Sabtu, 17 Desember 2011

Kreatif

Menjadi full time mom membuat saya harus kreatif dalam menangani dan mengurus anak-anak. Anak-anak bukan lah orang dewasa yang bisa kita "paksa" untuk mengikuti kemauan kita, mereka punya banyak mau yang justru harus kita ikuti.
Minggu ini Pasya menerima raport pertama nya di kelas TK A. Banyak catatan yang membuat saya berfikir bahwa pola asuh saya terhadap Pasya sudah "benar" walau masih banyak yang harus di sempurnakan. Pasya masih kesulitan berbagi dengan teman nya. Pasya memang mandiri dalam kegiatan sekolah nya, banyak hal yang sudah dapat dilakukan nya, hampir semua sentra dia mendapat A dari guru nya.
Tapi soal berbagi, Pasya masih sulit melakukan nya.
Kalo saya menyebutnya Moody. Bagaimana tidak, dalam 1hari Pasya bisa "berganti" mood sampai ratusan kali.
Bangun tidur ngambek, nangis ga jelas apa yang dia mau lalu mandi, main air dan ceria kembali. Lalu sarapan, ga suka menu nya kembali ngambek, mewek. Bermain dengan ade happy lupa dengan segala yang tadi, lalu ga lama karna bosan atau ngantuk bisa kembali uring-uringan ga jelas. Begitu terus sampai matahari terbit lagi esok. hufh....
Tiap minggu pun jadi jadwal rutin jalan-jalan ke Mall sekedar menghilang kan ke BT-an nya bersekolah 1minggu. Belum lagi harus beli mainan dan banyak hal lain yang memakan tenaga ekstra.
Lalu, saya mulai berfikir, Pasya sudah enjoy dengan jadwal sekolah nya. Tiap pagi dia selalu bertanya "Main sentra apa hari ini Bunda...". Nah kenapa ga saya buat saja semua permainan di rumah seperti sentra??!! Tiap minggu jadwal jalan-jalan ke Mall saya kreatifkan dengan tidak hanya nongkrong di Time Zone, tapi juga ke Toko Buku, main Play Ground untuk dede, lalu saya selipkan juga jadwal berenang nya karena mereka suka main air. Lalu saya buat jurnal harian, untuk setiap prestasi maka Pasya akan dapat gambar "senyum" dari saya atau ayah nya, sedangakan untuk ngambek nya dia akan dapat gambar "mewek". Lalu tiap minggu akan ada rewads jika dia bisa mengendalikan mood nya. Adil rasa nya kan....
Semua saya diskusikan dengan Pasya, dia boleh minta mainan kesukaan nya jika bisa mengisi full jurnal yang saya ajukan, atau sebalik nya harus "puasa" beli mainan jika yang terpampang malah gambar mewek.
Ehm...
Tak cuma jadi guru yang menuntut kita kreatif menghadapi anak-anak. Sebagai ortu pun kita harus terlatih kreatif mengarahkan anak yang mulai kristis seperti Pasya, jangan sampai justru kita salah meletakkan mereka ke dalam lubang kemanjaan yang membuat mereka jadi mundur secara psikis dan lama-lama akan mundur juga secara berfikir.....

Tidak ada komentar: