Senin, 31 Maret 2014

Bukti

Siapa sih yang tidak sakit hati kalo anak2 nya di banding2 kan, di beda2 kan...
Saya termasuk yang tidak suka dengan hal itu. Buat saya, orang boleh menyakiti saya, tapi tidak anak2. Geram hati saya jika ada yang membanding2kan anak2, dan dengan spontan saya akan "membela" anak2 dalam porsi mereka.

Anak2 saya kadang rewel tanpa alasan yang jelas, "berbeda" dengan anak2 lain nya. Anak2 saya juga langsing2, "beda" juga dengan kebanyakan anak2 yang gendut dan semok. Karna alasan2 itu kadang, anak2 di pandang sebelah mata. Anak2 di sudut kan dengan kata2 "koq kurus, koq rewel banget..." dll.

Dalam diam saya mencoba mengikhlaskan dan tidak ambil pusing dengan hal itu. Saya bawa semua cemooh itu ke dalam do'a. Saya usap kepala anak2, punggung mereka sambil mendo'akan yang baik2 atas diri mereka.

Saya ingin menjadikan anak2 kebanggaan saya nanti nya, yang akan menjadikan saya mulia dunia akhirat, aamiin.

Sabtu, 29 Maret 2014

Motivasi

Beberapa kali mendengarkan video motivasi dari beberapa ahli di bidang nya membuat saya banyak bersyukur.

Manusia tidak pernah merasa puas dengan apa yang di miliki nya, apapun itu. Tapi jangan sampai rasa tidak puas itu membuat hati keras dan lupa bersyukur. Banyak hal yang bisa kita syukuri, sejak kita membuka mata sampai menutup mata. Allah banyak memberikan kebaikan untuk diri kita, jika kita menyadari nya.

Kadang, saat melihat keluarga lain di sekitar, saya suka membandingkan dengan keluarga saya. Dari mulai anak2 saya yang aktif, "beda" dengan kebanyakan anak lain. Anak2 yang lengket bukan main dengan saya, dan hal lain nya. Tapi setelah mendengar video motivasi pandangan saya sedikit berubah.

Bagaimana hidup bisa bahagia jika kita tidak mensyukuri apa yang kita miliki. Bagaimana Allah akan menambah kenikmatan nya jika kita tidak bersyukur.

Melihat anak2 "aktif", sehat dan cerdas saya harus nya bersyukur. Kenapa harus malu melihat anak2 lari2 di mall, sibuk memainkan makanan mereka dan riweuh berebut mainan di mana2. Bukan kah itu dunia mereka ... Bukan kah anak2 memang seperti itu?!?!?

Bersyukur ...
Maka Allah akan menambah kenikmatan yanh sudah ada.

Rabu, 19 Maret 2014

Respon

Kadang saat kita curhat ingin sekali cerita kita mendapat respon baik. Tidak hanya sekedar menyalahkan, atau menghakimi. Tanpa hal tersebut saja hati dan perasaan sudah penat, malah di tambah dengan respon negatif.
Banyak orang, termasuk saya kadang sulit menempatkan diri. Harus bagaimana merespon cerita yang di dengar agar tidak memperkeruh suasana. Kadang, saya memilih menjadi "bahu" untuk sandaran  atau "telinga" untuk mendengar bagi siapapun yang ingin curhat.

Perbedaan gender pun kadang bisa membuat masalah. Dulu saat kuliah jika curhat dengan teman yang sejenis alias wanita, cerita saya bisa berkembang kemana2. Bisa meletup2 dan seru layak nya cerita action dalam film. Setelah nya bisa mengutuki keadaan dan menangis sampai puas. Heheheh.
Hal berbeda saat curhat dengan lawan jenis,mereka cenderung jadi pendengar setia. Membuat saya menyelesaikan cerita tanpa gejolak berlebih. Mereka juga mampu memberi sudut pandang lain, ya dari perspektif mereka sebagai laki2. Setelah bercerita, tak jarang hati lega tanpa harus bermandi air mata, dan kadang kami menemukan solusi untuk curhatan saya.

Di rumah, saya temukan "bahu" dan "telinga" untuk berbagi. Apapun masalah nya, saya selalu sharing dengan mama. Mama selalu punya dua telinga untuk sabar mendengar cerita saya, mama selalu menyediakan bahu nya untuk saya meratapi keadaan. Dan mama jua yang selalu memberikan saya pandangan lain dari sisi beliau sebagai orang tua sekaligus pendengar.

Yup, tidak mudah menemukan orang yang tepat untuk berbagi cerita. Salah pilih maka cerita akan tersebar kmana2 dan solusi pun tak akan di temukan. Teman memang banyak, tapi untuk mencari teman curhat yang baik tidaklah mudah.

Buat saya, sosok mama sebagai tempat curhat terbaik belum tergantikan ...

Selasa, 18 Maret 2014

Anak

“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.”
(QS 63:9)

Sejak anak2 lahir saya sudah tidak serutin dulu mengikuti kajian. Entah kajian dhuha, kajian mingguan maupun kajian lepas di masjid2.
Memang tidak mudah membawa anak2 mengikuti kajian. Kadang iri liat ibu2 lain bisa duduk manis dengan anak2 mereka yang tetap anteng di samping mengikuti kajian. Tapi bagaimana dengan anak2 saya...

Beberapa kali mendatangi kajian dengan membawa anak2. Beberapa kali juga di marahi jamaah lain, karna anak2 yang rewel. Tak jarang bahkan mereka berantem satu sama lain atau dengan anak jamaah lain yang akhir nya nangis dan kajian terlewat begitu saja.

Semoga ke depan bisa lebih baik...

Senin, 17 Maret 2014

Fisik

Lagi2 menemui kenyataan bahwa yang terlihat di fisik jauh lebih "penting". Anak2 saya dari mereka lahir selalu di sorot soal fisik mereka. Badan yang langsing (sengaja ga mau pake kata kurus), rambut yang tipis, mata yang belo (lebar, seperti ayah nya) dan banyak hal lain.
Anak2 jarang sekali mendapat "penghargaan" dari kecerdasan nya, dari kebisaan mereka melakukan sesuatu di luar kemampuan anak seumuran mereka.
Saat bepergian ke rumah sodara, lama tak bertemu ... yang mereka tanyakan selalu "kecil ya badan nya, ga doyan makan ya..." atau ... "rambut nya tipis ya, ga di botakkin saja" ehmmm

Kenapa anak2 harus selalu di nilai dengan fisik mereka, kenapa mereka tidak ditanya "sudah umur berapa... sudah pinter apa?!"

Miris memang, saat penampilan fisik selalu jadi ukuran kemampuan seorang ibu membesarkan anak2 dengan baik.

Bagaimana mungkin anak nya sehat kalo kurus, ibu nya pasti ga bisa urus anak bukti nya anak nya ga doyan makan, kurus. Ehmmmm

Kenyataan2 yang saya dapati sejak kelahiran kakak pasya sampai anak kedua, el jundi. Kenyataan bahwa keberhasilan saya merawat anak2 ya dari fisik montok mereka, dari kesukaan mereka melahap makanan dan ukuran fisik lain nya. Belum pernah saya mendapat "penghargaan" karna kakak pasya juara kelas, atao el jundi yang sudah pintar meletakkan mainan, membuang sampah.

Lalu apakah saya gagal menjadi ibu?! Gagal dalam mendidik dan membesarkan anak2...

Jumat, 14 Maret 2014

Syukur

Banyak rasa syukur yang tiap detik terlupakan...
Baru teringat saat Allah mengambil kenikmatan nya.
Salah satu nya adalah keceriaan anak2.

Dalam 1 hari entah berapa kali anak2 membuat kegaduhan, tak hanya dalam rumah, tak hanya dengan sodara nya ...
Semua terlihat memusingkan. Apalagi saat pekerjaan rumah tak jua mendapat uluran tangan, rasa nya teriakan anak2 menambah kepenatan.

Tapi..
Saat anak2 sakit, saat Allah memberi cobaam dengan menarik semua keceriaan yang ada, rasa hati remuk redam.
Rumah sepi...
Tak ada lagi gelak tawa dan canda berisik mereka. Tenang kah saya?!?!

Tidak!!!
Gelisah dalam benak, memarahi keadaan...
Ternyata saya lebih suka berisik nya rumah karna gelak mereka.
Ternyata saya lebih senang mendengar jerit mereka dari pada keluh sakit mereka.

Ya Allah..
Begitu banyak rasa syukur yang terlewat.
Serasa hati begitu keras karna kepenatan.
Serasa yang penting hanya nominal semata.

Ya Allah ...
Beri kami kelembutan hati agar selalu bersyukur, tertunduk dalam doa atas semua kemurahan Mu

Rabu, 12 Maret 2014

Sendiri

Allah berfirman :

لا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا

“Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.”
(QS at-Taubah [9]: 40)

Dulu banget saya selalu merasa sendirian. Ga tau kenapa, rasa2 nya sifat ceplas ceplos saya selalu menimbulkan salah paham ke beberapa orang. Karna itu saya "nekat" menutup diri.
Bukan maksud hati untuk ga butuh orang lain, tapi rasa nya sikap menjauh saya baik untuk semua.
Dalam diam saya banyak menghabiskan waktu dengan menulis. Banyak hal yang saya torehkan. Ga cuma soal perasaan saya yang galau.
Pelan tapi pasti saya mulai menemukan keasyikan dalam menulis, bahkan saya ingin terus menulis tentang apapun itu.
Dalam menulis pula saya menemukan banyak hal. Termasuk ayat indah di atas. Sekarang saya sadar, bahwa walaupun semua orang meninggalkan saya, saya tidaj pernah sendiri. Ada Allah di samping saya.
Allah selalu menerima saya, tanpa cela. Tidak seperti yang lain, yang kadang menerima hanya karna maksud.

Sekarang saya ga pernah merasa sendirian lagi. Walau kadang hati suka galau, tapi saya yakin, saya tidak sendiri ....

Getaran

”Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (pembayarannya oleh Allah) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.”
(QS.Al-Hadid:18)

Berbagi di saat rezeqi sedang lapang, sangat lah mudah. Tapi saat rezeqi sedang sempit .... tentulah butuh keikhlasan lebih untuk berbagi.
Rasakan kenikmatan berbagi sampai getaranya menyusup ke kalbu. Ya berbagi di saat rezeqi kita justru sedang di ujung tanduk, berbagi dengan keuangan kita yang limit...
Sungguh kenikmatan tiada tara ...
Allah banyak menuliskan balasan serta kebaikan2 dari sedekah. Masihkah kita meragukan nya?!?!

Selasa, 11 Maret 2014

Berbagi

"Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari
kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain.
(HR : Imam Ahmad)"

Sore ini membuka hadist ini sesuai banget dengan keadaan hati....
Kadang lelah berdo'a tapi rasa nya Allah enggan jua menengok pada kita.
Beberapa hari lalu saat anak2 tergolek lemah sakit, seolah semua do'a telah di panjatkan tapi keadaan anak2 belum pula membaik.
Perlahan hati mulai resah, tidakkah Allah menguji hamba nya melebihi kemampuan?!? Lalu apakah menurut Allah saya masih "mampu" melewati cobaan ini...
Pasrah...
Jatuh dalam do'a itu yang saya lakukan.

Saat sakit si sulung harus pula ulangan harian. Perlahan menyusup pertanyaan, "apa bisa belajar dalam keadaan seperti ini?!?" Tapi Allah menunjukkan kasih sayang Nya.
Tanpa kesulitan berarti si sulung dapat melewati proses belajar nya, bahkan ujian nya pun bisa lancar dan hasil nya memuaskan melebihi teman2 nya.
Bersyukur pasti...
Allah memudahkan semua nya, sakit yang Allah beri hanyalah sebagian teguran kecil agar saya semakin perhatian pada anak2. Berkaca pada kejadian kemarin, saya yakin bahwa kemudahan yg Allah beri tak lepas dari do'a2 kami, serta amalan2 kami. Salah satu nya memberi kemudahan untuk orang lain. Semoga selalu bisa menebar manfaat agar kebaikan yang ada tidak hanya menjadi tabungan pahala, tapi juga kembali kepada kita saat kita membutuhkan kasih sayang Allah ... insyaallah ;)

Senin, 10 Maret 2014

Istri

“Sesungguhnya wanita seumpama tulang rusuk yang bengkok.
Bila kamu membiarkannya (bengkok) kamu memperoleh
manfaatnya dan bila kamu berusaha meluruskannya
maka kamu mematahkannya. “
(HR. Ath-Thahawi)

Sebagaimana kita tau, istri selalu di ibaratkan tulang rusuk bagi suami nya. Maka hendaklah memperlakukan dengan baik, berdampingan bukan di letakkan di belakang layak nya bawahan, bukan pula di letakkan di atas layak nya atasan.
Istri pun pasangan yang harus di perlakukan dengan baik, lembut. Apabila di paksakan maka "tulang rusuk" itu akan patah.
Perlahan sayangi istri, tegur jika dia salah, dengarkan keluhan nya, kelelahan nya setelah sehari penuh mengasuh buah hati mu...
Menawarkan pertama kali makanan di piring mu, tanyakan apa kah dia ingin di bawakan sesuatu dalam perjalanan pulang mu.
Seorang istri menyukai kejutan kecil nan indah. Tak perlu mahal tapi tulus. Telp beberapa menit menanyakan kabar nya hari itu akan membuat nya sadar bahwa walau kau jauh dia masih ada dalam ingatan mu.
Beberapa hadist menggambarkan keindahan dalam berumah tangga. Allah pun menuliska n kebaikan2 dalam rumah tangga. Mari kita belajar bersama agar rumah tangga kita senantiasa bahagia, dunia akhirat ... insyaallah

Batuk Pilek

**Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah dan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK-UPH), dr. Fransisca Handy, SPA, IBCLC mengatakan, bukan hanya antibiotik saja yang tidak perlu, anak-anak itu pun tidak perlu diberikan obat antibatuk, seperti dekstrometorfan dan codein.

"Antibiotik itu kan untuk membunuh kuman. Sedangkan batuk penyebab umumnya karena infeksi virus" kata Fransisca Hady.

Fransisca melanjutkan, ibu juga harus mengetahui bahwa di paru-paru buah hati ada lendir yang bersarang. Lendir ada dikarenakan udara yang diihirup sehari-hari tidak bersih. Selalu saja ada kotoran dan debu yang masuk ke dalam tubuh.

"Pada saat ada infeksi virus, masalah lain akan terjadi di saluran napas, dan membuat si lendir ini semakin banyak. Tentu kalau lendiri tidak dikeluarkan, akan turun ke paru. Jadi, batuk diciptakan Tuhan YME untuk melindungi paru-paru," jelas dr. Fransisca Handy saat diwawancarai Health Liputan6.com, ditulis Senin (28/10/2013)**

Menemukan artikel bagus di internet. Via liputan 6.com, dokter spesialis anak di wawancara bahwa antibiotik tidak perlu terburu2 di berikan pada anak, hanya karna mereka batuk pilek.
Anak2 termasuk sering kena batuk pilek, dokter anak mereka pernah memvonis hal tersebut karna saya punya alergi, maka anak2 membawa sifat turunan alergi saya.
Saya termasuk bawel terhadap obat2an yang masuk ke tubuh anak2. Saat dokter meresepkan obat, ga jarang saya bertanya apakah perlu, apa kandungan nya sama dengan obat "ini" (obat untuk sakit yg sama tp dengan merk berbeda), sampai kapan sakit ini akan sembuh dengan obat yg diresepkan dll.
Apalagi setelah saya membaca artikel di atas, saya makin hati2 jika mendapat obat dari dokter anak. Bijak memberikan asupan kepada anak2, termasuk asupan obat.

*link artikel liputan6.com*

Pagi ...

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”

Selamat pagi ....
Memulai hari dengan basmallah agar hari ini selalu di berkahi Allah ....

Hari ini di buka dengan hujan yang mengguyur ... langit seolah belum menampakkan senyum matahari padahal sudah hari sudah sangat siang.
Beberapa hari ga hujan membuat aroma tanah mengeluarkan bau yang khas saat terguyur hujan pagi ini.
Bersyukur kk pasya libur pagi ini, sehingga tak perlu keluar rumah dan mandi pagi2 ;)

Semoga hujan yang turun memberi keberkahan lebih pada hari ini ... amin

Minggu, 09 Maret 2014

Niat

Sungguh kadang ingin tau bagaimana kabar babeh di sana. Tergelitik ingin telp tapi ...
Penerimaan yang tidak "welcome" sebelum nya membuat saya malas mengingat sosok nya.

“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S Al ‘Ankabuut, 29:8)

Jelas dalam benak saya saat pertama mencium tangan nya 8tahun silam. Keriput, sedikit legam tapi masih terlihat gurat ketampanan di wajah nya.
Jelas sosok babeh terkejut melihat kedatangan saya bersama suami (saat itu masih calon suami). Saya datang dengan style hijab saya yang anggun (meng-copy kata2 suami). Babeh tampak kagum...

Ehm..
Kenapa pagi ini saya tiba2 teringat akan sosok nya?!?
Haruskah saya melepas ketakutan ini dan menelpon beliau sekarang?!?

Teriang kata2 baik di telinga ...
"Do'a anak yang shaleh/shalehah akan mengangkat derajat ibu bapak nya"
Sudahkah lisan saya mendo'akan sosok itu...
Sosok yang telah "membuang" saya karna serangkaian alasan...
Sosok yang bahkan ketika saya menelopon nya dulu, begitu takut untuk menjawab ...
Sosok yang hampir saja saya "delete" dalam memory saya, kalo saja saya tak butuh restu nya ...

Ya Allah ...
Ampuni kedurhakaan saya ini.
Semoga kasih dan sayang Mu untuk nya jauh lebih indah dari ku ya Allah.

Remember

Allah berfirman ...

الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

Artinya:
“(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan sholat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka,”
(QS.al Baqarah : 3)

Menghabiskan waktu bersama keluarga di minggu pagi tentu menyenangkan. Bermain bersama anak2 dan suami.
Kami biasa kumpul ke rumah mama, ga jauh dan di sana anak2 bisa melepas kangen sama eyang nya setelah 1 minggu ga ketemu.
Tapi saat asyik bermain anak2 kadang lupa shalat. Memang kalo udh sibuk dengan kegiatan, jangan kan anak2 kadang saya pun shalat mepet waktu. Ayat di atas mengingatkan saya bahwa shalat adalah hal utama, setelah itu sedekah.
Perlahan merubah kebiasaan agar bisa menjadi lebih baik lagi, insyaallah ...

Sabtu, 08 Maret 2014

Istirahat

"firman Allah swt

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِّمَنْ أَرَادَ أَن يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًا

Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur. ( Al Furqan : 62 )"

Siang hari berganti malam setiap hari nya. Rutinitas yang tak pernah berhenti sampai nanti kiamat tiba ...
Apa yang telah kita lakukan seharian ini, dengan siapa kita menghabiskan hari kita tadi ...
Saya dan suami selalu menghabiskan hari kami di saat weekend dengan anak2. Tak selalu pergi ke mall, bisa berenang, atao sekedar menikmati suasana pinggir pantai.
Simple memang, tapi bisa membuat kami dekat dengan anak2.
Saat tidak weekend, seharian kita habiskan untuk kesibukan kita sendiri. Suami sibuk ngantor, saya dan anak2 sibuk dengan rutinitas kami antara sekolah dan les...
Waktu nya istirahat...
Melepas penat sambil tidur berdampingan dengan anak2. Melihat mereka tidur, mensyukuri keberadaan mereka.

Jumat, 07 Maret 2014

Romantisme ...

“Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang
isterinya (dengan kasih & sayang) dan isterinya juga
memandang suaminya (dengan kasih & sayang), maka
Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih &
sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari
isterinya (dengan kasih & sayang) maka berjatuhanlah
dosa-dosa dari segala jemari keduanya” (HR. Abu Sa’id)

Membaca hadist di atas ingat pertama kali menikah. Suami selalu bilang ..
"Kalo menikah, mudah mendapatkan pahala. Shalat berjamaah bersama istri pahala, memandang istri dengan cinta berpahala, bahkan memegang tangan istri saja berpahala"
Yup.. memang mudah mengumpulkan pundi pahala saat kita sudah menikah. Romantisme sederhana juga bisa mendatangkan pahala.
Menjaga cinta tetap di tempat nya butuh "resep2" khusus. Bertambah nya usia pernikahan juga akan menambah banyak nya godaan dalam pernikahan.
Ciptakan romantisme tak hanya di hari istimewa, untuk tetap mempererat kasih yang ada.

Minggu, 02 Maret 2014

Ke kanak kanak an

Kalo ada orang yang suka iri melihat milik orang lain, alias selalu berpendapat "rumput tetangga selalu lebih hijau" maka bisa di katakan orang tersebut masih menyimpan sifat ke kanak kanak an dalam diri nya.
Bagaimana tidak ...
Coba anda liat sifat anak2.
Seberapa sama pun kita memberikan barang pada mereka pasti saja anak2 akan berebut, meminta barang yang sama pada teman ato sodara mereka.
Ga sekali dua kali bahkan mereka saling berantem, hanya karna iri melihat barang yang di pegang teman ato sodara nya.
Hal itu tidak jauh beda kan dengan sifat orang yang selalu tidak puas dengan milik nya, cenderung iri melihat milik orang lain.
Bagi orang2 dengan sifat tersebut, mereka selalu merasa "rumput tetangga selalu lebih hijau", apa yang mereka liat di luaran selalu tampak jauh lebih indah dari milik mereka sendiri.
Rasa kurang bersyukur, salah satu sebab nya. Di tambah dengan memilih teman pergaulan yang salah, lingkungan yang buruk ato tempat tinggal dengan tetangga yang tidak kondusif. Hal2 kecil itu akan semakin membuat sifat iri, tidak puas dengan kepemilikan diri semakin berkembang.
Memang tidak mudah memiliki sifat syukur, terutama jika kita selalu di hadapkan dengan hal2 duniawi.
Sibuk dengan teman yang punya istri ato suami yang lebih menarik dari milik kita ... repot dengan barang2 yang di miliki tetangga, apapun itu ... kesal saat melihat sodara yang punya anak lebih pintar dari anak kita.
Ehmmmm
Tak akan habis semua hal itu. Di mana kita berada hal2 itu akan kita dapati. Tinggal bagaimana kita bersyukur atas apa yang kita punya ..