Jadwal kerja kantor aku jam 09.00 pagi - 17.30 petang, dari hari Senin - Jum'at. Tapi ga menutup kemungkinan ada "lembur" di hari lain, seperti Sabtu atau bahkan Minggu. Aku ga tau ya, apakah "lembur" nya teman - temanku itu karena mereka loyal dengan perusahaan atau cuma karena mereka takut menolak permintaan Boss??!!
Kejadiannya baru aja terjadi hari Sabtu kemarin. 2 temanku "dipaksa" masuk kerja dengan dalih Boss butuh tenaga mereka untuk kerjaan yang memang harus di rampungkan dengan segera. Tanpa perlu diskusi, 2 temanku menerimanya. Padahal, hari sebelumnya (Jum'at) mereka sudah "lembur" sampai jam 21.00 malam. (Gila kan..).
Memang seh, kita sebagai karyawan "dituntut" untuk loyal dengan perusahaan, karena tidak bisa di pungkiri dari sanalah kita "menyambung hidup". Tapi bentuk loyalitas seperti apakah yang perlu kita berikan...Apakah perlu kita mengorbankan keluarga kita untuk itu, atau perlukah kita melupakan kebutuhan tubuh kita untuk istirahat hanya untuk sekedar "menyenangkan" hati Atasan???
Lalu Atasan seperti apakah yang tega berbuat sekejam, dan setega itu...
Dengan alasan apapun, kita tidak boleh mengabaikan keperluan orang lain, hanya untuk memenuhi keperluan kita. Setiap manusia punya kadar dan keterbatasan masing - masing. Bukankah demikian??
Sekarang, saatnya kita saling intropeksi diri. Baik kita sebagai Atasan, maupun sebagai bawahan. Kita harus sadar, bahwa kita saling membutuhkan, tapi bukan berarti Atasan boleh menggunakan wewenangnya untuk sewenang - wenang menyuruh bawahannya lembur tanpa batasan waktu. Sebagai bawahan juga kita harus lebih smart untuk memilah, pekerjaan manakah yang memang membutuhkan kita untuk lembur, dan pekerjaan mana yang sebenarnya masih bisa kita selesaikan besok. Lalu, mengapa kita masih mau saja loyal dengan perusahaan yang menerapkan asas kerja rodi??? Pliz...Think smart!!!
1 komentar:
bun..
kalo saya bisa memilih dan memliki apa yang saya mau....
sebagai ibu yang bekerjasama dengan anak2 pasti lebih menyenangkan yaa
melelahkan sudah tentu, tapi dibayar dengan senyuman dia aja rasanya sudah lebih dari cukup :)
bukan si-bos yang gak pernah cukup dengan kerja keras kita selama ini. *nur purwati*
Posting Komentar