Senin, 17 Maret 2014

Fisik

Lagi2 menemui kenyataan bahwa yang terlihat di fisik jauh lebih "penting". Anak2 saya dari mereka lahir selalu di sorot soal fisik mereka. Badan yang langsing (sengaja ga mau pake kata kurus), rambut yang tipis, mata yang belo (lebar, seperti ayah nya) dan banyak hal lain.
Anak2 jarang sekali mendapat "penghargaan" dari kecerdasan nya, dari kebisaan mereka melakukan sesuatu di luar kemampuan anak seumuran mereka.
Saat bepergian ke rumah sodara, lama tak bertemu ... yang mereka tanyakan selalu "kecil ya badan nya, ga doyan makan ya..." atau ... "rambut nya tipis ya, ga di botakkin saja" ehmmm

Kenapa anak2 harus selalu di nilai dengan fisik mereka, kenapa mereka tidak ditanya "sudah umur berapa... sudah pinter apa?!"

Miris memang, saat penampilan fisik selalu jadi ukuran kemampuan seorang ibu membesarkan anak2 dengan baik.

Bagaimana mungkin anak nya sehat kalo kurus, ibu nya pasti ga bisa urus anak bukti nya anak nya ga doyan makan, kurus. Ehmmmm

Kenyataan2 yang saya dapati sejak kelahiran kakak pasya sampai anak kedua, el jundi. Kenyataan bahwa keberhasilan saya merawat anak2 ya dari fisik montok mereka, dari kesukaan mereka melahap makanan dan ukuran fisik lain nya. Belum pernah saya mendapat "penghargaan" karna kakak pasya juara kelas, atao el jundi yang sudah pintar meletakkan mainan, membuang sampah.

Lalu apakah saya gagal menjadi ibu?! Gagal dalam mendidik dan membesarkan anak2...

Tidak ada komentar: