Ga tau kenapa, hal itu terjadi juga saat aku berhadapan dengan cintaku. Banyak hal yang "tersimpan" rapi dalam benakku yang aku ga pengen dia tau. Bukan karena aku ga pengen jujur, tapi aku punya "dunia" ku sendiri, sama halnya dengan dia. Kami memang suami istri, kami "berbagi" segala hal, tapi sebagai manusia kami juga punya tempat khusus untuk diri kami sendiri. Cintaku punya tempatnya di depan komputer, ada banyak hal yang tak bisa ia bagi saat ia "berhada

Dengan menulislah aku bisa sangat jujur terhadap apapun, termasuk perasaanku sendiri. Tapi aku tak pernah membiarkan seorangpun "menilai" tulisanku, yang kadang bersifat tajam, kejam, blak-blakan. Bagiku tulisanku adalah aku, jadi "menilai"nya sama halnya dengan memberikan "penilaian" terhadap aku.
Kadang, aku bersyukur.. bahwa walaupun Allah memberikan kita 2 telinga, tapi Allah memberinya batasan mendengar, sehingga tidak semua hal bisa kita dengar, termasuk pikiran orang. Andai kita semua bisa, apa mungkin dunia ini masih setenang sekarang???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar