Rabu, 24 Oktober 2012

Bak Naik Roller Coster....

Jadi orang tua adalah pngalaman terindah dalam hidup saya.
Tak terbayangkan dalam rahim saya bisa "hidup" anak manusia, bergerak, sehat dan akhir nya lahir dalam pelukan saya.Anak - anak membuat saya "hidup", dengan ada nya anak - anak saya semakin kangen dengan mama, karena dari rahim beliau saya berasal. Bagi saya menjadi orang tua sejak saya di nyatakan positif hamil anak pertama sampai saat ini rasa nya bagaikan naik permainan roller coster.
MY LOVELY STAR AND MOON
Bagaimana tidak, saat pertama ingin naik permainan tersebut tentu ny kita begitu antusias, deg - degan dan sejuta perasaan lain nya kan, sama hal nya saat pertama kali saya melihat test pack dengan gurat merah dua strip. Saat sedang antri naik, perasaan semakin tidak sabar bergemuruh dalam hati, lengkap dengan imajinasi rasa bagaimana nanti di atas permainan tersebut. Saat hamil pun, itu yang saya rasakan.. Imajinasi saya "liar" tentang bagaimana nanti anak ini akan lahir, saya peluk, memanggil saya Bunda dan banyak harapan baik lain nya. Permainan berlanjut, saya siap meluncur dengan roller coster ini... Perasaan yang sama saat saya menantikan kelahiran anak - anak di ruang operasi. Deg - degan sekaligus pasrah pada takdir Allah pada saya nanti nya. Ahhhhhh.... Roller coster ini mulai meluncur keras, menghantam bahu kanan kiri saya, tapi saya senang saya malah berteriak kesenangan. Persis saat saya mendengar tangisan anak - anak pertama kali, walau perut rasa nya masih nyeri karena bedah caesar yang saya jalani tapi perasaan bahagia jauh lebih mengisi hati saya. Tapi kemudian roller coster ini berbalik, kepala saya di bawah, mual, takut dan cemas.... Ya Allah, anak - anak sakit, perasaan yang sama, semua bercampur aduk, sampai saat saya melihat El kemarin masuk Rumah Sakit saya tidak bisa membendung air mata, tumpah dalam do'a kepasrahan saya pada takdir Nya semata.
Ini lah hidup saya yang menyenangkan... 
Sama seperti bermain roller coster. Semua ada timing nya. Saat di mana saya menangis bahagia, sampai saat di mana saya harus tertunduk dalam kepasrahan do'a. Tapi bagi saya tidak ada yang lebih indah dari pada menjadi seorang Bunda. Melihat senyum anak - anak saat saya membelikan  mereka mainan, melihat tawa mereka saat saya menggelitik manja pinggang mereka sampai saat melihat tangis mereka saat saya marahi... semua adalah rangkuman indah hidup saya yang nanti nya pasti akan saya urai di masa tua.

Tidak ada komentar: