Sabtu, 28 November 2015

Berubah Haluan

Mendengar cerita teman yang cinta pasangan nya berubah haluan.

Dulu saling memuja, sekarang membenci tiada tara.

Teringat cerita suami tentang hati yang menjauh jika kita marah. Itu kenapa saat kita marah, kita cenderung berteriak satu sama lain. Karna hati kita jauh, dan kita berharap orang tersebut mendengar kata2 kita. Padahal saat kita saling mencinta, kita cenderung berbisik ... Mengatakan kata2 indah di telinga pasangan kita.

Apa y yang membuat pasangan yang dl saling memuja kini menjauh dan membenci.

Semoga Allah menjaga hati kita..
Menyatukan nya selalu dalam cinta sampai ke jannah Nya. Aamiin

Senin, 16 November 2015

Suami

Dari cerita seorang teman ...

"Suami aq tuh ga mau shalat, ngaji dan galak sama aq. Tapi aq seneng kalo liat dy merencanakan project, karna selalu bagus dan terstruktur. Kalo dy lagi ngomong di project aq kaya2 jatuh cinta lagi."

Buat saya ...
Kebaikan laki2 kepada keluarga akan terlihat jelas pada kebaikan nya pada Tuhan nya. Kalo pada Tuhan nya saja laki2 itu sudah malas untuk "menghadap", apalagi kita makhluk nya.

Laki2 sudah pasti baik kalo dy menjaga kedekatan nya dengan Allah...

Laki2 yg dekat dengan Allah akan berkaca pada quran dan sunnah nya jika ingin bersikap dan bertutur.

Bagaimana mungkin mau menyakiti jika dy paham, kalo sebaik2 nya laki2 adalah yang paling baik terhadap keluarga nya.

Senin, 02 November 2015

Perjalanan Hidup

Kita ga pernah tau perjalanan ini akan seperti apa kelak ...

Jika sekarang kita bisa lapang membantu orang lain, semoga dengan itu akan membuat kita semakin menjadi bermanfaat bagi orang lain.

Jika sekarang kita bisa mudah menapaki jalan dakwah, hadir dalam kajian demi kajian. Semoga hal itu bisa membawa kita terus dekat dengan teman2 yang baik, lingkungan yang bersahabat dan sahabat2 yang tulus.

Jika sekarang kita bisa dengan mudah menghadirkan pakaian2 bagus, fasilitas2 enak untuk anak2 kita. Semoga nanti kita semakin di mudahkan untuk bisa menjadikan anak2 sebagai jembatan kita ke surga nya, melalui didikan kita.

Kemudahan yang Allah beri kini tak lantas membuat saya lengah. Saya berusaha merangkul sahabat yang kurang mampu namun bertekad baja untuk bisa memberikan kesempatan baik buat anak nya bersekolah. Lewat doa malam mereka, semoga urusan saya dan suami di mudahkan... saya percaya itu.

Kemudahan yang Allah beri sekarang tak semata karna kerja keras dan doa kami. Namun ada mulut2 tulus yang mengalir doa nya langsung ke langit, "jatuh" di hadapan Allah meminta keberkahan dalam keluarga kami.

Berusaha tidak sombong...

Karna sudah merasakan pahit nya hidup susah dulu. Dengan bekal kenangan masa kecil itulah saya berazzam dengam suami agar kelak anak2 bisa merasakan kemudahan walau bukan tanpa kerja keras.

Berusaha tidak mengangkat dada atas keberhasilan orang2 yang kehadiran nya banyak saya bantu.

Karna saya pun sampai sekarang masih di pandang sebelah mata. Di hempaskan dalam pandangan sebelah mata orang2 yang menganggap saya dan suami hidup dalam fasilitas orang tua.

Lantas ...

Apakah kami marah ...

Tidak!!

Perlahan Allah membuka semua nya. Allah menunjukkan kebaikan Nya lewat banyak hal. Anak2 yang cerdas, sehat, suami yang baik, setia, bertanggung jawab, kehidupan yang baik, spiritual yang sehat, serta banyak hal lain.

Lalu ..

Mengapa masih mengeluh dengan lelah nya raga ...

Mengapa masih mengeluh melihat banyak orang2 di luar sana pongah mengangkat dada demi pujian ...

Tidak!!

Bagi saya cukup Allah dan keluarga. Maka semua nya akan mudah, insyaallah ...

Sabtu, 31 Oktober 2015

Ibu Tangguh

Menjadi seorang ibu ga boleh banyak mengeluh ... karna keluhan ibu akan membuat sang anak menciut semangat nya.

Menjadi seorang ibu ga boleh surut langkah, walau kadang terlihat tidak mungkin harus berusaha maksimal sampai bisa.

Beberapa minggu ini saya merasakan menjadi ibu tangguh ...

Mendampingi anak2 setiap hari, mengantar jemput mereka, dan selalu hadir buat mereka.
Kegiatan anak2 semakin banyak, Alhamdulillah mereka tumbuh menjadi anak2 yang sehat, cerdas dan aktif.

Menjadi ibu tangguh adalah sebuah kebanggaan ... sebuah perjalanan yang akan saya rindukan kelak jika anak2 dewasa.

Senin, 26 Oktober 2015

Perempuan

Emang susah kalo berhadapan sama perempuan ya. Saya saja yang sama2 perempuan kadang masih sulit memahami, apa sih mau nya teman2 saya sesama perempuan itu ... 😅😅😅

Kalo bercanda kadang di anggap serius, saat serius ga jarang malah di masukkan kategori bercanda. 😂😂

Perempuan ...

Di mana Rasul mengingatkan banyak nya isi dari neraka adalah perempuan. Bagaimana tidak, apa saja jika bersinggungan dengan perempuan akan jadi "panjang". Ga bisa se simple yang terlihat.

Perempuan ...

Apapun dari diri perempuan bisa menjadi sumber fitnah.

Banyak belajar dari teman... karakteristik perempuan, saat ego berbenturan maka lebih baik diam dari pada akan membuat perang dunia.

Ah perempuan ...
Sosok cantik sekaligus ribet 😄😄😄

Kamis, 15 Oktober 2015

Fokus

Berharap semua orang baik pada kita, sama saja seperti berharap bisa meraih rembulan kan...

Seperti apapun kita baik pada orang, ada saja yang tidak suka, mencela bahkan membenci. Baik secara terang2an ataupun terselubung.

Teringat pesan dari mama, berbuat baik saja, gusti Allah ga tidur. Siapapun yang berdoa baik kebaikan akan kembali kepada nya, begitupun sebaik nya. Lihat saja nanti, siapa yg sibuk mencela maka akan menjadi cela dalam kehidupan nya. Siapa yang sibuk menilai akan mencatat sendiri nilai nya.

Nasihat baik ....

Memberikan saya pelajaran mendalam.

Kecewa berkali2 karna baik pada orang yang salah, curhat pada orang yang salah.

Lelah ...

Melihat polah beberapa orang yang terlihat baik di depan, tapi busuk di belakang.

Lelah ...

Menyaksikan banyak nya kebohongan dari wajah, gerak tubuh dan tulisan.

Ga suka ya jujur saja, besar hati mengungkapkan apa yang di rasa. Buat apa sih bohong toh lama2 akan terungkap juga ...

Minggu, 30 Agustus 2015

Tamparan

Allah memberikan saya tamparan hebat lewat tiap peristiwa yg saya alami.

Belajar lebih baik lagi...

Bebenah untuk menjadi pribadi yg lebih baik lagi....

Tidak mudah memang, apalg harus berjuang
melawan ego sendiri.

Tapi lewat tamparan yg Allah berikan saya mampu melihat dengan hati, dengan nalar tidak hanya membiarkan ego saya yang berkata.

Allah maha baik ...

Allah memberikan saya tamparan agar saya bisa bebenah, tidak lantas lalai dengan kesalahan saya.

Allah maha baik ...

Memberikan saya kesempatan memperbaiki diri tidak lantas berleha2 dengan kebodohan saya.

Jumat, 21 Agustus 2015

Qurban

Di masa yang sulit seperti sekarang, mungkin wajar kalo banyak orang beralasan untuk tidak berqurban.

Di sekolah anak2 qurban di mudahkan dengan menggunakan tabungan. Orang tua yang ingin berqurban di beri kesempatan mencicil ato menabung sesuai kemampuan sampai saat nya qurban.

Saya memanfaatkan kemudahan itu.

Saya merasa malu pada Allah jika kami tidak bisa menyisihkan untuk berqurban.

Dalam situasi sulit begini memang tidak mudah menyisihkan uang untuk berqurban. Tapi...  orientasi saya pada "hadiah" kami sebagai orang tua buat anak2 kelak di akhirat. Kami berusaha memberikan "tunggangan" terbaik untuk mereka di akhirat.

Bismillah...

Allah maha memberikan kemudahan...

Allah menjamin rezeqi tiap umat nya. Jika kita  berusaha, insyaallah... Allah akan memberikan kemudahan untuk kita berqurban.

Semoga kelak qurban ini akan membawa mereka ke surga Mu... aamiin

Kamis, 20 Agustus 2015

Modus

Sekarang ini sulit membedakan antara TULUS dengan MODUS.

Sekilas terlihat sama...

Tapi saat kita melihat dengan hati, semua akan terlihat perbedaan nya.

Lelah ga sih selalu MODUS.

Mencari perhatian pada orang lain, bergantung pada orang lain.

Saya termasuk orang yang ga suka basa basi, ga suka MODUS. Apalagi untuk mencari perhatian orang lain. Buat saya...  this is me, take it or leave it.

Oke ..

Saya belajar lagi untuk beberapa orang, ternyata suka jika kita bersikap modus pada mereka. Berbaik sikap dan kata2 hanya di depan saja, setelah nya EMANG GUE PIKIRIN.

Ya...  saya ikuti lah "permainan" itu.

Saya pun berusaha MODUS dengan mereka. Ga mau kalah, istilah nya. Mereka baik nya luar biasa, saya pun baik nya tambah lebih luar biasa. Kenapa tidak kan...

Pasang senyum manis... tebar pesona, dan bersikap semanis mungkin dengan mereka.

Yuks mari kita ber"modus" ria...

Rabu, 12 Agustus 2015

Perempuan

Semakin sadar kenapa sebagian bahan bakar neraka adalah perempuan.

Banyak belajar dari keseharian yang aq alami. Banyak nya sifat negatif yang datang justru dari perempuan.

Beberapa waktu lalu, tepat nya saat lebaran saya benar2 mendapatkan tamparan hebat yang ga akan saya lupakan.

Mendapat pelajaran berharga dari keseharian saya selama di sana.

Betapa saat saya berusaha menjalin silahturahmi, berbaik hati pada orang sekitar malah ada orang lain yang menusuk, membalik2 kan kata2 saya. Bahkan cenderung mengadu domba saya. Masyaallah....

Buat apa bersalaman saat lebaran kemarin...

Buat apa bermaafan saat bertemu kemarin...

Tapi saya mencoba mengambil hikmah dari semua nya, betapa Allah begitu baik menunjukkan pada saya mana teman dan mana yang "teman".

Ga semua orang suka bersikap apa ada nya ternyata, beberapa justru suka menjadi orang lain. Menjadi figure yang terlihat baik.. terlihat manis di mata orang lain.

Ah.. betapa saya begitu benci sikap itu. Tapi saya juga ga bisa menutup mata, ada orang yang bersikap seperti itu di depan saya, maka saya ingatkan dalam hati...  mari kita bermain, menjadi "teman" untuk diri mu...  menjadi orang yang baik di depan orang lain tanpa perduli apakah itu tulus ato modus...

Selasa, 11 Agustus 2015

Belajar dari teman

Pagi2 setelah mengantar anak2 ke kelas masing2 tiba2 mendapat kabar duka dari seorang teman.

Bayi ketiga nya yang lahir beberapa hari lalu meninggal dunia.

Innalilahi wainnailaihi rojiun...

Betapa singkat kehidupan ya Allah...

Semoga Allah memberikan kesabaran ya kepada orang tua nya. 

Kamis, 30 Juli 2015

Karakter

Belajar dari seorang teman

Betapa banyak serakan pelajaran yang bisa di petik dari sekitar. Bahkan dari seorang teman.

Bagaimana uang merubah karakter seseorang.

Bagaimana materi bisa membolak balikkan hati manusia.

Allah maha baik...

Itu yang selalu saya tancapkan dalam hati. Selalu saya ingatkan bahwa Allah akan melindungi saya dari pergaulan yang salah dan buruk.

Allah maha baik...

Allah maha mengetahui hati2 manusia.

Allah tidak akan berdiam diri.

Semoga ini memang yang terbaik ya teman...

Bentuk kesyukuran

Belajar dari beberapa teman...

Bermacam sekali bentuk kesyukuran yang saya liat dari sekitar.

Ada seorang teman yang begitu terharu, bersyukur bahkan bahagia tak terkira saat anak nya masuk ke sekolah yang notabene sudah menjadi dambaan nya. Teman saya ini bukan berasal dari lingkungan elite, hidup nya sederhana tapi bersahaja. Alhamdulillah ibadah nya baik. Bagi nya yang sudah hampir 1th ini meminta keringanan ke sekolah, bisa masuk sekolah yang di mau tentu menjadi bentuk kesyukuran tersendiri. Jangan kan komplain, seluruh perhatian nya sibuk melihat kebahagiaan sang anak yang takjub menapaki kelas baru nya. Bagi teman saya, sekolah di sini bagai mimpi, begitu ucap nya bahagia.

Teman yang lain menjalani kesyukuran nya dengan bentuk yang berbeda pula. Beberapa kali membandingkan sekolah mahal si anak yg sulung, dengan sekolah "biasa" adik nya. Gedung yang tak pake AC, fasilitas lain yang kurang lengkap serta banyak keluhan lain nya. Ga sebanding, begitu pendapat saya, jika dia mulai bercerita tentang sekolah si kakak. uang masuk dan SPP nya saja sudah jauh berbeda. Fasilitas tentu akan mengiringi kan.

Saya belajar banyak...

Betapa bentuk kesyukuran tiap orang berbeda. Semakin banyak uang yg kita keluarkan, bukan bentuk syukur yang kita dapat, tapi komplain kesempurnaan. Sedang dalam kesederhanaan kita akan dapati makna bahagia yang terasa manis dengan kerja keras yang kita jalani.

Bersyukurlah...
Maka akan aku tambah nikmat mu...
#janjiALLAH

Sabtu, 11 Juli 2015

Lebaran

Alhamdulillah beberapa hari lagi lebaran akan menjelang.

Lebaran salah satu moment istimewa dalam perjalanan hidup saya. Lebaran memberikan kesan tersendiri tiap tahun nya.

Apalagi setelah menikah dan punya anak. Moment lebaran selalu jadi liburan keluarga yang menyenangkan.

Lebaran ini bahkan sudah terbayang keseruan nya. Anak bungsu yang sudah semakin pintar, banyak bicara dan terus bertanya tentang hal baru tentu akan membuat liburan semakin seru.

Belum lagi wisata kuliner sepanjang perjalanan yang akan kami lalui. Semakin menambah keseruan.

Mampir ketempat wisata juga salah satu agenda yang tak pernah terlewatkan. Makan di lesehan jogja, belanja murah di malioboro...  mampir ke keraton solo, lihat candi borobudur.  Ahh... seru.

Lebaran juga moment "second honey moon" saya dengan suami yang selalu berulang tiap tahun. Menikmati perjalanan mudik bersama, bercengkrama di sela2 anak2 tidur dalam perjalanan, rileks sejenak tanpa memikirkan urusan rumah tangga. Hampir semua waktu di habiskan untuk bercengkrama bersama dengan suami dan anak2. Indah...

Tahun ini insyaallah akan kita jelang lebaran dalam hitungan hari. Semoga perjalanan mudik kita di mudahkan Allah, di jaga dalam perjalanan sampai kembali selamat ke rumah, bisa berkumpul dengan kerabat dan sodara jauh, serta pulang ke rumah membawa sejuta cerita indah. Aamiin.

Selasa, 30 Juni 2015

Lakukan Hal Ini Agar Anak Terhindar Perilaku Homoseksual


Lakukan Hal Ini Agar Anak Terhindar Perilaku Homoseksual

Isu LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan transgender) makin mewabah, jika kita tak berhati-hati maka putra-putri kita juga dapat terkena imbas dari perilaku menyimpang homoseksual ini.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menghindarkan anak dari perilaku homoseksual:

1.Perkuat identitasnya sebagai anak laki-laki atau perempuan!

“Dari Ibnu Abbas ra berkata: “Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang berlagak wanita, dan wanita yang berlagak meniru laki-laki. Dalam riwayat yang lain: “Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang meniru wanita dan wanita yang meniru laki-laki“. (HR. Bukhari)

Berilah mainan dan pakaian yang sesuai dengan identitas laki-laki atau perempuannya.

2.Hormati aurat anak dengan tidak memperlihatkannya di depan umum!

Meskipun masih kecil, ajari anak untuk menghormati auratnya terutama alat kelaminnya, dengan tidak membuka bajunya di depan umum atau depan orang lain.

Masih bayi sekalipun, orangtua bisa meminta izin terlebih dahulu sebelum membuka popok anak dan membersihkan daerah kemaluannya, ajak anak bicara, misalnya, "Mohon maaf ya sayang, Bunda harus buka popoknya untuk membersihkan daerah rahasia kamu, Bunda minta izin yaa, daerah ini tidak boleh ada yang lihat dan pegang-pegang tanpa sepengetahuan Bunda ya!"

Anak harus diberi pengertian bahwa daerah sekitar kemaluan merupakan daerah rahasia yang tidak boleh dipertunjukkannya pada orang sembarangan, bahkan orang yang dikenal sekalipun tidak boleh meraba-raba atau menyentuh dan melihatnya.

”Janganlah seorang laki-laki melihat aurat laki-laki, jangan pula perempuan melihat aurat perempuan. Janganlah seorang laki-laki tidur dengan laki-laki dalam satu selimut, begitu juga janganlah perempuan tidur dengan perempuan dalam satu selimut” (HR. Muslim).

Dampaknya, anak akan mengerti rasa malu dan paham bahwa aurat harus dijaga dengan baik.

3.Pisahkan tempat tidur anak di usia 10 tahun

"Perintahkan anak-anak kalian shalat pada usia 7 tahun, pukullah mereka jika meninggalkannya pada usia 10 tahun dan pisahkan di antara mereka tempat tidurnya." (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dihasankan oleh An Nawawi dalam Riyadhus Shalihin dan Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud)

4.Ceritakan kisah kaum Nabi Luth pada anak

Jangan menganggap tabu obrolan seputar homoseks, salah satunya bisa dengan menceritakan kisah nabi Luth yang kaumnya merupakan pelaku homoseksual dan mendapat adzab Allah.

Biarkan anak mengetahui bahwa perilaku menyimpang seperti pernikahan sesama jenis, menyukai sesama jenis adalah perbuatan yang akan mendapat adzab Allah di dunia dan akhirat.

Demikianlah beberapa tips mudah yang bisa kita praktekkan untuk putra-putri di rumah, semoga Allah menghindari keluarga kita dari perbuatan menyimpang yang dilakukan oleh kaum Nabi Luth.

SUMBER...  MAJALAH UMMI

Minggu, 26 April 2015

Hati dan pikiran

Kadang sulit sekali menyelaraskan antara hati dengan pikiran.

Pikiran mengajarkan saya melihat dengan logis, membuka semua realita yang ada.

Sedangkan hati mengajarkan saya lebih sensitif memandang masalah.

Duduk termangu di pojokkan menangisi seseorang yang tidak lagi menganggap saya penting sungguh membuat hati dan pikiran saya tidak lagi bisa berteman.
Kedua nya berontak,.tidak hanya bisa memahami tapi langsung ingin menyudahi.

Terdiam dalam gulatan pikiran...

Menangis dalam rengkuhan hati, membuat saya semakin terjatuh... dalam...

Lelah...

Saya ingin pulang...

Kamis, 16 April 2015

Cuek

Belajar cuek walau ga mudah...
Cuek sama keadaan sekitar yang ga memihak atau kadang mengabaikan.

Belajar cuek walau ga mudah...
Cuek dengan semua hal yang ga penting buat hidup kita, yang malah akan membuat kita pusing dan nambah dosa juga penyakit.

Belajar cuek walau ga mudah...
Cuek dengan orang2 yang ngaku nya teman tapi tiba2 nusuk dari belakang, menghantam dari kiri dan kanan dan mengabaikan diri dari semua hal. 

Belajar cuek walau ga mudah...
Cuek dengan semua hal yang ga baik untuk kehidupan kita.

Kamis, 19 Maret 2015

Prioritas

Apa sih prioritas kita...

Setiap dr kita pasti punya jawaban berbeda...

Prioritas juga akan berubah sesuai dengan waktu dan usia kita.

Untuk saya yang sudah menikah sekaligus punya anak, tentu prioritas saya adalah keluarga. Apapun keputusan yang saya ambil semua harus dengan pertimbangan keluarga. Sudah bukan saat nya lagi saya memprioritaskan diri sendiri. Membuat diri saya jadi yang utama.

Kadang saya merasa aneh dengan beberapa teman yang masih memikirkan diri sendiri, pergi ke sana kemari tanpa memikirkan keluarga.

Lalu...
Apa beda nya dengan sebelum menikah?!?
Sebelum punya anak...

Yuk liat lagi list prioritas kita...
Apa yang utama buat diri kita, sekarang.

Selasa, 10 Maret 2015

Curhat

Hari ini ada seorang teman yang curhat.

Jarak di antara mereka terpisah oleh keadaan pekerjaan sang suami.

Menjadi aneh jika seharus nya jarak yang bisa di lalui bersama menjadi di abaikan karna sang suami tidak ingin berdekatan...ehmmmm

Ada apa kah...

Bukan maksud suudzon...tapi sungguh harus waspada dengan keadaan di mana justru laki2 yang menolak kebersamaan.

Saya tidak memberi saran apapun.

Saya tidak sanggup berada dalam posisi seperti teman saya. Berjauhan 1 -2 hr saja sudah membuat saya sewot, apalagi harus terpisah dalam waktu yang lama.

Logis saja...

Suami istri ya harus dalam 1 rumah, anak2 harus punya ayah dan ibu yang tidak hanya fisik nya yang bisa di rasa tapi juga kasih sayang nya.

Sesimple itu koq.....

Indah

Tentu indah rasa nya jika kita mampu berempati kepada orang lain.

Membuka hati untuk mereka...

Semua kebaikan akan kembali pada kita, saya percaya itu. Apapun itu...

Bahkan jika kebaikan itu tidak terlihat ato di lakukan secara diam2.

Berbagi...
Melakukan yang terbaik...
Agar kebaikan nya kembali pada kita...

Sabtu, 07 Maret 2015

Mengasah nurani

Berkunjung ke rumah teman, atau saudara yang keadaan nya tidak senyaman rumah kita membuat lidah ini tak kunjung selesai mengucap syukur.

Allah maha baik...
Itu yang saya rasakan...

Menapaki sudut rumah kami yang sederhana tapi Alhamdulillah nyaman melayangkan angan saya pada kondisi rumah teman yang kemarin kami kunjungi. Berkerut dahi membayangkan keberadaan mereka dalam rumah tersebut sehari2 nya.
Allah... Allah... Allah...
Dalam hati berteriak saya memanggil nama Allah... bersyukur atas keadaan kami. Bersyukur atas kebaikan yang Allah berikan, bersyukur atas kemudahan yang Allah bagi untuk kami.

Saya dan suami memang berusaha memberikan kenyamanan untuk anak2. Walau tidak mewah, tapi Alhamdulillah anak2 tidak perlu merasakan panas dan hujan setiap mereka keluar rumah. Anak2 pun tercukupi kebutuhan mereka... sandang, pangan, papan bahkan mainan.

Alhamdulillah ya Allah...
Bersyukur karunia Mu...

Nurani kami menjadi peka untuk terus memberikan yang terbaik untuk sekeliling kami. Semoga bisa bermanfaat untuk mereka. 

Selasa, 03 Maret 2015

Belajar

Allah mengingatkan saya akan banyak hal dalam 1 minggu ini, lewat beberapa teman.

Teman pertama bercerita tentang kehidupan rumah tangga nya yang sedang kurang harmonis dengan suami. Cerita miris yang membuat saya mensyukuri kebersamaan saya dan suami saat ini. Betapa teman berjuang menaklukan kekerasan sifat suami nya yang sekarang sedang memasuki titik jenuh pernikahan. Saran terbaik saya, tidak banyak... Saya meminta teman mengembalikan semua permasalahan dalam doa. Membawa nya dalam shalat jamaah bersama. Saya juga menyarankan untuk melakukan ritual berpelukan dengan pasangan sesering mungkin. Banyak artikel menarik yang saya baca terkait pelukan. Kenyamanan yang di dapat, aroma tubuh yang saling berbaur sungguh membuat sensasi tersendiri. Semoga teman saya segera membaik dalam hubungan nya dengan suami.

Teman kedua datang dengan cerita kesulitan membayar formulir sekolah anak nya. Harga sebuah formulir yang mungkin untuk sebagian orang sangatlah murah... Namun untuk teman saya sungguh sangat mencekik. Saya tertegun saat dia bercerita, dia dan suami nya pasrah dalam doa di setiap shalat malam nya untuk rezeqi terbaik bagi pendidikan si anak. Ya Rab... bergetar hati ini. Betapa untuk pendidikan anak, orang tua mampu melakukan apapun. Bergetar hati ini karna dalam kepasrahan nya teman saya menumpahkan tangis nya dalam doa, bukan keluhan semata.

Teman yang lain bercerita betapa dia rindu keberadaan hidayah pasangan nya. Sang suami tercinta. Betapa ingin shalat berjamaah, mengaji bersama. Ah... hidayah...andai bisa di beli rela rasa nya teman saya membeli untuk suami tercinta. Menatap jauh ke dalam kehidupan nyata saya, melihat suami begitu khusuk dalam doa malam nya, begitu rajin dalam shalat subuh berjamaah nya. Kontras sekali... Betapa Allah sayang pada saya, memberikan pasangan surga yang selalu menyadarkan saya bahwa hidup ini terlalu singkat untuk sebuah kebencian, kesia2an ... Masyaallah.

Allah menegur saya dengan rangkaian cerita kehidupan orang2 terdekat saya. Allah memberikan saya sentilan kecil bahwa kenikmatan yang selama ini saya dapatkan begitu di rindu teman2. Allah membuat saya mensyukuri setiap detail kehidupan saya sekarang, bukan karna sempurna ada nya tapi karna kehidupan ini begitu singkat untuk di habiskan dengan terus mengeluh... melihat saldo dan mendongak ke atas mengagumi kehidupan orang lain.
Allah membuat saya terus ingin memeluk mahluk indah ciptaan nya, suami tercinta. Sebagai kado kehidupan indah, penuntun ke surgaNya kelak. Allah membuat saya mensyukuri kebersamaan dengan si buah hati, sebagai hadiah surga yang paling indah... amanah dunia investasi akhirat yang kelak akan menarik kami ke surga Nya. Insyaallah...

Terima kasih teman...
Cerita kalian akan menjadi pelajaran berharga untuk ku... untuk terus belajar tentang kehidupan.

Kamis, 26 Februari 2015

Memahami

Belajar memahami seseorang memang tidak mudah... Kebersamaan yang ada selama ini pun tidak menjadi jaminan bahwa kita sanggup mengenal orang tersebut dengan baik...

Setiap menit nya hati manusia bisa berubah. Menjadi lebih baik ato justru sebalik nya. Hanya Allah yang tau.

Pahami... apa yang kita mau,agar kita mudah memahami apa yang mereka mau...

Senin, 26 Januari 2015

Sedekah

Beberapa kali membuktikan kebaikan yang Allah beri lewat perantara orang lain.

Bukan ingin riya...

Tapi... Allah telah membuktikan kebaikan nya lewat sedekah kami , Allah memang tidak main2 dengan janji Nya. 

Al-Baqarah, Ayat 245:

“Siapakah orangnya yang (mau) memberikan pinjaman kepada Allah sebagai pinjaman yang baik (yang ikhlas) supaya Allah melipatgandakan balasannya dengan berganda-ganda banyaknya? Dan (ingatlah), Allah jualah Yang menyempit dan Yang meluaskan (pemberian rezeki) dan kepadaNyalah kamu semua dikembalikan.”

Rabu, 07 Januari 2015

Main2 dengan rezeqi

Bertemu dengan beberapa orang yang main2 dengan rezeqi dari Allah.

Saya percaya Allah telah memberikan rezeqi pada masing2 hamba Nya tidak terkecuali. Tapi Allah tidaklah memberi nya secara cuma2 harus ada usaha di dalam nya, ikhtiar dan foa yang maksimal.

Bagaimana mungkin bisa memberikan nafkah terbaik untuk keluarga jika kita sulit menghargai diri kita sendiri. Bekerja main2, melanggar janji pada orang lain, belum lagi bekerja tidak sesuai kemampuan.

Sungguh sangat di sayangkan...

Bukankah di setiap langkah kita menggapai rezeqi telah di titipkan doa dari istri dan anak2 di rumah. Bagaimana mereka menanti kepulangan kita dengan harapan setinggi mungkin...  Lalu apakah semua itu akan kita sia2 kan dengan bekerja asal2an?!?!?

Tega kah kita memberi nafkah pada keluarga dengan rezeqi yang asal2an...

Mari merenung...

Berikan hanya yang terbaik untuk keluarga, karna mencari nafkah semata untuk keluarga adalah jihad yang terbaik  :)

Kamis, 01 Januari 2015

Balance

Buat saya...

Hidup itu harus seimbang antara diri sndiri dan keluarga.

Menjadi hamba yang taat, mengikuti banyak kajian dan majelis2 ilmu, ke salon, ato sekedar duduk menghabiskan berlembar2 buku kesukaan.

Keluargapun perlu waktu kita...

Itu prioritas utama. Apalagi saat liburan seperti ini. Wajib hukum nya memberikan hiburan untuk anak2 agar bisa merefresh jiwa mereka.

Jalan2 tak harus mahal...

Pergi ke playground, menemukan banyak keceriaan bersama dengan anak2 sudah memberikan kebahagiaan buat mereka.

Lelah kan hari2 sekolah mereka berkutat dengan soal dan les2. Sekarang waktu nya memberikan suntikan keceriaan buat mereka.

Balance...

Agar anak selalu ingat masa kecil mereka punya banyak kenangan indah dengan qta sebagai orang tua nya; )

Perhatian

Kebersamaan kdg membuat qta lupa akan perhatian2 yg seharus nya qta berikan pd org2 terkasih.

Perhatian kdg di rindukan justru saat kebersamaan tdk lagi bisa di rasakan..

Perhatian sederhana ... Menanyakan kabar, bertukar cerita tentang apa yg di lalui, akan menyegarkan jiwa dan hubungan.

Buat saya semua nya terlihat sederhana...

Jika kamu sayang maka kamu akan perhatian, jika kamu tidak memberikan perhatian maka hati mu telah menunjukkan bahwa kamu tidak menyayangi: )