Senin, 19 November 2007

Kerja Lagi....

Tiba - tiba ada kerinduan menyeruak untuk kembali ke dunia kerja. Bosen juga rasanya di rumah, hanya berkutat dengan rutinitas yang rasanya tak pernah ada habisnya. Memang, duniaku sekarang lebih berwarna lagi dengan adanya Pasya. Tapi aku juga butuj bersosialisasi dengan lingkungan baru. Agar aku tak hanya menjadi "orang yang tidak berguna".
Ayahnya Pasya memang mengijinkan, tapi setelah nanti Pasya 6 bulan, karena kalo sekarang dia menginginkan aku memberikan ASI ekslusif untuk Pasya. Aku hanya bisa menghitung waktu sambil terus mencari dan mengisi lowongan yang terpampang di internet. Kadang timbul iri juga pada Ayah Pasya yang setiap hari mempunyai jam kerja yang pasti. Berangkat jam 6 dan pulang jam 6 juga. Belum lagi dengan kegiatannya bersama teman - teman kantornya, ya walaupun hanya sekedar makan siang bareng. Sedangkan aku, "jam kerja" ku tak pernah selesai, kecuali Pasya tidur. Aku selalu berkutat dengan Pasya.
Bukan aku tidak mensyukuri nikmat Allah berupa Pasya, dia adalah anugrah terindah yang pernah aku dapatkan setelah Ayahnya Pasya. Tapi aku juga perlu "dunia lain" untuk kesehatan jiwaku.

Senin, 12 November 2007

Si Cantik...

Ga bisa dipungkiri, merawat Pasya memang capek banget. Bagaimana tidak, baru 1 menit selesai di mandikan, didandani dengan baju yang lucu dan cantik, eh...tau - tau dia buang air besar/kecil. Hu...rasanya pengen banget saya mencubit pipinya yang tembem karena gemes campur kesel. Rasanya capek saya memandikan dia belum juga hilang, eh sudah di suguhi dengan pekerjaan baru, membersihkan bekas buang air besar/kecilnya. Tapi kekesalan itu tak bertahan lama, karena sekarang Pasya sudah bisa mengoceh. Maka dengan muka tak berdosanya dia mengoceh polos di hadapan saya, sambil menunjukkan bibirnya yang lucu. Seolah dia ingin bilang ke saya " Bunda....Maaf ya, abis aku kebelet banget." Kalo sudah begitu, jangankan marah....yang ada saya langsung menciumi pipinya dengan gemes, dan dia tertawa.
Ah Pasya....
Kamu memang lucu. Bisa membuat Bunda lupa dengan segala rasa sakit yang kadang masih Bunda rasakan dari jahitan saat melahirkan kamu. Bunda sayang banget sama kamu. Rasanya Bunda ingin selalu dekat sama kamu dan memeluk kamu...