Kerjaanku sekarangpun sebenarnya menjadi perdebatan tersendiri dengan Ayahnya Pasya. Bagaimana tidak, baru hari pertama aja aku da pulang telat ke rumah. Apalagi kalo bukan karena kerjaan yang memang harus segera di selesaikan. Ayahnya Pasya memberikan banyak sekali pertimbangan ke depannya kalo aku harus selalu pulang malam seperti sekarang. Ya, semuanya menyangkut tanggung jawabku sebagai seorang Ibu. Aku ga lagi bebas seperti saat aku masih single. Sekarang aku harus memikirkan perasaan Pasya dan juga masalah - masalah lainnya. Aku juga ga mau Pasya jadi lebih dekat dengan Eyangnya di banding dengan aku, Ibunya.
Aku ga menjanjikan banyak hal pada Ayahnya Pasya. Aku hanya bilang " Kita liat saja nanti ke depannya Yang, kalo pun memang kondisinya ga berubah ya kenapa juga harus di paksakan....." Sekarang aku mencoba melihat "dunia" dari sisi yang lain. Dari kacamata Ibu yang "jauh" dari anaknya. Bagaimana aku menikmati setiap detik kerinduanku sama Pasya. Rasa ingin segera pulang ke rumah saat jam sudah menunjukkan pukul 5.30 sore. Rasanya kemacetan lalu lintas membuatku semakin tak sabar untuk melihat senyumnya yang lucu.
Memang aku merasakan ada perubahan dalam diri Pasya. Dia jadi sedikit manja, aku ga menyalahkannya. Mungkin itu ungkapan kerinduannya karena selama 1 minggu ini dia tidak lagi bisa bermanja denganku setiap siang seperti hari sebelumnya, padahal dari lahir dia tak pernah jauh dari aku.
Aku berharap semuanya berjalan baik - baik saja. Pasya bisa tetep sehat selama aku tinggal, dan kerjaanku juga bisa berjalan dengan baik. Ya semoga saja...
1 komentar:
mat kenal yah, sepertinya kamu seorang wanita karir yg masih sangat perhatian terhadap anak dan suami, sukses yah buat kamu.. thank
Posting Komentar