Rabu, 26 September 2012

Ulang Tahun

Sering saya mengajarkan Pasya untuk mengucapkan Selamat Ulang Tahun saat ada keluarga maupun orang terdekat kami yang berulang tahun, saya juga selalu mengajak Pasya ikut serta memilihkan kado untuk mereka. Bukan untuk bermewah - mewah tapi lebih kepada bentuk perhatian yang akan membuat si penerima senang. Memang beberapa keluarga mungkin tidak punya tradisi ini,tapi sedari kecil saya sudah di perkenalkan dengan kebiasaan membahagiakan orang yang sedang berulang tahun.
Anda tau, bagaimana bahagia nya wajah suami saat saya dan anak - anak beri kejutan di hari ulang tahunnya?? Padahal kami hanya memberikan nya kue sederhana yang bisa ia nikmati bersama beberapa teman kantor nya, itu saja. Kalo pun ada hadiah lain mungkin tak seberapa harga nya karna saya tau suami bisa membeli yang jauh lebih mahal dan bagus. Tapi perhatian yang kami berikan, tidak kah mungkin sama rasa nya di hati dengan segudang hadiah mahal. Bayangkan betapa sedih nya jika saat kita berualng tahun, tidak satupun orang yang perduli pada kita... Bagaimana perasaan kita?? Sayapernah merasakan nya,saat tahun lalu ultah saya tepat dengan hari raya Idul Fitri, jauh dari keluarga yang biasa heboh mengingat ulang tahun saya.
Untuk itu, seberapa sibuk nya kita tetap lah ingat hari istimewa orang terdekat kita, karena itu berarti buat mereka.

Senin, 24 September 2012

Kok cuek...

Entah kenapa ya tiap kali mengantar Pasya ke tempat les membaca nya, hati saya kok miris sekali dengan keadaan anak - anak di sana. Mereka masih punya orang tua, tapi kenapa mereka kok serasa di biarkan begitu saja oleh orang tua mereka. Bagaimana tidak, setiap saya keluar masuk tempat tersebut selalu saja di hadapkan oleh pilihan sulit untuk putar balik mobil, parkir dan sebagai nya.
Anak - anak di sana seolah bebas lari kesana kemari tanpa takut dengan lalu lalang nya kendaraan yang lewat. Orang tua mereka.... Jangan tanya, mereka cuek setengah mati. Mungkin kalo anak mereka lari tiba - tiba menghampiri mobil yang lewat pun mereka tidak akan perduli. Mereka malah sibuk ngobrol, ketawa dengan tetangga atau sodara mereka seolah tak punya beban.
Saya, jujur saja tak pernah merasa nyaman membiarkan anak - anak berdekatan dengan kendaraan. Walaupun itu dalam keadaan di parkir, karna bukan tidak mungkin tanpa kita sadari si pengendara masuk ke mobil lalu berniat memindahkan mobil tersebut. Nah apalagi membiarkan anak - anak berlarian di luar rumah, ehm... Saya tak pernah "tega" melakukan nya. Tapi kenapa orang tua mereka bisa??!!

Rindu Muhammadku....

Tiap kali mendengarkan lagu Hadad Alwi "Rindu Muhammadku" saya selalu terkenang pada saat Pasya perpisahan TK A beberapa bulan lalu. Pasya yang saat itu mendapat tugas menari dari Ibu Guru lagu tersebut, tampak manis berbalut gaun ungu gambar cup cake menari dengan lincah di atas pentas.
Jangan di tanya bagaimana perasaan saya waktu itu, hampir saja air mata saya meleleh tiap melihat gerakan tangan nya yang mungil melenggak lenggok.
Saya bangga pada nya, 1 kata yang selalu saya ucapkan dalam hati... "Pasya, Bunda bangga pada mu Nak.." Tak pernah surut kalimat itu saya ucapkan, bahkan sampai hari ini setiap saya melihat Pasya menarikan lagu tersebut.
Lagu indah yang selalu akan saya ingat dalam pikiran, bukan karna syair nya saja yang bagus tapi lebih kepada kenangan yang tersirat dari lagu tersebut.

Minggu, 23 September 2012

Are u TRENDSETTER or FOLLOWER ???

Are u trendsetter or follower.... Pliz be honest.
Dalam seiap keluarga, bisa di pastikan ada anak - anak yang memang terlahir menjadi pemimpin dan sebalik nya, ada anak - anak yang memang "berbakat" sebagai pengikut. Jujur, saya sangat tidak bisa memimpin, beberapa kali dalam kegiatan sekolah apapun bentuk nya, saya tidak PD jika harus berdiri di depan berbicara mantap dan lantang sebagai seseorang yang di panggil pemimpin.
Tapi di rumah, entah karna kewenangan saya sebagai kakak, atau apa adik - adik selalu membuat saya berdiri sebagai pemimpin mereka, dalam acara apapun. Mereka, mempercayakan semua tanggung jawab penting di tangan saya, dan memang semua hal yang menjadi tanggung jawab saya selalu selesai dengan baik.
Menyenangkan memang, saat kita menjadi trendsetter, semua mata tertuju pada kita dan menjadi kan kita topik pembicaraan mereka. Tapi ga salah juga kok menjadi follower, mengikuti trend teman yang sedang update, "meniru" yang mereka lakukan asal tidak secara keseluruhan.
Being trendsetter or follower are ur choise.... But pliz be honest.

Rabu, 19 September 2012

Ritual Pasya

Nama nya juga anak - anak, selalu saja lucu dengan "caranya" mereka sendiri. Pasya selalu punya ritual setiap kali pulang sekolah atau menjelang tidur. Pasya selalu bercerita tentang teman - teman nya, tidak hanya teman sekolah nya, tapi juga teman les atau bahkan terkadang tentang Bu Guru.
Cerita nya selalu unik, tapi lugas khas anak - anak. Seperti siang ini, Pasya bercerita tentang seorang teman dekat nya, Andine.
Hari ini saya terlambat menjemput Pasya lalu saya mencari nya keseluruh ruangan kelas, bukan cemas karna Pasya akan kemana - mana, tapi saya tidak menemukan 1 pun guru yang memberi saya petunjuk, di mana si cantik saya itu berada. Lama menunggu, seorang guru menghampiri saya dan memberi tahu, bahwa Pasya sedang ikut dengan Wali Kelas nya ke TK A belakang .... Ehm, tanpa pikir panjang pun saya langsung menyusul.
Di sana lah cerita itu bermula, Pasya duduk manis di bangku panjang bersama Bu Guru. Tersenyum manja dia menyambut saya. Setelah pamit kami pun bergandengan pulang, dan Pasya memulai ritual nya.
Pasya : "Bunda, tadi Andine berdarah hidung nya..." *dengan mimik serius.
Saya : "Kenapa....Jatuh, atau berantem sama Pasya???" *mimik saya tak kalah serius.
Pasya : "Ga Bun, tadi Andine bermain dengan Fatiha, lalu....... *cerita itu mengalir begitu saja dari bibir mungil nya. Saya pun ikut manggut - manggut sambil menyimak cerita nya, tak mau kalah, beberapa pertanyaan mengalir dari bibir saya.
Itu lah Pasya, yang dalam 2 hari sekolah saja sudah kenal teman - teman sekelas nya. Tak hanya kenal, tapi juga hapal kebiasaan mereka. Pernah suatu kali Pasya bercerita...
Pasya : "Bun, kalo Jasmine tuh selalu terlambat terus jarang masuk soal nya sering sakit. Terus Ridho suka ga nyimak Bun kalo Bu Guru bilangin, malah lari sana - sini..."
Ehm...
Cerita hebat nak, dan ritual yang luar biasa. Dengan begitu Bunda tau bagaimana kamu di sekolah, siapa teman - teman mu juga Bu Guru yang dengan sabar mendampingimu. I Love U, Dear....

Senin, 17 September 2012

Hidup tuh simple aja .....

Ngobrol di meja makan sama ayah nya anak - anak tentang hidup sehat. Ayah nya anak - anak selalu berusaha untuk menerapkan hidup sehat, begitupun dengan anak - anak selalu di ajarkan hidup sehat. Saya tidak suka makan sayur, buah pun saya hanya suka jenis tertentu saja. Dengan kondisi saya yang masih menyusui ini, terkadang membuat saya mendapatkan kritikan dari suami, ya seperti saat makan sekarang ini. Saya di tegur keras agar tidak selalu pilah pilih makanan, agarbisa hidup sehat dan banyak hal terkait lain nya.
Sedangkan saya, dengan tegas berprinsip ....
Hidup itu mudah aja koq, lakukan yang kita mau, makan yang kita suka. Selama kita ga menyusahkan orang lain, dan bisa membuat orang lain bahagia, itu cukup koq....
Saya berusaha untuk tidak ribet dalam berfikir, terutama soal kesehatan. Memang, untuk kesehatan anak -anak, saya lebih perhatian tapi untuk kesehatan saya sendiri terkadang saya lebih santai. Bagi saya yang saat kecil sering banget sakit, hidup ribet sekarang ini sudah bukan waktu nya lagi.... Sekarang saya ingin menikmati hidup, melakukan apa yang saya suka. Bagi saya inilah hidup yang sebenar nya....

Kamis, 13 September 2012

Serong Kanan - Kiri

Seorang teman curhat perihal suami nya yang selalu saja punya sejuta alasan untuk menyakiti nya. Entah itu secara di sengaja maupun tidak, baik melalui perkataan ataupun tingkah laku. Sejak mereka berumah tangga, banyak hal yang selalu menjadi perdebatan. Sampai akhir nya sang suami ketahuan "bermain api". Tidak mudah memang untuk kita para istri memahami apa sih kemauan suami, apa sih yang menjadi kebahagiaan mereka apalagi menebak secara gamblang isi hati mereka....
Tapi apa adil jika dengan segala keterbatasan istri lalu suami berpindah kelain hati... Mencari pelabuhan indah yang baru. Lalu bagaimana jika kekurangan tersebut justru kami temui pada pasangan kami, suami - suami apakah mereka akan berlapang da jika kami melakukan hal yang sama???
Pertanyaan itu yang selalu menjadi perdebatan antara saya dan pasangan, bagai pepesan kosong yang tak tau kemana isi nya, perdebatan tentang halntersebut selalu membuahkan ketidaknyamanan di antara kami. Tidak munafik, sebagai istri saya pasti cemburu pada suami, apalagi beberapa kali suami terlihat sangat rapi jika keluar rumah sebuah bentuk kebiasaan baru yang sebelum nya tidak saya lihat. Suami juga kerap "menerima" ajakan pertemanan dari beberapa wanita, tanpa tau detail siapa mereka...
Tapi kemudian saya berkaca diri, kenapa harus cemburu berlebihan jika memang suami tidak melakukan hal - hal yang aneh. Bukan kah cinta butuh tak hanya kepercayaan tapi juga pemahaman....

Selasa, 11 September 2012

Bukan sekedar sekolah

Beberapa bulan lagi Pasya mulai menapaki masa baru nya di Sekolah Dasar (SD). Aku dan juga ayah nya sudah mulai mencari alternatif sekolah untuk Pasya, kami tak mau terlambat. Bukan hal yang mudah memang, melihat banyak nya sekolah bagus di sekitar tempat tinggal kami. Tapi kami harus lah selektif, karna tak hanya sekolah yang kami cari tapi juga "jembatan" masa depan lebih baik untuk Pasya.
Jaman sekarang, mencari sekolah tak ubah nya mencatatkan nama kami sebagai orang tua di great wall masa depan anak kami. Bagaimana tidak, saat di tanya akan sekolah di mana sudah tentu dengan penuh kemantapan kami akan menyebutkan nama sekolah yang di tuju dengan penuh kebanggaan pula.
Belum lagi dengan gengsi yang di sandang, sekolah bagus dan terkenal yang nanti nya akan jadi tujuan tentu nya sangat berpengaruh dengan gengsi kami pula sebagai orang tua kan.... Itulah kenapa tidak sedikit orang tua yang "nekat" menyekolahkan anak mereka di tempat yang mentereng.
Tapi semua kembali lagi ke tujuan awal kita sebagai orang tua, akan kita "bentuk" menjadi apa anak-anak ini nanti nya. Apakah akan kita buat mereka sebagai objek gengsi semata tanpa perduli dengan "kemampuan" dan hasil nya nanti atau akan kita buat mereka sebagai anak-anak membanggakan yang bisa berprestasi tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat.... Semua kembali ke tangan kita.

Senin, 10 September 2012

Hidup itu perjuangan, nak....

Hidup itu perjuangan, nak....
Berjuang tidak melulu urusan hidup ato mati ya sayang, tapi berjuang demi masa depan yang lebih baik tentu nya. Nak, Bunda dan Ayah juga berjuang demi kalian bahkan tanpa kalian sadari. Sejak kalian masih dalam kandungan pun kami sudah berjuang nak, agar kalian bisa mendapatkan asupan dan perlindungan yang terbaik. Begitu kalian lahir, kami berjuang memberikan pangan, pakaian dan fasilitas terbaik lainnya.
Nak, hidup itu perjuangan sayang....
Berjuanglah untuk bisa meraih masa depan lebih baik nanti nya.
Seperti hal nya Ayah Bunda yang juga selalu berjuang untuk memberikan yang terbaik untuk kalian.