Minggu, 31 Maret 2013

Perubahan …

Beberapa kali Pasya naik eskalator tidak pernah mengalami masalah apapun, sampai pada suatu saat kaki nya terpeleset sampai dia hampir jatuh. “Pengalaman” ini lah yang membuat Pasya sampai sekarang selalu bermasalah saat menaiki maupun menuruni eskalator. Berulang kali saya meyakinkan dia, bahwa semua akan baik – baik saja, bahwa saya sedikitpun tidak akan membiarkan dia terjatuh, tapi tetap saja bayangan terpeleset sebelum nya terulang saat dia akan menginjakkan kaki di eskalator.

Saya, sudah tentu ingin “mimpi buruk” ini berakhir. Ingin Pasya kembali lincah menaiki eskalator. Saya pun selalu berusaha membuang perasaan negatif saya bahwa ketakutan nya ini akan terbawa sampai dia besar nanti.

Beberapa hal memang berubah dalam diri anak sulung saya itu. Semakin bertambah usia, sudah tentu dia semakin kritis. Apapun selalu dia komentari, rasa ingin tahu nya selalu tinggi, salah satu yang membuat saya bangga, rasa empati anak sulung saya ini terbilang baik. Saat menonton pertunjukkan topeng monyet misal nya, anak lain tak perduli dengan “keadaan” si monyet yang terikat leher nya, mereka hanya “menikmati” permainan itu. Tapi Pasya, dengan polos berkata ..

“Bun, Pasya ga tega, kasian monyet nya, leher nya di ikat, pasti sakit.” dengan mimik nya sedih.

Subhanallah nak, rasa empati mu begitu tinggi bahkan terhadap hewan sekalipun. Bunda bangga.

Perubahan lain dalam diri Pasya sudah tentu bertambah rasa khawatir nya terhadap sesuatu. Untuk hal yang 1 ini, saya harus ekstra keras meyakinkan nya, bahwa beberapa  kekhawatirannya kadang tidak beralasan, bahwa semua akan baik – baik saja.

Semua hal memang berubah, saya akui itu. Dan saya maupun Pasya harus selalu belajar untuk bisa menapaki tangga perubahan itu dengan baik, agar waktu yang berlalu bisa berkesan baik, karena tiap detik yang kami lalui tidak akan bisa kembali, saya yakin itu.

Tidak ada komentar: