Sabtu, 12 Januari 2008

Baju Merah

anime.chocolate4breakfast.com_wallpaper_red_1680 “Saya mendapatkan baju merah ini dari suami saya sebagai hadiah pernikahan kami yang ketiga.” Seorang wanita memulai ceritanya tentang baju merah yang sekarang di kenakannya di pemakaman suaminya. Pada awal kedatangan saya, saya memang sedikit heran melihat penampilan wanita itu, yang notabene adalah istri dari almarhum. Bagaimana tidak, saat pemakaman sang suami, dia malah memakai baju merah yang menurut saya warnanya sangatlah mencolok mata. Maka saya beranikan untuk bertanya padanya perihal alasannya memakai baju itu. Dia pun mulai bercerita.

“Suami saya sangat tau, kalo saya sangat suka gaun ini. Saya melihat gaun ini saat kami jalan – jalan ke sebuah butik. Di etalase butik itulah baju merah ini terpajang. Begitu indah dan anggun. Saya lalu berbisik pada suami, bajunya bagus banget ya mas…” sambil sesekali tangannya mengusap air matanya yang terus mengalir.

“Suami saya lalu memeluk saya mesra dan membisikkan bahwa gaun itu akan jadi milik saya saat ulang tahun pernikahan kami nanti. Saya bahagia sekali, karena ulang tahun pernikahan kami dua hari lagi. Berarti dua hari lagi gaun indah itu akan menjadi milik saya. Akhirnya hari itu tiba. Gaun indah itu menjadi milik saya. Saya bahagia sekali. Sampai – sampai karena sayangnya dengan gaun itu, gaun itu hanya menjadi pajangan lemari pakaian saya. Tak sekali pun gaun itu saya kenakan, bahkan saat hari ulang tahun pernikahan saya di tahun – tahun berikutnya. Suami pun sangat sering menanyakannya, kemana gaun itu, kenapa gaun itu tak pernah saya pakai. Saya hanya menjawab santai, sayang…baju itu terlalu bagus untuk acara yang sederhana seperti ini, nanti ya kalo ada acara istimewa. Selalu jawaban itu yang saya kasih. Sampai akhirnya “hari itu “ tiba. Saya mendapat telpon kalo suami saya kecelakaan dan dia meninggal dunia. Saya kaget, histeris dan pingsan. Saat saya sadar, saya sudah berada di kamar saya. Saat saya membuka lemari untuk mengambil baju ganti untuk ke pemakaman, baju merah itu tergantung indah di hadapan saya. Saya baru sadar, saya telah melewatkan saat terindah dalam hidup saya, yaitu saat di mana saya memakai gaun pemberian suami saya dan memakainya di depan suami. Saya kehilangan saat terindah itu. Maka sekaranglah saya memakai gaun ini, walaupun suami saya sudah meninggal tapi saya yakin dia pasti melihatnya dari atas sana…” dan tangis wanita itu pun meledak.

Tidak ada komentar: