Selasa, 03 Maret 2015

Belajar

Allah mengingatkan saya akan banyak hal dalam 1 minggu ini, lewat beberapa teman.

Teman pertama bercerita tentang kehidupan rumah tangga nya yang sedang kurang harmonis dengan suami. Cerita miris yang membuat saya mensyukuri kebersamaan saya dan suami saat ini. Betapa teman berjuang menaklukan kekerasan sifat suami nya yang sekarang sedang memasuki titik jenuh pernikahan. Saran terbaik saya, tidak banyak... Saya meminta teman mengembalikan semua permasalahan dalam doa. Membawa nya dalam shalat jamaah bersama. Saya juga menyarankan untuk melakukan ritual berpelukan dengan pasangan sesering mungkin. Banyak artikel menarik yang saya baca terkait pelukan. Kenyamanan yang di dapat, aroma tubuh yang saling berbaur sungguh membuat sensasi tersendiri. Semoga teman saya segera membaik dalam hubungan nya dengan suami.

Teman kedua datang dengan cerita kesulitan membayar formulir sekolah anak nya. Harga sebuah formulir yang mungkin untuk sebagian orang sangatlah murah... Namun untuk teman saya sungguh sangat mencekik. Saya tertegun saat dia bercerita, dia dan suami nya pasrah dalam doa di setiap shalat malam nya untuk rezeqi terbaik bagi pendidikan si anak. Ya Rab... bergetar hati ini. Betapa untuk pendidikan anak, orang tua mampu melakukan apapun. Bergetar hati ini karna dalam kepasrahan nya teman saya menumpahkan tangis nya dalam doa, bukan keluhan semata.

Teman yang lain bercerita betapa dia rindu keberadaan hidayah pasangan nya. Sang suami tercinta. Betapa ingin shalat berjamaah, mengaji bersama. Ah... hidayah...andai bisa di beli rela rasa nya teman saya membeli untuk suami tercinta. Menatap jauh ke dalam kehidupan nyata saya, melihat suami begitu khusuk dalam doa malam nya, begitu rajin dalam shalat subuh berjamaah nya. Kontras sekali... Betapa Allah sayang pada saya, memberikan pasangan surga yang selalu menyadarkan saya bahwa hidup ini terlalu singkat untuk sebuah kebencian, kesia2an ... Masyaallah.

Allah menegur saya dengan rangkaian cerita kehidupan orang2 terdekat saya. Allah memberikan saya sentilan kecil bahwa kenikmatan yang selama ini saya dapatkan begitu di rindu teman2. Allah membuat saya mensyukuri setiap detail kehidupan saya sekarang, bukan karna sempurna ada nya tapi karna kehidupan ini begitu singkat untuk di habiskan dengan terus mengeluh... melihat saldo dan mendongak ke atas mengagumi kehidupan orang lain.
Allah membuat saya terus ingin memeluk mahluk indah ciptaan nya, suami tercinta. Sebagai kado kehidupan indah, penuntun ke surgaNya kelak. Allah membuat saya mensyukuri kebersamaan dengan si buah hati, sebagai hadiah surga yang paling indah... amanah dunia investasi akhirat yang kelak akan menarik kami ke surga Nya. Insyaallah...

Terima kasih teman...
Cerita kalian akan menjadi pelajaran berharga untuk ku... untuk terus belajar tentang kehidupan.

Tidak ada komentar: