Selasa, 09 Oktober 2007

Hebatnya si Ayah

Kebahagiaan kami sekarang lengkap sudah, dengan lahirnya si buah hati belahan jiwa Althofunnisa Naifa Pasya. Putri pertama kami yang lahir 27 September 2007 lalu di RS. Sari Asih melalui operasi caesar pada pukul 09.58 WIB dengan berat 3,6 Kg dan panjang 51 Cm. putri kami ini memang pintar, dia lahir pada saat Ayahnya menungguinya, padahal beberapa saat sebelumnya Ayahnya sering kali meninggalkan Jakarta untuk tugas keluar kota. Kalaupun tidak keluar kota, Ayahnya biasa mengemban tugas yang tak kalah memakan waktu. Tapi saat Pasya (panggilan kami pada si bidadari kecil) lahir, Ayah berada di luar ruang operasi menunggui dengan setia. Bahkan Ayah mengadzankan Pasya beberapa menit setelah dia lahir.
Beberapa hari di Rumah Sakit setelah operasi, keadaan saya belum sepenuhnya membaik. Bahkan bisa dikatakan masih banyak yang perlu di “benahi” di sana sini. Saya juga masih belajar banyak hal tentang bayi. Dari mulai memandikan sampai urusan menyusui. Nah untuk urusan yang terakhir itu, suami saya banyak sekali membantu. Terutama jika saya menyusui saat tengah malam. Suami biasa meluangkan waktu tidurnya untuk sekedar mengambilkan saya air minum, maklumlah kegiatan menyusui ini banyak sekali menghabiskan stamina saya. Suami juga memijit bahu saya yang pegal karena terlalu lama menyusui sambil duduk. Saat siang hari atau sore hari saya harus menyusui Pasya, suami juga selalu berusaha sebisa mungkin mendampingi. Suami biasa mengipasi badan saya dan Pasya yang basah karena keringat, maklum udara sekarang sangat kurang bersahabat. Suami juga tak pernah absen membuatkan saya susu Ibu Menyusui, sebagai penambah stamina saya dalam menyusui. Kalau sudah begitu, semua rasa lelah setelah menyusui takkan terasa lagi. Semua hilang dengan sendirinya. Apalagi melihat Pasya yang tertidur lelap dalam pelukkan saya setelah kenyang menyusu.
Saya bersyukur dengan apa yang saya dapatkan sekarang. Semua anugrah yang tak pernah saya duga sebelumnya. Mendapatkan seorang suami yang sedemikian perhatian, sampai anak yang lucu dan membanggakan. Semuanya memang anugrah tak terkira. Semoga segala kebahagiaan ini tak pernah hilang sampai kapanpun. Amin.

Tidak ada komentar: