Aku terkesima dengan jawaban itu, jawaban yang singkat, jelas dan tanpa rekayasa. Banyak dari teman2 yang aku tanyakan hal yang sama, tapi jauh dari jawaban itu. Meraka lebih suka mengukur kebahagiaan dari hal yang "kasat mata" saja. Tapi jawaban suamiku membuat aku kembali berfikir, sebenarnya apa sih yang membuat aku bahagia???
Sudah 4hari ini Ayah Pasya keluar kota, ke Kalimantan. Kali ini aku merasa ini adalah perjalanannya yang paling membuat aku begitu khawatir dan terbelenggu kerinduan, bagaimana tidak, selama disana hanya beberapa kali saja kita bisa saling berkomunikasi, karena terbatasnya signal, padahal aku sangat mengkhawatirkannya.
Rasanya do'a tak putus2 aku panjatkan untuk keselamatannya. Aku tak meminta banyak dalam do'a ku, aku hanya meminta keselamatan untuk suami dan anakku.
Dan pagi ini, aku mendapat kejutan manis dari Pasya cantikku. Di usianya yang hampir 10Bln (3hari lagi), dia memberikan aku kejutan manis dengan bertepuk tangan sambil bersenandung. Rupanya lagu "Pok Ami2" yang sering aku, Ayahnya dan Eyangnya lantunkan termemori di pikirannya, dan hari ini dia bisa bersenandung lengkap dengan gerakannya.
Ah...
Ah...
Ternyata benar. Berapa banyakpun harta yang kita punya tak akan lengkap tanpa pasangan hidup yang setia dan anak yang sehat dan normal. Suamiku memang benar. Dengan adanya pasangan hidup dan anak, kita jadi semakin dekat dengan Allah. Kita jadi semakin pasrah, legowo, dan sabar.
Terima kasih ya Allah, karena segala kebaikanmu. Walaupun aku telah berbuat banyak kesalahan, namun kasihmu masih berlimpah kepadaku. Jaga selalu Suami dan anak2ku ya Allah, jadikan mereka Suami dan Anak2ku tak hanya di dunia, tapi juga di akhirat kelak. amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar