Sabtu, 23 November 2013

Romantis

Waktu awal nikah pasti nya ya keromantisan yang di harap dari suami adalah yang utama. Pergi bersama bergandengan, makan di suapin ato keromantisan lain yang ga perduli kata orang apa...
Tapi...
Ga begitu dengan saya. Punya suami yang minim sifat romantis nya membuat saya ekstra bekerja keras untuk bisa menyentil dia jika saya butuh gaya "pacaran" nya itu. Apalagi dengan hadir nya anak2 satu persatu, tentu moment kebersamaan yang ada tak lagi bisa sama. Waktu sudah pasti terpancar seluruh nya untuk anak, apalagi energi yang ada, seluruh nya ya cuma buat anak2.
1 hal yang selalu menjadi moment istimewa keromantisan nya adalah, setiap pergi dan pulang dari mana pun suami tak pernah lupa meminta saya mencium tangan nya dan dia mencium kening saya. Sederhana memang, tapi keromantisan itu tak hanya sederhana jika saya dengar cerita beberapa kawan yang bahkan saat pasangan nya pulang pun mereka tak tau, entah sudah terlelap ato bahkan tak perduli.
Keromantisan buat kami tak hanya soal fisik semata. Suami selalu sadar apa yang saya butuhkan, misal gadget, kebutuhan rumah,anak dll. Coba kita tanya berapa banyak suami yang mau pulang kerja capek2 mampir ke indomart untuk membeli susu anak atao pampers anak... hal itu kadang di lakukan suami saat saya lupa membelinya.
Kata2 manis memang perlu dalam rumah tangga, wanita mana sih yang ga takluk dengan pujian kata2 indah walau hal tersebut hanya rangkaian kata belaka. Tapi sikap suami yang mengupload foto roti sarapan nya yang saya bawakan ke FB membuat saya terharu. Rasa roti nya tak begitu istimewa, bentuk nya pun tak indah tapi perhatian dia akan bekal itu yang membuat saya terharu. Belum lagi tanggapan dia terhadap koment2 yang masuk, membuat saya semakin kagum pada keromantisan nya.
Semua serba sederhana...
Bagaimana dulu saya selalu mendapati suami setia menunggu di mobil berjam2 lama nya sampai saya keluar kantor saat lembur. Juga saat saya selalu terkesima di buat nya karna tak sekalipun suami absent membuat kan susu hamil dan menyusui, bahkan setelah anak kami sudah 2.
Sederhana tapi mengena ....
Ribuan kata berserakan di media sosial memuji pasangan masing2, sampai saya bertanya dalam diri "koq pasangan tidak begitu ya...".
Kebaikan seseorang kadang tertutupi dengan kondisi ketidakpuasan kita terhadap nya. Itu lah perjalanan rumah tangga. Saat roda pedati sudah berputar, tak mungkin lagi kita hanya mengharapkan kata2 romantis dari pasangan. Bentuk nyata kesetiaan jauh lebih indah dari sejuta kata apapun.

Tidak ada komentar: