Rabu, 28 Oktober 2009

Ade Untuk Pasya....

Hem... Ga terasa waktu berlalu begitu cepatnya, 2 tahun sudah usia Pasya, 3 tahun sudah usia pernikahan aku dengan Ayahnya. Semua berlalu seperti tanpa gelombang, semua berjalan mulus, tanpa kerikil yang berarti. Aku tau rumah tangga ini masihlah rentan, tapi aku dan Mas berusaha membangun pondasi kuat di bawahnya. Kami ingin menciptakan "tanah subur" untuk Pasya dan adik-adiknya kelak tumbuh. Mereka tidak boleh tumbuh dalam lingkungan yang salah, lingkungan yang "kotor" dan lingkungan yang nantinya akan membuat mereka menjadi individu yang "cacat".
Adik Pasya yang belum juga hadir di tengah - tengah keluarga kecil kami, sama sekali ga merubah kebahagiaan kami. Kami tetap bahagia, tetap semangat menjalani hari dan tetap ceria menyambut masa depan yang lebih baik lagi. Mungkin Allah masih ingin memberi waktu Pasya untuk bisa lebih lama bermanja - manja dengan kami. Y maklumlah sebagai orang tua pekerja, kami sulit meluangkan waktu untuk Pasya. Jadi tak heran lah kalo kadang Pasya jadi sangat manja dengan kami. Bangun tidur nangis minta gendong, mau tidur minta di ciumin, belum lagi lengketnya yang ga ketulungan, maunya nempel aja.
Pasyaku... Ternyata di balik sikap mandirinya, masih terselip sikap manjanya yang kadang overdosis, tapi aku suka.

Sabtu, 24 Oktober 2009

Apa seh maumu??!!

Berkali - kali aku berhadapan dengan orang ini, rasanya gemes banget. Gimana ga, segala kesabaran telah aku kerahkan untuk menghadapinya, tapi tetep aja orang itu nyebelin. Minta aku tanggung jawab atas apa yang ga aku lakukan, udah aku sanggupi, eh malah makin semena -mena aja. Aku memang hanya orang biasa, tapi aku juga masih punya harga diri. Aku ga mau di menginjak - injak aku seperti sampah. Dulu boleh, saat aku masih jadi bawahannya, masih "makan" dari uang dia, tapi sekarang.... Ga akan!!!
Aku ga habis pikir, apa seh maunya dia???
Datang ke rumah aku berkali - kali, hanya untuk "mengintimidasi" keluarga aku, memfitnah aku di depan teman sekantor aku, bahkan di depan suami aku sendiri. Ga malu apa dia??!! Keluarga aku lebih tau siapa aku, gitu juga dengan teman - temanku, apalagi suamiku.
Hem...
Kesabaranku memang sedang di uji, aku ga boleh terpancing sama dia. Aku ga boleh jadi orang yang justru ikutan gila kaya dia. Ga akan!!!

Jumat, 23 Oktober 2009

Bukan Jaminan..

Penculikan sekarang sedang marak terjadi di mana - mana. Baru aja kemaren, seorang anak kecil di culik di depan rumahnya sendiri. Bagaimana mungkin, padahal sang orang tua mengawasi dari dalam rumah?? Mungkin itulah yang di katakan, bukan jaminan bahwa dengan adanya kita, sebagai orang tua, ada di sekitar anak - anak kita, keselamatan mereka bisa lebih baik.
Yang di butuhkan adalah kewaspadaan kita sebagai orang tua, dan ketangkasan kita meracik keadaan yang ada, sehingga anak kita betah di rumah jadi mereka ga terpancing untuk main di luar. Jujur, aku ga habis pikir dengan ulah para manusia yang tak punya belas kasih itu, apakah mereka tidak pernah berfikir tentang anak mereka sendiri nantinya.... Sungguh terlalu!!
Ya Allah, aku berlindung kepadaMu, dari segala yang buruk dan yang jahat, jangan sampai terjadi sesuatu ya Allah terhadap anakku.....Amin.

Senin, 12 Oktober 2009

Anakku oh Anakku...

Tadi malam Pasyaku manja banget.... Aku yang lagi "sibuk" buka-buka koran di carinya sambil berteriak memanggil namaku "Bunda, Bunda....Ayah Bunda mana??" Aku sengaja diam tak menyahut, lalu dia menemukan aku di kamar depan sambil memegang koran. "Sedang apa Bunda..." Ah bahasanya memang baku, terlalu bagus untuk di sampaikan ke orang dewasa yang selalu memakai bahasa yang tidak beraturan. "Bunda sedang baca koran....Pasya jangan ganggu ya?!" Jawabku sambil memintanya duduk di sebelahku.
Dia naik ke atas kasur dan duduk diam... Lalu tak lama, lompat lagi turun kasur dan berlari ke Ayahnyab di kamar sebelah. Aku kembali "sibuk" dengan rutinitas membacaku. Tak lama, Pasyaku kembali berlari keluar kamar, sambil menarik tanganku ke kamarnya. "Pasya mau bobo sama Bunda.." Aku mengangkatnya ke atas kasur dan mulai menidurkannya. Lalu dia memegang pipiku dan berkata lembut "Cium dong Bunda....Pasya mau tidur di cium Bunda". Ya ampun...Aku sontak menciumi pipinya yang halus. Manja dia menempelkan pipinya di bibirku. "Lagi Bunda..." tariknya saat aku mulai melepas ciumanku. Akhirnya sepanjang malam Pasya tertidur sambil aku ciumi pipinya.
Dia sudah besar, 2 tahun sudah dia menemani hari-hari aku dan Ayahnya. Bahagia, rame dan menyenangkan pastinya punya anak secantik dan secerdas Pasya. Anankku, anakku..mungkin dia merasa sindroma dengan perubahan "iklim" waktu kerjaku yang sudah 1 minggu ini. Makanya dia jadi manja, tapi aku suka bermanja-manja dengannya, Putri Cantikku.

Sabtu, 10 Oktober 2009

Menapaki Hari Baru...

Menapaki hari baru di sebuah tempat baru yang belum genap 1 bulan aku jajaki. Aku terlena dengan suasana indah atmosfer yang di suguhkan di sini. Tidak besar memang, tapi rasanya lebih dari cukup untuk aku bernafas lega setelah sekian lama terkungkung dalam kepenatan jiwa.
Aku bersyukur Allah masih sangat sayang padaku, segala kemungkinan yang aku jajaki membawa kebaikan untuk semuanya. (amin, semoga..) Aku berfikir keras membuka kembali memoriku yang telah aku pendam, untuk sekedar "menghangatkan" aktifitas masa lalu. Aku di fitnah, di "hajar" dengan kata-kata yang sebenarnya tak pantas di ucapkan. Aku sadar, aku hanyalah manusia yang mengais rezeki dari tempat itu (dulu), tapi apa karena itu, aku lalu di campakkan begitu saja, di tuduh dengan segala macam tuduhan??!!
Aku menjerit dalam hati, tapi suami dan teman-temanku setia membela, mereka berteriak akan keadaanku. Bahkan ada yang rela membela jika aku terluka. Aku tak ingin lari dari kenyataan, tapi bagaimanapun aku tak ingin kembali ke tempat itu, kembali membuka lukaku yang belum juga terlalu kering. Aku ga sanggup...sakit, perih.
Allah tidak pernah tidur, aku tau itu. Dan denganNya lah sekarang, aku bergantung. Aku tak ingin lagi "menangisi" keadaan, tapi aku harus bangkit. Melawan dan berteriak dengan segala fitnah ini, aku ingin namaku kembali bersih, setidaknya di mata si Penguasa itu. Semoga segera...