Sabtu, 10 Mei 2008

Seharusnya Kita Malu...

Berapa banyak dari kita yang kala sibuk dengan pekerjaan lalu melalaikan tugas kita yang lain, yang justru jauh lebih penting. Saya terkesima saat saya pulang kerja dan mampir ke tukang jual makanan kecil. Adzan magrib memang telah bergema, membahana memanggil kita semua manusia yang beragama Isalam. Perut lapar saya membuat saya membelokkan kaki terlebih dahulu, "toh baru azdan", begitu pikir saya. Tapi saat saya telah memasuki tukang makanan yang saya tuju, saya di kagetkan dengan ketidak hadirannya si penjual makanan..."kemana dia??!!" pikir saya.

Tukang makanan lain di belakang saya langsung melayani saya dengan sigap. "Maaf Bu, tukangnya sedang shalat..Mau beli apa??" Ups... Saya lalu menunjuk makanan yang saya inginkan, lalu membayarnya dengan segera, dan bergegas meninggalkan warung itu, sambil mata saya sigap mencari masjid terdekat.

Dalam sujud panjang saya, saya kembali termangu dengan1457 kejadian tadi. Bagaimana tidak, saat kita sibuk dengan pekerjaan kita masing - masing, di luar sana ada orang yang justru rela meninggalkan pembelinya untuk menunaikan kewajibannya terlebih dahulu. Saya jadi ingat, bukankah rezeki kita sudah ada yang mengaturnya, lalu mengapa kita takut dan seolah mengejarnya tanpa kenal waktu...Alangkah kerdil jiwa kita, seharian kita bergelut dalam rutinitas duniawi, kita lupa dengan sang pemberi rezeki kita. Ah, sudah seherusnya kita malu bukan??!!

Tidak ada komentar: