Kamis, 26 September 2013

6tahun sudah nak...

Besok 6tahun sudah usia Pasya, putri pertamaku yang cantik. Bukan usia yang cukup untuk mengenal dengan baik tentang puasa dan shalat, tapi alhamdulilah Pasya sudah mampu puasa Ramadhan penuh 1bulan dan shalat 5 waktu.
Bangga tentu saya rasakan.
Saat anak lain sibuk dengan mainan nya Pasya sibuk dengan hafalan al quran nya. Soal pakaian pun Pasya tak pernah protes sedari kecil saya biasakan memakai jilbab. Soal pelajaran pun, Pasya membanggakan, 1 minggu ini ulangan harian Pasya semua nilai 100 terpampang indah di kertas ulangan nya. Kalo beberapa orang2 berpendapat wajar Pasya dapat nilai bagus karna Pasya les, menurut saya tidak demikian ada nya. Saya sendiri yang mengajari Pasya belajar tiap malam, saya tau perjuangan Pasya belajar menghafal bait demi bait kata yang ada di buku. Pasya benar2 berjuang dalam belajar nya.
Luar biasa benar anak sulung saya ini.
Tiap les tiba saya selalu tanya,
"Pasya .... bu hesti (guru fave Pasya di tempat les) ga masuk, mau tetep les ato libur?!"
Dengan lantang Pasya menjawab,
"Les bun, kan aq ga mau ketinggalan pelajaran. Walau bu guru ga masuk kan ada bu guru lain. "
Hebat kan...
Buat saya Pasya istimewa.
Sejak saya hamil dia dulu, buat saya dia begitu istimewa. Do'a saya yang terbaik selalu untuk dia.
Di ulang tahun nya besok, saya berdo'a agar Allah tak hanya menjadikan nya putri kebanggaan saya sekarang tapi seterus nya. Saya ingin Pasya tak hanya istimewa di mata saya tapi juga di mata siapapun yang melihat nya. Saya ingin kecantikan nya tak hanya semu di raga tapi abadi di jiwa dan ahlak nya. Saya tak ingin Pasya hanya elok fisik tapi lebih penting elok hati dan laku nya.
Nak... padamu Bunda titipkan mimpi bunda dan ayah agar kamu bisa jadi anak yang membanggakan, semoga Allah selalu menjaga mu dan menjadikan kamu contoh terbaik buat adikmu. Amin

Senin, 16 September 2013

Kenangan

Tiap di tanya soal apapun pasya selalu menjawab "Bunda yang ajarkan ...". Kadang bangga juga sih, dalam hati ga sia2 saya resign dari pekerjaan dan mengabdikan seluruh waktu saya buat anak2. Tapi kadang saya juga merasa bahwa saya perlu membuat Pasya menjawab hal yang berbeda seperti "Ayah yang mengajarkan lho...".
Sekarang saya mencoba melibatkan ayah dalam pengajaran anak2, terutama Pasya. Hafalan surat2 pendek Pasya saya serahkan pada ayah nya. Secara si ayah bisa di bilang mahir dalam hafalan surah. Kami berdua sadar bahwa pengajaran anak2 adalah tanggung jawab kami bersama. Bukan hanya semata karna komitmen awal kami demikian, tapi kami juga ingin agar anak2 punya kenangan masa kecil belajar dengan Ayah dan Bunda nya.
Semoga kelak anak2 kami juga mengajarkan anak2 mereka dengan tangan mereka sendiri.

Minggu, 15 September 2013

Bukan cinta yang memilihmu

Mendengarkan sebuah lagu islami tentang  jodoh membuat saya serasa kembali ke 7tahun silam masa "perkenalan" saya dengan ayah nya anak2.
Bukan nya tidak berliku jalan saya mencari jodoh, bahkan sampai detik ingin ijab kabul pun saya masih merayu pada Allah untuk di berikan jodoh yang mengerti saya.
Alhamdulilah..
Bukan cinta yang memilih dia (suami) tapi Allah yang memilih dia untuk saya cintai. Liku rumah tangga kami lalui dengan tidak mudah. Sebagai 2 pribadi yang hanya beberapa kali bertemu saat "perkenalan" saya dan suami mereka-reka karakter masing2. Bukan sekali dua kali masa "pacaran" setelah menikah itu di warnai dengan beda pendapat dan kekesalan. Tapi setelah hal itu terjadi entah mengapa justru rasa cinta yang ada semakin kuat, rasa kangen begitu mendera mungkin itulah yang nama nya "pacaran" setelah menikah ya.
Sampai saat ini, dengan 2 belahan hati yang kami miliki Althofunnisa Naifa Pasya dan Syafiq Azzam El-Jundi kami masih terus "pacaran" dalam ikatan resmi pernikahan, terus berusaha menjadi partner lebih baik lagi dan berdo'a agar ikatan ini terbawa sampai ke surga, insyaallah amin.

Link : Jodoh Dunia Akhirat
https://www.youtube.com/watch?v=Y9z1aU3RrZY

Kamis, 12 September 2013

Komunikasi

Hubungan baik antara siapapun wajib di jalin. Terutama antara guru dan wali murid. Status saya sebagai wali murid dari anak sulung saya, Pasya. Hampir setiap hari saya selalu ngobrol santai dengan guru Pasya, sejak dia play grup dulu. Selain untuk tau keadaan dia di sekolah, saya juga menanyakan hal2 apa saja yang harus saya lakukan agar proses belajar Pasya belajar dengan baik di sekolah.
Sekarang pun saya selalu ngobrol ringan dengan guru Pasya. Saya berusaha membuat suasana nyaman antara saya dan mereka. Saya juga mencoba membuat batasan antara kami setipis mungkin.
Alhamdulilah semua komunikasi berjalan baik sejauh ini. Semoga seterus nya bisa seperti itu agar proses belajar Pasya bisa maksimal di sekolah.

Selasa, 10 September 2013

Ramah

Peristiwa tadi pagi membekas di hati dan pikiran saya. Teguran seorang guru yang tegas terhadap saya dan el tadi pagi koq rasa nya merubah pandangan saya terhadap sekolah tersebut ya.
Memang, kata orang bijak "Don't judge the book from the cover".
Tapi jangan lupa, kalo kesan pertama juga penting.
Sakit hati kah saya??!!
Bukan rasa itu yang saya rasakan, tapi rasa ketidak nyamanan saya atas sikap guru tersebut. Bagaimana bisa seorang guru cuek sedemikian rupa kepada saya yang nota bene secara usia saja sudah di atas nya. Belum lagi saya membawa el, yang usia nya sebentar lagi masuk masa sekolah harus nya guru tersebut bisa membuka cakrawala saya terhadap sekolah tersebut dengan keramahan nya bukan malah sebalik nya.
Saya merenung keras, berdiskusi dalam dengan suami. Apa kami tega menitipkan el dalam pengawasan mereka.

Senin, 09 September 2013

Sombong

Kita itu sombong!!!
"Apa benar...." bisik saya dalam hati.
Kesombongan apa yang saya punya???!!!
Berfikir sejenak saya merenung.
Beberapa peristiwa bertubi menghampiri kehidupan kami, sebagai orang beriman kami mencoba belajar menarik hikmah. Tidak mungkin Allah memberikan sesuatu pada hambanya tanpa alasan, bahkan saat Allah menjatuhkan daun dari pohon pun ada alasan di balik nya.
"Lalu kesombongan apa yang kami punya???" Masih mencari.
Allah maha menggenggam hati kami, hati yang jika itu baik maka baik lah kami sebagai manusia sedang jika buruk maka buruk pula lah kami.
Allah maha mengetahui kesombongan yang kami sembunyikan di dasar hati. Allah pasti sedang menegur kami atas kesombongan kami, atas ketidak syukuran kami pada Nya. Cara Allah memang lembut, sampai kami harus merenung, bersyukur dan menundukkan kepala. Allah ingin kami sadar bahwa selama ini kami alfa pada Nya, kurang bersyukur atas kenikmatan yang Allah titipkan pada kami.

*lanjut merenung*

Minggu, 08 September 2013

Berjauhan

Saat berjauhan seperti ini dari suami, ga cuma kerinduan yang terasa tapi juga rasa kehilangan. Moment saat suami ada di sisi kadang kurang kita 'rasakan' dan syukuri. Tapi saat suami jauh, semakin terasa kalo kita begitu membutuhkan suami.
Memang teknology semakin canggih, tak hanya bertukan pesan text, mau video call juga bisa. Tapi bukan bentuk kehadiran seperti itu yang saya butuhkan.
Saat dengan suami, kami biasa bercanda, bertukar cerita, moment yang saat ini saya rindukan. Saya juga merindukan saat suami membantu meringankan pekerjaan rumah, hehehe.
Semoga Allah meringankan semua urusan suami saya agar kami bisa segera bersama lagi. Amin

Senin, 02 September 2013

2.555 hari

2.555 hari kebersamaan kita, bagaimana kamu memaknai nya, sayangku....
2.555 hari terlewati berdua, kadang terhempas badai tak jarang tertawa dalam dekapan
2.555 hari kebersamaan kita sayang...
Lelah, penat serta semua beban kita bagi bersama
Anak2 lahir dan besar dalam dekapan cinta kita ..
Kau gendong mereka dengan penuh cinta, kau temani mereka bermain, penuh canda ...
Kau tak hanya partner dalam cinta tapi teman tanding dalam segala hal ....
Aku selalu ingat kata2 mu,
"Aku ingin bersamamu, agar bidadari surga cemburu ... ".
Semoga segala impian tak hanya diam dalam ingatan tapi dapat terwujud dalam dekapan ....