Sabtu, 29 Maret 2008

Hidup itu Pilihan....

Sejak kita bangun pagi sampai kita tidur lagi, kita selalu di hadapkan dengan banyak pilihan. Apa yang akan kita lakukan hari ini, apakah kita akan membuat sebuah prestasi atau kita akan melakukan sebuah kesalahan... Saat saya melihat Pasya bangun setiap paginya, saya selalu di hadapkan pada pilihan - pilihan yang sangat berbeda setiap harinya. Apa yang akan saya lakukan dengan Pasya hari ini, apakah kami akan menghabiskan waktu dengan jalan - jalan seharian, ataukah hanya bermain di kasur dengan boneka dan mainan lainnya yang dia punya. Apakah kami akan belajar membaca, memahami huruf demi huruf (walaupun Pasya memang belum bisa membaca), atau kami hanya akan menonton TV yang kebanyakan isi acaranya tidak di mengerti dan bahkan tidak baik untuk Pasya. Ya itulah keseharian ku, selalu mencoba aktif dan kreatif mencari hal - hal baru untuk membangun daya kreatifitas Pasya.

Tadi pagi aku dan Ayahnya memilih untuk mengisi hari ini dengan memperbanyak ilmu kami tentang mengasuh Pasya dan calon adik - adiknya kelak. Kami sadar, sebagai orang tua, kami tidak punya tempat belajar layaknya kami sebagai anak. Kami tidak lagi bisa sembrono dengan apapun yang kami lakukan dan kami katakan, karna hal itu akan menjadi bias untuk Pasya nantinya. Kadang kami berfikir, hadirnya Pasya dalam hidup kami tak lain adalah karena kebaikan Allah, bagaimana tidak kami yang baru 4 bulan menikah sudah mendapat "kado" yang demikian istimewa dari Allah, yaitu Anak. Padahal kami sendiripun masih "belajar" memahami satu sama lain. Karena itu kami berusaha untuk tidak menyianyiakannya apalagi menelantarkannya.

Kami lalu mencoba menilai segala hal yang telah kami berikan pada Pasya, sejak dia lahir sampai detik ini, dari hal yang berbau materi sampai pendidikan moral. Sudah sempurnakah kami sebagai orang tua??!! Aku rasa belum, masih banyak kekurangan kami di segala hal. Kami masih tidak tau apa yang harus kami lakukan saat Pasya sakit, kami juga heboh saat Pasya menangis tak kunjung henti. Belum lagi saat Pasya mulai tumbuh, kami semakin bingung untuk memberinya "makanan" untuk perkembangan jiwanya.

Hidup memang pilihan...

Saat Allah memberi kami Pasya dalam hidup kami, kami di minta untuk memilih, akan kami bentuk seperti apa dia nanti... Menjadi Islamkah, Nasranikah, atau Majusi. Dan sekarang pun kami sedang membuat pilihan dalam diri kami masing - masing sebagai orang tua, apakah kami akan menjadi contoh yang baik untuk Pasya, atau kami justru akan membuatnya melihat hal yang tidak baik dari diri kami.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the Home Theater, I hope you enjoy. The address is http://home-theater-brasil.blogspot.com. A hug.

PiPiTa mengatakan...

tulisannya bagus..
memang hidup itu pilihan,,
salam kenal ya, mbak..