Kamis, 22 Desember 2011

upik abu

Mengutip cerita seorang teman...
Percakapan nya di telpon dengan sang suami berakhir dengan air mata. Sedih tak terkira menggalayuti hati nya..Sia-sia sudah rasa nya semua yang di lakukan nya selama ini, ternyata sang suami menilai nya begitu rendah.
Semua diawali dengan si istri (teman saya) menelpon suami nya untuk sekedar berbincang siang. Semua baik, sampai pada titik percakapan yang membuat mereka beradu argument.. Tidak keras tapi cukup membuat suasana menjadi tidak enak. Sampai sang suami akhir nya mengeluarkan kata-kata yang sama sekali tidak di "prediksi"...
"aku minder jika ketemu dengan teman-teman, mereka melihat pakaian mu yang kurang pantas.."
sang istri diam.
Terpana dia melihat penampilan nya di kaca.. aku memang tidak cantik, tidak juga molek tapi penampilan yang kurang pantas?? Apa aku begitu buruk di mata mu sampai kau minder bersanding dengan ku.. Seribu pertanyaan lalu lalang di pikiran nya. Di letakkan gagang telpon itu, tidak lagi berminat dia berbicara soal apapun. Sekarang dia merenung, mengulang-ulang kembali kata-kata itu.
Ya sekarang tak lagi ada kepercayaan diri nya. Kalopun dia berjanji akan memperbaiki penampilan, semua tak lain hanyalah kekecewaan nya pada diri nya sendiri. Dia tak mau lagi terus terluka, biarlah semua nya berganti "topeng" asal orang yang dia sayang bahagia.
Si istri tak lagi percaya akan tampilan diri nya di kaca, sekarang bagi nya semua terlihat "kurang pantas"..

Tidak ada komentar: