Minggu, 06 April 2014

Berdagang

**”Sesungguhnya sebaik-
baik usaha adalah usaha perdagangan yang apabila mereka berbicara tidak berdusta, jika
berjanji tidak menyalahi, jika dipercaya tidak khianat, jika membeli tidak mencela
produk, jika menjual tidak memuji-muji barang dagangan, jika berhutang tidak
melambatkan pembayaran, jika memiliki piutang tidak mempersulit”
(H.R.Baihaqi dan dikeluarkan oleh As-Ashbahani).**

Berdagang adalah profesi rasul. Banyak hadist yang menerangkan soal berdagang. Seperti 1 hadist di atas.

Saya sudah merasakan menjadi pedagang, sekaligus sebagai pembeli. Banyak suka duka saya rasakan, baik sebagai pedagang mau pun sebagai pembeli. Sebagai pedagang, tentu kesabaran ekstra harus di siapkan untuk menghadapi pembeli, apalagi kalo sudah jadi langganan.

Semua ego di lupakan, kemarahan di kesampingkan agar pelanggan merasa nyaman berbisnis dengan kita.

Lain lagi saat kita sebagai pembeli. Pembeli memegang "kunci" dalam perdagangan. Pembeli boleh bebas bertanya soal barang yang ingin di beli, pembeli bebas mengajukan tawaran terhadap harga yang di tentukan, dan yang terpenting pembeli harus di buat nyaman selama transaksi berlangsung, bahkan sampe barang di terima / di gunakan si pembeli.

Pengalaman berharga baru saja saya alami. Saya beberapa saat lalu kecewa dengan supplier sebuah online shop. Kami terhitung langganan lama, tapi entah kenapa pelayanan mereka sangat jauh dari memuaskan. Pertama, saya mendapati kenyataan paket barang saya hilang. Pada saat saya klaim penggantian, mereka tidak ada respone positif malah menulis dalam status bbm mereka tentang paket saya dan kerugian mereka. Tak berapa lama, paket saya tergantikan dengan separuh harga kehilangan, karna inisiatif saya. Saya masih melihat jalinan kerja sama kami terdahulu. Kasihan jika harus merugi toh paket hilang tidak sepenuh nya kesalahan mereka. Kedua kali, baru saja saya alami tadi siang. Paket saya sampe dengan keadaan barang tidak memuaskan. Tentu saya langsung bbm supplier bersangkutan tapi ... bukan hal positif yang saya dapat, lagi2 mereka berdalih dan tetap pada pendirian ini bukan salah mereka.

Kecewa tentu...
Tapi saya lantas mengambil inisiatip. Buat apa kita debat soal barang yang sudah di tangan, sudah kita bayar sehingga membuat orang lain tidak suka pada kita. Saya langsung tau type penjual seperti apa mereka. Bahkan kata maaf pun tidak saya dapat.

Belajar berlaku baik kepada pembeli jika anda memutuskan diri sebagai penjual. Bagi sebagian pembeli harga mahal tidak membuat "mundur", karna pembeli lebih mengutaman kenyamanan dalam bertransaksi, respone positif serta penjual yang tidak sungkan meminta maaf dalam kekurangan penyediaan jasa mereka.

Be smart seller ....
Plizzz!!!

Tidak ada komentar: