedemikian rupa.. (udah kaya berhadapan dengan presiden aja). Bayak kosa kata yang tidak boleh ada dalam pembicaraan kami dengannya. Belum lagi pekerjaan yang harus selalu selesai kapanpun dia perlu, walaupun pekerjaan itu baru saja dia berikan. Belum lagi sifatnya yang selalu merendahkan orang lain, mengadu domba dan banyak hal lain yang aku sendiri seperti kehabisan kata untuk menulisnya.
Hem...
Aku dan beberapa teman yang sudah bebas dari "dunia" itu, bersyukur karena tak perlu lagi merasakan kebiadaaban si penguasa. Tapi beberapa teman yang lain, bagaimana dengan mereka?? Aku sering berdebat dengan teman yang masih aja berharap si penguasa akan berubah menjadi malaikat baik... Karena itulah dia masih sanggup bertahan di sana.
My Stupid Boss...
Novel menarik yang aku beli, sanggup menjadi gambaran bahwa ternyata si penguasa ga hanya ada di "dunia" kami, tapi juga di "dunia" si penulis novel. Novel baruku yang membuat aku kembali tersenyum mengenang masa-masa laluku dengan teman-teman sependeritaan.
Guys... I recommended this novel for all of u, read it and u will know that u are not alone with ur destiny stuck in that office!!!

Rabu, 17 Maret 2010

Tetap Semangat...

Hem...
Memandangi "hasil pekerjaan"ku yang belum maksimal. "Gagal lagi neh..." bisikku dalam hati. Sedih, tertunduk diam aku dalam sesal. Rasanya tak ada yang salah kali ini, tapi kenapa belum juga berhasil???
Aku kembali menyalahkan keadaan yang sampai saat ini belum berpihak kepadaku. Aku sms Mas, dan beberapa teman terdekat. Aku keluhkan kegagalanku kali ini. Mereka semua mensupport aku, memberikan do'a tulus yang tak terkira. Mas menelponku dengan dukungan cintanya yang penuh, "Jangan cemas.. masih banyak waktu untuk memperbaiki semuanya. Allah maha baik, kita minta terus sama Allah, pasti akan di kasih.. percayalah!!". Aku bangkit.
Dalam do'a, aku meminta dengan sangat keinginanku yang terdalam. Aku percaya, Allah tidak tidur, dan aku tidak sendiri. Semoga dalam usahaku berikutnya Allah memberikan apa yang menjadi do'aku. Amin.

Sabtu, 13 Maret 2010

Ternyata....

Ga mudah menjadi orang tua, Ga pernah ada sekolahnya dan yang paling pasti ga bisa di koreksi apapun yang telah kita ajarkan pada anak kita. Baik ajarannya hasilnya pun baik, kalo buruk ajarannya, ya buruk juga hasilnya. Anak juga "cermin" untuk kita... Pernahkan kita bercermin, mengamati diri kita dari atas sampai bawah. Ya seperti itulah anak terhadap kita.

Jumat, 12 Maret 2010

Comment

Debat comment di Fb (facebook) dengan beberapa teman kuliah. Comment jahil yang ternyata di respond sama mereka. Beberapa teman sibuk update status yang lagi kangen sama pasangannya yang jauh di mata tapi dekat di hati (hem...yang bener neh???). Teman yang lain sibuk update ke-jomblo-annya, yang malah kadang bikin comment yang masuk "macem-macem".
Aku suka bikin suasana panas dengan comment yang aku buat. Apalagi menyangkut jauh di mata dekat di hati itu, hehhehe. Paling suka aku membuat pasangan yang lagi terpisah karena "tugas negara" itu kalang kabut membaca comment dari aku. Belum lagi update statusku yang kata teman-temanku kadang bikin "gatel" mata yang baca, heheheh. Maklumlah, aku update status suka asal gitu, kadang malah ga sesuai dengan keadaan yang ada, kaya iklan di TV gitu lah...
Lagian, main Fb (facebook) kok di ambil hati. Malah ada yang "berantem" di Fb (facebook). Ujung-ujungnya nama salah satunya ilang dari list teman yang lainnya, ampun deh... Kalo aku, lebih suka shopping lewat Fb (facebook), lebih simple n barang-barangnya juga lebih variatif dari yang di toko.
Tapi main Fb (facebook), lumayan bikin urat sarafku yang kadang tegang karena kesibukkan mengurus Pasya dan bebenah rumah bisa lebih rileks. Sambil minum kopi baca status teman-teman, bisa bikin ketawa. Lalu iseng kasih comment.... biar yang punya status "kalang kabut", hheheheh.

Minggu, 07 Maret 2010

Untungnya...

Tiap aku berhadapan dengan orang lain, banyak banget berkeliaran pikiran "aneh-aneh" dalam benakku. Dari mulai mencela atau memuji penampilan orang yang ada di hadapanku, sampai memberi makna tersendiri akan pertemuan yang ada. Aku termasuk orang yang moodi. Aku bisa sangat baik, tapi juga bisa sebaliknya.. sangat jahat terhadap orang lain.
Ga tau kenapa, hal itu terjadi juga saat aku berhadapan dengan cintaku. Banyak hal yang "tersimpan" rapi dalam benakku yang aku ga pengen dia tau. Bukan karena aku ga pengen jujur, tapi aku punya "dunia" ku sendiri, sama halnya dengan dia. Kami memang suami istri, kami "berbagi" segala hal, tapi sebagai manusia kami juga punya tempat khusus untuk diri kami sendiri. Cintaku punya tempatnya di depan komputer, ada banyak hal yang tak bisa ia bagi saat ia "berhadapan" dengan komputer. Begitu juga aku... Aku bisa sangat asyiknya jika sudah "menelusuri" bakatku menulis..
Dengan menulislah aku bisa sangat jujur terhadap apapun, termasuk perasaanku sendiri. Tapi aku tak pernah membiarkan seorangpun "menilai" tulisanku, yang kadang bersifat tajam, kejam, blak-blakan. Bagiku tulisanku adalah aku, jadi "menilai"nya sama halnya dengan memberikan "penilaian" terhadap aku.
Kadang, aku bersyukur.. bahwa walaupun Allah memberikan kita 2 telinga, tapi Allah memberinya batasan mendengar, sehingga tidak semua hal bisa kita dengar, termasuk pikiran orang. Andai kita semua bisa, apa mungkin dunia ini masih setenang sekarang???

Kamis, 04 Maret 2010

Lega...

Lega rasanya...
Hanya dalam waktu 3 hari, Pasya udah pinter banget ga pipis lagi di celana. Aku memang melatihnya, untuk kesiapannya sekolah nanti. Aku ga mau anakku jadi "bahan ledekan" teman-teman dan gurunya karena dia masih sekolah pake pampers. Perlahan, dalam waktu sekolah yang terhitung masih cukup lama, aku melatihnya ke Toilet sendiri. Belum sempurna memang, karena dia belum bisa "cebok" sendiri, tapi.. usahanya yang keras untuk ga pipis di celana, sudah cukup bagiku. Sedangkan untuk ga pup di celana, aku sudah melatih Pasya sejak dia mulai belajar jalan.
Sekarang, aku bisa "santai" membiarkannya tidur di tempat tidur kami, tanpa khawatir dia ngompol walaupun ga pake pampers. Aku tinggal mengingatkannya "Pasya.. ga pake pampers lho ya, kalo pipis bilang". Dan hal itu berhasil. Bahkan sekarang, Pasya yang selalu bertanya "Bunda, ni pake pampers ga, Pasya mau pipis...". Uh, pinter banget.
Di usianya yang 2,5thn ni hal itu sungguh sangat luar biasa. Aku tinggal melatihnya "lepas" dari pampers nya saat tidur. Tapi aku yakin, hal itu pasti bisa di lewati Pasya dengan baik.