Jumat, 17 Desember 2010

Kita (baca:Perempuan) tuh Ribet...

Di sadari atau ngga, kita (baca: Perempuan) tuh ribet banget. Mau tau alasannya...
Coba ingat-ingat saat kita masih remaja, bagaimana kita sangat menjaga penampilan kita. Makan di jaga, gemuk dikit cermin jadi korban omelan. Belum lagi biaya yang harus di keluarkan untuk sekedar ke salon tiap bulannya. Ritual di salon yang memakan waktu lama, seolah tak menjadi masalah, asalkan penampilan bisa lebih baik (walaupun kadang ga berpengaruh...xixixiix).
Nah setelah menikah, kita sibuk menurunkan berat badan setelah mengembang sana sini karena melahirkan buah hati. Kebahagiaan menimang si kecil rasanya hanya bertahan 1-2bulan saja, setelahnya mulai sibuk deh membuka referensi tentang produk pelangsing tubuh juga olahraga sana-sini. Belum lagi kita yang termasuk berkulit sawo matang ala asia tenggara, banyak nya produk pemutih wajah dan tubuh rasanya ingin satu persatu kita coba demi memperbaiki penampilan. Kita juga sibuk belajar memasak demi menyenangkan pasangan dengan sejuta resep masakan yang menjadi favorite nya. Bukan hanya masakan dari timur, yang dari daerah barat pun kita coba sajikan di meja makan demi memanjakan lidahnya.
Bagaimana setelah usia tidak muda lagi. Keriput di mana-mana membuat kita sibuk mencari produk untuk menipiskannya, membuatnya samar bagai noda saos di baju yang di hapus oleh detergent mahal.
Hem... lalu mari kita tengok pasangan kita. Makhluk yang berjenis kelamin laki-laki itu seolah sangat cuek dengan penampilannya. Ok, mungkin mereka juga ke salon seperti kita, tapi berapa kali dalam setahun... dan apa yang di lakukan nya di sana. Tentulah lebih simple dari yang kita lakukan. Lalu perubahan bentuk tubuhnya itu lho, mereka seolah lebih cuek lagi dengan lekukan lemak di sana-sini. Bahkan mereka menganggap, semakin "gemuk" mereka berarti semakin makmur hidupnya. Lalu, mengapa ya kita yang sibuk memperindah diri, baik di rumah maupun di luar rumah kok rasanya masih saja kurang di hargai bahkan sering kali menjadi bahan penilaian saat suami atau pasangan beralih hati.
Kita di soroti semakin tajam saat suami tidak lagi menyukai kita. Kita juga jadi bahan perbincangan saat suami memutuskan memilih hati dan body lain untuk menjadi pelabuhannya.
Hem...
Manusia memang tidak ada yang sempurna, bahkan cinta itu sendiri. Mungkin tampil sesempurna mungkin di hadapan pasangan adalah sebuah keharusan, tapi bagaimana kita menghargai kerja keras untuk menampilkannya lah yang lebih patut di puji. Kita yang nota bene selalu "sibuk" mengurus rumah, anak-anak, bukan tidak mungkin sering melupakan hal-hal untuk memperhatikan diri kita. Di sini lah, peran pasangan di perlukan. Sekedar mengucapkan "Kamu cantik pake baju itu..." tentulah sudah bisa membuat kita sejenak melupakan kepenatan karena seharian di rumah.

Tidak ada komentar: