Senin, 20 Juni 2011

Gelisah

"Kok hati gelisah ya.. Kaya ga tenang dan penuh dengan kecurigaan gitu, apa ini yang nama nya sebuah pertanda atau hanya perasaan aja."
Status seorang teman di jejaring pertemanan suatu kali. Saya menerungi kata-kata nya berulang kali sambil mencari apa yang sebenar nya di maksud dari kalimat itu. Ternyata lagi-lagi masalah dalam rumah tangga nya yang selama ini menyita perhatian. Kadang, saya sebagai "orang luar" yang melihat rumah tangga mereka merasa aneh. Bagaimana bisa, 2 orang yang tinggal bersama, satu atap dalam ikatan pernikahan dalam bilangan tahun yang tidak sebentar, tapi saling tidak tau kesukaan masaing-masing. Bagaimana bisa si Suami "memprotect" HP, BB, IPAD, IPHONE dan gadget lain nya dengan password yang si Istri selama puluhan tahun ini tidak tau??!! Bagaimana bisa, si Istri yang notabene di nikahi secara resmi tidak tau berapa no PIN BB si Suami, PIN ATM Suami, apakah ini privaci atau memang ada hal lain yang di sembunyi kan??!!.
Memang tidak ada rumah tangga yang sempurna,tapi bisa kan kita ciptakan "kesempurnaan" itu sendiri dalam ikatan suci yang bernama pernikahan. Banyak kita jumpai pasangan Suami-Istri yang "malu" membahas masalah mereka. Jangankan masalah di tempat tidur, masalah sehari-hari soal anak-anak saja mereka lebih banyak diam dan mengambil posisi masing-masing, maksud nya Suami ya posisi nya mencari nafkah sedang Istri ya mengurus anak.
Lalu di mana romansa itu?!

Romansa tertawa "geli" saat Suami membisikkan kata-kata mesra, romansa deg-degan saat Istri memijat leher suami yang sedang asyik di depan laptop, atau romansa "nakal" lewat kedipan untuk memberi "kode" pada pasangan.
Suami tetaplah manusia, yang kadang bosan dengan keadaan yang selalu itu-itu saja, begitu juga dengan Istri. Kita perlu hal baru untuk selalu memperbaharui cinta kita, agar selalu "awet" di tempat nya. Salah satu nya ya dengan selalu melibatkan pasangan dalam hal apapun. Mengasuh anak bersama, menciptakan ruang usaha yang bisa di kerjakan berdua, jadi Istri tidak merasa "hanya sebagai pengurus anak-anak" di rumah, padahal Istri punya kemampuan lebih. Juga bisa dengan selalu "mencuri" waktu bersama di sela-sela kebersamaan, semisal saat keluar kota tunggu anak-anak tidur lalu keluar berdua sekedar melihat indah nya taburan bintang di langit, sambil bergandeng tangan. Indah dan mudah kan menjadikan rumah tangga kita selalu penuh dengan romansa, agar tidak menjadi gelisah....

Kamis, 09 Juni 2011

BT...

Cuapek deh...
Lama cari-cari info tentang online bisnis yang aku coba bangun, eh tiba-tiba aja gitu harus aku "kubur" impian itu. Aku ga menyalahkan siapa-siapa, apa lagi Tuhan. Mungkin memang bukan bidang aku untuk bisa "bergelut" di sana. Aku pasrah, Tuhan pasti punya takdir lain buat aku.
Sekarang aku sedang menikmati keindahan kebersamaan dengan anak-anak, sambil mencari celah apa yang bisa aku lakukan.
Arghhhh...
Andai ada yang tau dan paham apa yang aku rasakan, selain Engkau Tuhan.

Rabu, 01 Juni 2011

Proses

Siapapun dalam kehidupan nya pastilah pernah merasakan sebuah perjalanan atau proses untuk mencapai sesuatu. Contoh ringan, saat kita ingin masuk sekolah kita melalui tahapan pencarian sekolah yang cocok, setelah kita dapat yang sesuai kita daftar ke sekolah tersebut, lalu melalui serangkaian test dan pengukuran seragam sekolah. Lalu hari yang di tunggu datang, kita masuk sekolah menjalani hari seperti yang kita tunggu-tunggu.
Saat kita ingin mendapatkan keturunan pun kita melewati serangkaian proses, dari mulai hamil selama 9 bulan, sampai dengan melahirkan. Barulah kita bisa menatap si buah hati dengan tatapan senyum bahagia, segala sakit yang kita rasakan hilang sirna seluruh nya.
Sekarang saya sedang dalam tahap panjang itu, bukan lagi menantikan kelahiran memang. Tapi proses yang saya jalani tak kalah "melelahkan" nya dengan menanti seorang buah hati. Berkutat saya mencari ide tentang apa yang akan saya lakukan untuk "menabung" guna melengkapi hidup saya agar menjadi lebih berguna, lalu saya mencoba menjalani yang menjadi rutinitas ibu rumah tangga kreatif, usaha online sambil menyelipkan waktu untuk mengurus anak-anak yang memang masih butuh perhatian saya. Lalu saya masih juga harus "berjuang" agar apa yang sedang saya kerjakan ini di minati banyak orang, di pilih dari sekian banyak "model" yang ada. Ya saya sedang dalam proses membangun diri saya, mencari apa sih sebenarnya yang saya bisa lakukan untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi dan berguna tidak hanya bagi saya pribadi tapi juga orang lain. Memang tak saya pungkiri kalo saya juga mengharapkan materi sebagai imbalan "kerja keras" saya, tapi saya letakkan itu di urutan setelah nya, urutan yang utama adalah saya mampu mandiri.
Ya Allah, proses ini sangat panjang dan kadang melelahkan batin dan raga saya. Tapi saya mencoba bertahan dengan terus "rajin" menggali potensi yang saya punya. Semoga apa yang saya lakukan ini bisa menghasilkan sebuah kebahagiaan, karna saya mampu mandiri dan materi pasti nya sebagai bentuk "penghargaan" untuk kerja keras saya. amin