Minggu, 29 Desember 2013

Bersyukur

Banyak mengucap syukur atas apa yang saya nikmati sekarang. Bisa bersama dengan anak2 dan suami menjalani hidup. Tidak selama nya mudah, tidak pula selalu indah tapi alhamdulillah selalu bahagia.
Apa sih yang lebih indah dari anak2 yang sehat, cerdas, serta bisa memberikan kebahagiaan setiap hari nya???
Apa pula yang bisa lebih menenangkan dari pada punya pasangan yang selalu bisa menjaga hati nya hanya untuk kita dan anak2. Hal ini yang selalu membuat saya selalu bersyukur, mengamini semua perjalanan hidup saya.
Saya sadar tidak mudah hidup bersama saya, sifat saya yang keras tak ubah seperti meluluhkan batu karang. Tapi bersyukur pasangan selalu punya "mantra" jitu untuk menaklukan saya.
Sekali lagi bersyukur, agar Allah terus menambah kenikmatan yang ada bukan justru menarik nya. Insyaallah ....

Perjalanan

Perjalanan kami akhir tahun ini benar2 unik. Secara tempat memang kami masih mendatangi tempat yang sama, hanya ke seputaran jawa barat. Tapi semua rencana yang kami atur dari awal sebelum liburan berbeda jauh dengan kenyataan yang ada.
Saya memaknai nya sebagai sebuah momentum kebersamaan dengan anak2 dan suami saja, tanpa ada keluarga lain seperti rencana semula. Saya tidak menjadikan perubahan yang ada menjadi sebuah masalah, toh sejati ny liburan adalah kebersamaan dengan keluarga.
Jadilah saya dengan anak2 dan suami saja keliling jawa barat, menikmati setiap moment kebersamaan kami. Tidak rumit karna tidak terikat harus menunggu, juga kami punya kesempatan mengunjungi tempat2 baru.
Liburan tidak harus memaksakan hati bahwa semua rencana harus berjalan sesuai rencana, liburan juga tidak selalu membuat hati terikat dengan kondisi.
Ini liburan... just enjoy the moment

Selasa, 24 Desember 2013

Anak2

Membawa anak2 kamana kegiatan saya sudah menjadi kebiasaan sejak si bungsu 4bulan. Ya sejak el 4bulan, si mbak pengasuh sekaligus asisten rumah tangga saya berhenti.
Buat saya pergi bersama anak2 begitu menyenangkan. Mereka selalu memancing tawa, senyum dan tak jarang amarah. Hehehe...
Tapi sehari saja saya tidak mendengar tawa anak2 rasa hidup saya tak berarti. Terbukti saat mereka sakit, atau salah satu nya pergi rasa tidak lengkap hari saya. Sepi dan tak bergairah.
Benar ternyata kata orang, anak selalu memberi kekuatan untuk diri kita. Anak selalu membuat kita bahagia, anak juga membuat hidup kita lengkap. Tak heran anak2 selalu menjadi "rebutan" saat orang tua berpisah karna walau secara suami istri mereka sudah tak lengkap lagi, tapi sebagai orang tua tentu mereka ingin tetap menjadi pribadi yang utuh.
Anak2 adalah puzzle pelengkap hidup saya...

Minggu, 22 Desember 2013

Ibu

Mama...
Rasa nya tak pernah cukup goresan pena untuk menoreh kebaikan nya. Perjuangan mama yang melahirkan dan membesarkanku tak kan sanggup terwakili oleh ribuan kata2.
Betapa gurat tua telah menghias di wajah nya tapi tak sekalipun ia lupa pada hari2 istimewa kami anak2 nya. Moment bahagia apapun nama selalu berusaha hadir dan memberi makna. Tak cukup sampai pada kami anak2 nya bahkan kasih mama terasa sampai pada pasya dan el, cucu2 nya.
Mama tak pernah kehilangan gurat senyum walau batin nya terluka. Walau raga nya tergores. Tak sempurna memang, tapi tak pernah ingin ku gantikan oleh siapapun.
Mama..
Bagiku, setiap detik adalah hari ibu. Hari di mana aku harus selalu memberikan kebahagiaan untuk mu. Tak hanya materi karna bagimu itu sudah tentu tak berarti, tapi kasih sayang pasti akan terasa lebih berarti indah nya.
Mama...
Bersama anak2 lain di dunia, ingin ku berikan seutas doa agar mama selalu bahagia dan menjadi teladan bagi kami, anak2 mu.

Teriring cinta...

Sabtu, 21 Desember 2013

Hari Ibu

Bagaimana anda memaknai hari ibu tahun ini... Buat saya hari ibu sebelum nya tidaklah berbeda dengan hari2 lain. Tapi tidak tahun ini. Hari ibu tahun ini berbeda, karna pasya anak sulung saya memberi kejutan istimewa.
Di hari ibu ini, bertepatan dengan pasya menerima raport nya di kelas 1SD. Saya sudah memprediksi nilai raport pasya dari beberapa nilai UTS dan UAS nya. Alhamdulillah prediksi saya tidak meleset, pasya juara 1 di kelas nya.
Hadiah indah di hari ibu tahun ini menjadi berkah kerja keras saya selama ini. Semua yang saya lakukan buat pasya seolah terbayar saat melihat nilai2 nya. Bangga, haru sekaligus lega...
Doa saya semoga pasya selalu di berikan kemudahan, dalam melakukan kebaikan. Menjadi anak yang cantik tak hanya fisik ny tapi lebih pada jiwa dan perilaku ny. Anak yang memberikan kebanggaan bagi siapapun... amin.

Selasa, 17 Desember 2013

Cemburu

Melihat foto di FB tentang presiden obama yang bertukar tempat duduk dengan istri nya karna priseden terlalu akrab dengan wanita yang duduk bersebelahan dengan beliau. Lucu ya, entah foto tersebut editan atau kejadian asli. Tapi yang menggelitik saya adalah rasa cemburu seorang istri bisa muncul pada siapa saja di mana saja. Tidak perduli apakah anda seorang politikus, ibu rumah tangga atau profesi lain nya.
Seorang teman pernah sharing kalo rasa cemburu nya pada pasangan kadang berlebihan. Entah mengganggu atau tidak, yang jelas dia cemburu pada siapapun yang dekat dengan pasangan nya. Fiuh...
Saya termasuk orang yang pencemburu. Saya bisa cemburu pada apapun yang menyita perhatian pasangan, tak hanya lawan jenis. Olah raga kesenangan pasangan, kendaraan, gadget, apapun yang membuat pasangan "sibuk" dari saya, maka saya akan cenburu. Hehehhe
Ekstrim?!?!.... tidak!!!
Karna sejauh ini kecemburuan saya masih dalam batas mengamati alias tidak "melabrak" suami secara membabi buta. Saya tau diri, suami pun akan tau batas sampai mana dia akan "sibuk" dengan dunia nya. Bukan kah tiap dari kita punya "dunia" masing2?!?!
Saya selalu membuka batasan agar suami merasa nyaman dengan cemburu saya. Agar suami tidak merasa kalo saya cemburu tanpa alasan. Itu perlu karna suami pun butuh kepercayaan, sedang istri tetep harus waspada kan?!?!.
Belajar dari banyak hal, termasuk cerita kehidupan orang terdekat membuat saya semakin tau seperti apa harus mengelola cemburu. Kapan harus di munculkan ke permukaan, kapan harus jadi guyonan sehat pada pasangan, dan kapan harus saya sesapi saja di hati.
Cemburu bisa pada apapun, siapapun... karna nya jangan terpedaya oleh cemburu. Cemburu juga harus smart, agar pasangan tidak justru menjauh karna merasa di kungkung.

Senin, 16 Desember 2013

Diri sendiri

Ga munafik ya, kadang iri liat ibu2 mesra di anter suami nya kemana2. Jemput anak sekolah, anter anak ke dokter bahkan hal sepele anter anak ulang tahun si suami sigap ikutan. Menggelitik pikiran saya juga sih, apa pekerjaan si suami koq selalu ada waktu buat anak istri, siaga sekali. Hehehe
Ga berlebihan kan jika saya merasa begitu?!?
Oke...
Suami memang selalu ingin mengantar saya dan anak2 kmana2, tapi kadang waktu dan kesempatan yang tidak berpihak pada kami. Pada akhir nya, saya harus mengandalkan kekuatan diri saya sendiri.
Mengandalkan diri sendiri bukan tanpa resiko. Seperti saat ini, saat saya harus jemput anak dari outbond sekolah saya harus mengandalkan kemampuan matahari. Harap maklum, mata saya silindris. Dengan keadaan mata seperti ini tentu tidak mudah bagi saya melihat dengan pencahayaan yang minim. Dalam cahaya yang terang saja, saya kadang masih sulit membedakan wajah atao benda yang saya temui.
Tapi baiklah...
Suami masih dalam perjalanan, maka saya dengan segenap kemampuan dan do'a yang saya mampu mulai menggenjot mobil ke TKP. Berharap matahari tidak lantas ngambek segera, agar sinar nya bisa saya pinjam sebagai pemandu saya pulang dengan anak2. Amin

Cita2...

Dulu saya selalu membayangkan saat saya sukses dalam karir saya akan membawa serta mama kemana pun saya pergi. Tugas2 dalam pekerjaan maupun jalan2 saya ga akan lupa pada mama.
Garis hidup memang ga sama dengan yang saya bayangkan. Saya memang ga mencapai karir yang saya impikan, saya juga hanya sebagai ibu rumah tangga sekarang. Tapi cita2 saya mengajak mama alhamdulilah masih saya pegang. Kemanapun saya dan keluarga pergi, mama masuk dalam list pertama orang yang saya ajak.
Saya selalu haru saat ada kesuksesan seseorang, di belakang ny berdiri seorang ibu yang tegar. Ya seorang ibu memang punya 1000 kekuatan untuk bisa jadi apapun. Ga hanya sanggup berkarir sekaligus mengurus rumah, tapi seorang ibu mampu menjadi sandaran bagi keluarga. Ibu lah orang yang pertama di cari saat anak sakit, saat anak pulang sekolah, saat anak galau bahkan saat anak sudah beranjak dewasa pun mendengar suara ibu sudah membuat nyaman.
Mam selalu membuat saya "leleh" saat menceritakan kembali perjuangan nya dulu membesarkan saya. Kekuatan nya yang sampai sekarang menjadi sandaran bagi saya tak berkurang sedikit pun. Mama lah orang pertama yang saya hubungi saat saya galau. Mama selalu tau tanpa saya perlu bicara.
Seperti itulah saya ingin berdiri untuk anak2 saya sekarang. Menjadi bunda kuat buat mereka. Bunda yang walau tak sempurna namun sanggup membuat mereka meleleh kelak jika mengenang saya.
Cita2 yang tidak muluk jika saya ingin mendamping anak2 selalu. Menjadi bagian dalam hidup mereka, membesarkan mereka dengan keringat saya sendiri. Lelah, sakit tak pernah terasa lagi saat saya ingat bahwa tujuan saya hidup adalah untuk mereka.

Minggu, 15 Desember 2013

Gengsi

Hari ini saya belajar tentang gengsi dalam rumah tangga. Betapa gengsi mampu membuat hati kita keras bagai batu.
Dalam berumah tangga memang kadang saya di hinggapi rasa gengsi pada suami. Terutama gengsi dalam meminta maaf. Hari ini saya mengerti bahwa gengsi mampu membuat rasa antara suami istri semakin jauh. Rasa yang seharus nya semakin hangat sesuai usia pernikahan ini malah menjadi meregang karna gengsi.
Suami istri bukan lah manusia sempurna. Kesalahan serta kekhilafan tentu ada pada mereka, namun bukan berarti kita harus gengsi untuk memaafkan apalagi minta maaf. Untuk orang lain saja kita mampu membuka hati, apalagi untuk pasangan, ya kan ....
Buka hati untuk pasangan seluas mungkin agar rasa cinta yang ada selalu hangat. Buang jauh2 gengsi karna hubungan yang ada sekarang harus menjadikan kita pribadi yang matang bukan justru kekanak2an. Gengsi hanya akan membuat hati menjadi keras, yang akhir nya mematikan rasa cinta yang ada.

Sabtu, 14 Desember 2013

Bawa anak2 jalan2 ...

Dari banyak tulisan saya, rasa nya ga satu tulisan pun yang isi nya tips. Padahal terkadang dalam keseharian saya bersama anak2 banyak tips2 sederhana yang bisa di sharing, dengan harapan bisa berguna juga untuk semua. Tips2 yang ingin saya share adalah kejadian keseharian yang saya alami, jadi ga mutlak sama dengan semua orang ya. Bahkan mungkin di luar sana banyak tips2 yang lebih "berhasil" dari saya.
Yuks berbagi ....
Saat jalan2 dengan anak2 tanpa ayah nya, juga asisten alias harus pergi seorang diri saja, saya harus memastikan anak2 nyaman. Nyaman tidak hanya di mobil, selama perjalanan tapi juga nyaman selama jalan2. Yang biasa saya siapkan :
1. Memastikan anak2 sudah tidur siang.
Jika bepergian siang hari saya selalu memastikan anak2 sudah tidur siang, karna akan berdampak pada mood mereka. Kalo pun harus terpaksa "melanggar" jam tidur mereka, saya pastikan anak2 nyaman saat tidur di mobil.
2. Sediakan cemilan kesukaan mereka.
Daripada harus mampir berkali2 ke mart terdekat akan lebih mudah jika kita stok makanan di mobil kan. Pastikan itu menjadi kesukaan mereka.
3. Memakaikan anak2 pakaian yang nyaman.
Anak saya yang sulung, perempuan. Suka sekali memakain rok. Tapi saya akan sangat melarang jika akan bepergian hanya bertiga saja. Dengan pakaian yang simple dan nyaman, anak2 akan lebih leluasa bergerak dan tidak merepotkan jika ingin melakukan sesuatu.
4. Tidak membawa banyak perbekalan.
Saat sampai di tujuan, saya berusaha tidak membawa tas atau perbekalan berlebih. Karna tangan saya akan sangat sibuk menggandeng anak2. Bahka kadang si bungsu 3th masih butuh di gendong dalam beberapa suasana. Saya hanya menyiapkan tas kecil berisi 1 diaper untuk si sulung, serta air minum untuk mereka.
5. Tidak belanja berlebihan.
Dengan usia anak2 saya sekarang, rasa nya jalan2 bersama mereka tidak bijak jika saya belanja berlebihan. Karna akan membuat mereka hilang mood dan rewel. Juga akan menyulitkan saya dalam membawa belanjaan nanti nya.
6. Tidak sibuk dengan gadget.
Siapa bilang pergi bersama anak2 tidak bisa memantau gadget. Saya bisa, tapi saya akan pastikan anak2 "aman" dalam pandangan saya. Juga tidak perlu memegang gadget setiap waktu, kecuali usia anak2 sudah bisa mandiri.
7. Makan tepat waktu.
Memang tidak ada jam khusus makan. Tapi juga jangan terlalu lambat, karna lapar yang menyerang akan membuat anak2 bad mood dan rewel.
8. Beli beberapa mainan kesukaan.
Kadang anak2 menemukan mainan baru dalam perjalanan, tidak mengapa sesekali membelikan nya. Selain bisa membuat anak2 lebih "tenang" dalam perjalanan, juga reward untuk mereka karna sudah jadi anak yang baik selama perjalanan.
9. Tidak pergi terlalu lama.
Batasi waktu pergi, terlalu lama hanya akan membuat kita sendiri lelah karna harus mengawasi anak2 sendirian.
10. Memberi rewards untuk diri sendiri.
Manjakan diri anda dengan membeli sepotong kue atau minuman kesukaan sebagai rewards karna sudah "berhasil" membawa anak2 jalan2 sendirian. Nikmati dengan santai sambil melihat anak2 bercanda atau makan adalah waktu yang pas.
Nah itulah beberapa tips dari saya agar tetap nyaman jika pergi sendiri bersama anak2. Semoga bermanfaat ya ...

Kamis, 12 Desember 2013

Keindahan

Sudah fitrah nya laki2 suka keindahan. Terutama soal lawan jenis. Laki2 "normal" tentu akan mencari fisik yg ideal sebagai panduan nya mencari istri, buka  hanya untuk hasrat semata, tapi kecantikan sang istri tentu akan memberi potensi kecantikan bagi si buah hati kelak.
Laki2 "normal" tanpa dasar agama yang baik tentu akan lebih mudah mendahulukan fisik cantik, tinggi, putih sebagai list dalam daftar kriteria calon istri nya.
Bagi saya laki2 "normal" tanpa dasar agama yang baik harus di waspadai. Bukan tidak mungkin saat fisik sang istri berubah karna usia atao habis melahirkan sang arjuna bisa dengan mudah berpindah hati. Bukan kah keindahan fisik seperti apapun akan tergerus usia....
Laki2 yang baik agama nya jauh lebih menenangkan. Selain melihat keindahan fisik sebagai fitrah nya, laki2 yang baik cenderung menyelipkan faktor pendukung lain sebagai syarat untuk jadi ibu dari anak2 nya kelak. Entah soal pengetahuan agama si calon istri, kecerdasan, atau hal lain yang tidak selalu soal fisik.
Fitrah laki2 menyukai keindahan.
Tapi keindahan seperti apa....
Keindahan fisik akan lekang oleh waktu, kelak istri akan tua, dan keriput. Lalu apakah cinta dan kekaguman akan berhenti sampai di situ....
Fitrah laki2 menyukai keindahan.
Sudah seharus nya kita sebagai pasangan memberikan keindahan terbaik untuk pasangan. Karna cinta tak hanya seulas kata2, dalam kebersamaan banyak hal bisa berubah termasuk rasa. Tinggal bagaiman kita meramu cinta agar warna dan rasa nya tidak beda walau sudah puluhan masa bersama.

Senin, 09 Desember 2013

Jodoh .....

Jodoh itu misteri ya...
Ga pernah menyangka sedikitpun saya akan berjodoh dengan suami. Setelah melewati jalan panjang pencarian, hati saya berlabuh pada satu sosok yang kriteria nya jauh dari gambaran saya tentang sosok suami masa depan.
Pasangan memang termasuk sosok "bawel", tapi kesan itu tidak saya dapatkan saat pandang pertama kami. Suami adalah sosok pendiam dengan gaya nya yang cool. Terlalu menjaga jarak dengan lawan jenis serta terlalu sistematis. Semua tersusun rapi, terjadwal dengan lengkap. Jauh dari kebiasaan saya. Oke, ehm... kelebihan nya suami adalah pribadi yang smart, dengan pembawaan nya yang kalem tentu saya tidak mudah melihat kelebihan nya tersebut. Tapi lewat beberapa kali kami adu argumentasi, tentang banyak hal saya mengerti bahwa saya mulai tertarik dengan laki2 ini karna kecerdasan nya.
Suami terlibat dalam organisasi remaja yang saya juga ada di dalam nya. Tapi tak sekalipun kami duduk dalam 1 forum. Jujur, saya tidak begitu suka terlibat jauh dalam organisasi ini maka saya lebih suka memposisikan sebagai penonton. Larut dalam kebersamaan, tentu membuat saya semakin terpesona dengan kecerdasan nya. Beberapa topik perbincangan yang saya angkat bisa suami bahas dengan bahasa santai. Singkat waktu saya dan suami sepakat mengakhiri kekaguman ini dengan ikatan yang lebih bertanggung jawab, ya dengan menikah.
Jodoh memang misteri...
Kita tidak bisa tau dengan siapa kita akan menghabiskan waktu tua kita. Dengan siapa kita akan membesarkan anak2 nanti nya, juga pada siapa hati ini akan bersandar nanti nya.
Jodoh itu sesuatu yang harus kita upayakan, sama hal nya dengan hal lain dalam kehidupan. Seperti hal nya rezeqi, kehadiran anak juga pekerjaan. Semua harus di usahakan yang terbaik.
Bagaimana mungkin kita bisa bertemu sang pujaan hati jika kita santai dengan keadaan kita. Jodoh akan datang sesuai dengan kesiapan kita pula... maka siapkan hati, jiwa agar saat jodoh menghampiri kita sudah siap menuju 1 tempat baru yang bernama pernikahan.

Pujian

Kemarin saya mencandai suami, kalo di keluarga saya nama dia sedang di atas angin. Ya memang banyak hal dari diri suami yang membuat keluarga saya "kagum".
Contoh sederhana, suami selalu membuat saya "dekat" dengan Allah dalam hal apapun. Hal yang sekarang sulit kita dapatkan dari pasangan. Suami selalu memberikan "rewards" tiap kali saya membuat nya kagum atas kepatuhan saya pada Allah. Ga selalu dalam bentuk materi, kadang lewat bisikan manja pujian.
Jangan di tanya, betapa berjuang nya saya untuk bisa seperti sekarang. Semua nya melalui jalan panjang dan tak mudah, bahkan sampai sekarang pun saya masih terus belajar, dan suami lah mentor pribadi saya.
Pujian lain yang selalu keluarga layangkan adalah soal suami yang memanjakan saya dan anak2. Ehm... mungkin bukan memanjakan ya, karna kami tidak merasakan kemanjaan itu. Buat saya, kemanjaan yang di maksud lebih kepada bentuk kasih sayang pada saya dan anak2, itu saja.
Tapi begitulah keluarga memaknai perhatian suami pada kami, khusus nya pada saya. Keluarga beranggapan saya beruntung bisa mendapatkan suami yang penuh perhatian seperti itu. Heheheh...
Suami menganggap semua pujian itu sebagai bentuk rewards atas semua kerja keras nya untuk keluarga. Apa yang suami lakukan semata adalah tanggung jawab ny sebagai suami dan kepala rumah tangga. Suami berusaha membuat saya nyaman dengan posisi saya di rumah sebagai full mom. Posisi yang mengharuskan saya di rumah mencurahkan perhatian saya untuk anak2 dan keluarga. Suami ga pengen saya menjadi ibu yang jadoel, alias ga update sama keadaan luar. Apalagi suami tau saya saat sebelum menikah dulu selalu update dengan dunia luar.
Saya bangga suami mendapat tempat istimewa di mata keluarga. Buat saya itu kebanggaan tersendiri di mana pasangan bisa tampil sedemikian "sempurna" di mata keluarga. Semoga suami bisa terus menjadi idola di keluarga kami. Amin

Selasa, 03 Desember 2013

Kebiasaan

Setelah 7 tahun menikah ada beberapa hal yang ternyata berubah. Buat saya dulu, pernikahan adalah sebuah tempat di mana kita bisa menjadi diri kita sendiri, jadi pribadi yang tidak di tutupi oleh kepura2an dan bisa berekspresi leluasa semau saya. Tapi ternyata hal tersebut tidak seluruh nya benar. Pernikahan selama 7 tahun ini lebih kepada sebuah kebiasaan.
Ya, saya terbiasa dengan ada nya pasangan yang selalu pulang ke rumah, terbiasa dengan "kebiasaan2" yang sudah saya hafal di luar kepala, serta terbiasa dengan status saya sebagai "istri".
Sedang kan pasangan terbiasa berperan dengan status nya sebagai "suami", kepala rumah tangga. Pasangan juga terbiasa dengan keseharian nya "terlayani" dengan baik.
Semua sudah menjadi kebiasaan. Terbiasa dengan kehadiran satu sama lain, terbiasa dengan kebiasaan satu sama lain. Semua lebur menjadi sebuah kebiasaan.

Anak

Buat saya bisa mencintai anak2 dengan "cara" saya sendiri adalah sebuah kenikmatan tersendiri. Saya bebas mengekspresikan kasih sayang maupun kemarahan saya pada mereka tanpa "campur tangan" orang lain. Saya bisa "membentuk" anak2 sesuai tema yang saya dan suami sepakati.
Betapa banyak teman2 saya yang curhat, kalo mereka tidak punya keleluasaan dalam mengurus anak2 mereka. Tidak hanya karna mereka dalam kondisi bekerja tapi ada beberapa teman yang memang harus menerima keadaan rumah tangga mereka di campuri oleh beberapa pihak, seperti orang tua, mertua bahkan kadang tetangga. Heheheh
Buat saya mendidik anak memang tidak mudah, tapi akan jauh lebih sulit jika banyak "tangan" yang mengatur dan mengarahkan. Anak adalah belahan diri kita, mereka sebagian dari kita. Kita pasti bisa membentuk mereka tanpa bantuan siapapun. Kalopun memang kita butuh, tetap bentuk nya sebagai "masukkan" saja tidak mutlak harus kita terapkan pada anak kita.