Ada beberapa persamaan yang aku temukan antara menghadapi Boss ku yang baru dengan menyuapi Pasya. Aku memang karyawan baru di kantor itu, tapi rasanya tak pernah 1 hari saja aku tak di tegur oleh Boss ku, entah karena hal yang menyangkut pekerjaan sampai hal lain yang hanya sekedar basa - basi. Begitu juga dengan menyuapi Pasya, kalo ga menghadapinya yang ngambek, ga mau buka mulut, nangis, sampai muntah. Selalu aja ada kejutan saat mengahadapi Boss ku juga saat menyuapi Pasya.
"Perang Urat Syaraf" itu lama - lama membuatku terbiasa "naik darah" bahkan tak jarang menjadi migran. Boss ku juga punya kebiasaan yang "aneh". Gimana nggak coba, kalo bicara sama dia, ga jauh beda dengan bicara sama Pasya, semuanya harus jelas dan detail. Ga boleh kita menunjuk sesuatu hanya dari jauh. Harus lengkap di hadapkan ke "hidung" nya. Ga jauh beda kan seperti kita menghadapi anak - anak kita. Wajarlah kalo anak - anak, mereka memang masih butuh banyak pengertian dalam setiap hal nya. Tapi kalo udah Bapak - bapak kaya Boss ku, rasanya kok keterlaluan banget ya...
Ya itulah romantikanya antara kerja versus punya anak. Sama - sama ribet dan penuh "Perang Urat Syaraf". Tapi aku berusaha menikmatinya, toh anak adalah anugrah terindah yang pernah Allah kasih kan, dan kerjaan adalah kesibukan baru yang aku pilih, pastinya akan ada konsekwensinya kan....
1 komentar:
Hallo , apa kabar, kamu harus sabar yah, semua merupakan tahapan yg harus dilalui, bos rewel itu sudah biasa, bukan bos kalau tidak rewel, anak kamu yg manis dan cantik pasti dia lagi nguji mamahnya sabar apa tidak dengan dia.. tetap semangat yah.
Posting Komentar