Kamis, 05 Juni 2014

Tipu Muslihat

Cerita seorang teman ...

** Aku kalo mau refresing tanpa suami dan anak2 alias "having me time" harus pandai2 tipu muslihat soal ijin ke suami.
Yup ...
Karna aku pekerja, aku jadikan alasan tugas luar kota sebagai pintu untuk meraih kebebasan sementara or "me time".
Suami ga akan ijinkan aku jalan2 sendiri tanpa anak2 kecuali urusan kantor.**

Ehmmmm...
Sama suami sendiri koq tipu2...

Bukan menghakimi, tapi ingin menjadikan curhatan di atas sebagai bahan intropeksi diri. Apakah sampai sebegitu nya sehingga harus berbohong pada suami hanya untuk merefresh diri.

Memang, kita tidak boleh menstigma orang lain. Tidak boleh memberi masukkan tanpa paham apa masalah sebenar nya, tidak boleh menjadikan cerita orang lain sebagai acuan bahwa semua orang seperti itu.

Saya hanya ingin mengoreksi diri...

Apa harus seperti itu ...

Kalo untuk hal2 kecil saja kita sudah berani menguatkan hati untuk berbohong pada suami, bagaimana untuk hal lain. Ijin suami memang kadang tidak mudah di dapat, apalagi tanpa alasan yang tepat. Jadi bukan tidak akan di beri ijin, tapi lebih ke alasan yang tepat. Bukankah laki2 itu selalu lebih logis dan praktis dari perempuan. Maka jadikan alasan logis jika berhadapan dengan nya, jangan masukkan unsur perasaan karna sampai kapanpun pembicaraan tidak akan bermuara...

Masa iya bertahun berumah tangga kita tidak paham karakter pasangan. Jadikan karakter nya pegangan dalam berkomunikasi, soal apapun termasuk soal "having me time". Bukankah kalo kita refresh suami pula yang merasa "dampak nya".

Memang tidak ada rumah tangga yang sempurna, begitupun dengan saya. Cerita dan curhatan beberapa teman seperti di atas menjadikan saya terus belajar dan mendewasa dalam rumah tangga. Bukankah untuk belajar sesuatu kita tidak perlu mengalaminya langsung... apalagi soal2 rumah tangga?!?!?

Tidak ada komentar: