Sudah beberapa hari terakhir ini aku memberanikan diri meninggalkan Pasya di sekolah, sendiri tanpa aku dan mbak nya. Hanya Pasya, Guru nya dan teman-teman lain nya. Ga sekali dua kali rasa khawatir menyergap, takut dia nangis, rewel dan merepotkan pihak sekolah. Tapi banyak juga orang tua yang berjuang "melepaskan" anaknya sendiri di sekolah demi kemandirian si anak. So... aku ga sendiri kan??!!
Hari pertama di tinggal sudah barang tentu berlimpah air mata, Pasya nangis mencari-cari aku. Tapi setelah hari kedua, nangis nya lebih sebentar dan segera berhenti begitu bergabung dengan teman-temannya. Hari berikutnya lebih baik lagi, hanya rewel beberapa saat aku lepas dia di pintu, dan... hopla bergabung dengan teman nya lalu lupa aku di mana.
Aku memang terlalu keras mendidiknya, kadang ga sekali dua kali aku ingin dia menjadi seperti yang aku ingin kan, tanpa sadar bahwa sebagai anak pun dia punya hak untuk punya keinginan. Sekarang, aku belajar untuk mencari solusi antara apa yang dia inginkan dan apa memang dia butuhkan. Aku juga membawa nya dalam do'a. Ga sedikit orang yang bercerita, bahwa kita ga bisa mengubah hati keras seseorang, kita harus memintanya pada si pembuat hati tersebut, melalui do'a. Pelan-pelan aku ga lagi emosi menghadapi Pasya yang kadang masih rewel, tapi membawa nya berdo'a agar dia lebih tenang.
Semoga pembelajaran ini bisa menjadikan aku dan Pasya jauh leih baik lagi, amin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar