Ayahnya Pasya memang mengijinkan, tapi setelah nanti Pasya 6 bulan, karena kalo sekarang dia menginginkan aku memberikan ASI ekslusif untuk Pasya. Aku hanya bisa menghitung waktu sambil terus mencari dan mengisi lowongan yang terpampang di internet. Kadang timbul iri juga pada Ayah Pasya yang setiap hari mempunyai jam kerja yang pasti. Berangkat jam 6 dan pulang jam 6 juga. Belum lagi dengan kegiatannya bersama teman - teman kantornya, ya walaupun hanya sekedar makan siang bareng. Sedangkan aku, "jam kerja" ku tak pernah selesai, kecuali Pasya tidur. Aku selalu berkutat dengan Pasya.
Bukan aku tidak mensyukuri nikmat Allah berupa Pasya, dia adalah anugrah terindah yang pernah aku dapatkan setelah Ayahnya Pasya. Tapi aku juga perlu "dunia lain" untuk kesehatan jiwaku.
Bukan aku tidak mensyukuri nikmat Allah berupa Pasya, dia adalah anugrah terindah yang pernah aku dapatkan setelah Ayahnya Pasya. Tapi aku juga perlu "dunia lain" untuk kesehatan jiwaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar