Minggu, 09 Maret 2014

Niat

Sungguh kadang ingin tau bagaimana kabar babeh di sana. Tergelitik ingin telp tapi ...
Penerimaan yang tidak "welcome" sebelum nya membuat saya malas mengingat sosok nya.

“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S Al ‘Ankabuut, 29:8)

Jelas dalam benak saya saat pertama mencium tangan nya 8tahun silam. Keriput, sedikit legam tapi masih terlihat gurat ketampanan di wajah nya.
Jelas sosok babeh terkejut melihat kedatangan saya bersama suami (saat itu masih calon suami). Saya datang dengan style hijab saya yang anggun (meng-copy kata2 suami). Babeh tampak kagum...

Ehm..
Kenapa pagi ini saya tiba2 teringat akan sosok nya?!?
Haruskah saya melepas ketakutan ini dan menelpon beliau sekarang?!?

Teriang kata2 baik di telinga ...
"Do'a anak yang shaleh/shalehah akan mengangkat derajat ibu bapak nya"
Sudahkah lisan saya mendo'akan sosok itu...
Sosok yang telah "membuang" saya karna serangkaian alasan...
Sosok yang bahkan ketika saya menelopon nya dulu, begitu takut untuk menjawab ...
Sosok yang hampir saja saya "delete" dalam memory saya, kalo saja saya tak butuh restu nya ...

Ya Allah ...
Ampuni kedurhakaan saya ini.
Semoga kasih dan sayang Mu untuk nya jauh lebih indah dari ku ya Allah.

Tidak ada komentar: