Akhir tahun 2009 ini di tutup dengan berita menghebohkan dari Pemerintah... Lagi-lagi Pemerintah membuat rakyatnya "ngiri". Di saat rakyat sulit mendapatkan pengobatan gratis untuk anak mereka, saat rakyat mengais makanan dari tong sampah dan tumpukkan sampah di bantar gebang. Pemerintah malah mengejutkan rakyat dengan membelikan sederetan menterinya dan pejabat negara lainnya mobil mewah seharga 1,3 Milliar. Sungguh harga yang fantastis untuk sebuah mobil dinas, apalagi dengan keadaan Indonesia yang sekarang sedang "terkecik".Rabu, 30 Desember 2009
Mobil Mewah...
Akhir tahun 2009 ini di tutup dengan berita menghebohkan dari Pemerintah... Lagi-lagi Pemerintah membuat rakyatnya "ngiri". Di saat rakyat sulit mendapatkan pengobatan gratis untuk anak mereka, saat rakyat mengais makanan dari tong sampah dan tumpukkan sampah di bantar gebang. Pemerintah malah mengejutkan rakyat dengan membelikan sederetan menterinya dan pejabat negara lainnya mobil mewah seharga 1,3 Milliar. Sungguh harga yang fantastis untuk sebuah mobil dinas, apalagi dengan keadaan Indonesia yang sekarang sedang "terkecik".Senin, 28 Desember 2009
Belajar Menabung...


Kamis, 24 Desember 2009
Resolusi di Tahun Baru....

Sabtu, 12 Desember 2009
Pameran Perhiasan Mutumanikam

Udah pada dateng belom ke Pameran Perhiasan Mutumanikam di JCC Senayan Hall B??!! Wah rugi banget deh kalo belum.... Banyak banget perhiasan yang bagus n asli buatan Indonesia berjejer di sana. Aku mencoba membawa "oleh-oleh" sedikit dari perjalanan aku k
e sana. Enjoy it.... N Bagi yang pada mau ke sana, masih ada waktu kok, karena Pamerannya di tutup tanggal 13 Desember. Jadi... tunggu apalagi, buruan deh kesana, n bawa uang yang banyak, biar ga ngiler kalo liat yang bagus-bagus...
Senin, 07 Desember 2009
Berkorban...

Minggu, 29 November 2009
Separuh Jiwaku Pergi...
Aku sedang "jatuh cinta" dengan lagu Anang, Separuh Jiwaku Pergi...Sebuah lagu penghianatan... yang bagi aku begitu menggoyahkan jiwa. Bagaimana mungkin jiwa kita tetap utuh jika orang yang kita sayang menghianati kita, membuat kita terluka...
Satu janji yang terucap antara aku dan mas...
Kita ga akan saling menghianati, karena kita hidup ga hanya untuk hari ini, tapi juga untuk nanti... Kita punya tanggung jawab yang harus kita berikan ga hanya di sini, tapi juga di akhirat nanti...
Kita punya "tanda cinta" yang bisa membuat kita selalu bertahan, walaupun kita terseok....
Aku dan mas memang dua insan yang berbeda, masing-masing kita punya kehidupan....
Tapi kita adalah satu, saat kita berhadapan dengan "cinta"...
Minggu, 22 November 2009
Kebebasanku....
Bahkan hanya sekedar untuk menulis...
Apa aku tak lagi boleh berkreasi.... Menuangkan "hasrat" menulisku....
Boro-boro bisa bikin cerpen, apalagi novel.... Menghias bolg dengan isi pikiranku saja sudah di larang.
Mungkin sementara blog ini akan aku "bekukan"...
Beku dari segala aktifitas...
Agar tak merugikan siapapun....
Jumat, 20 November 2009
Merindukanmu...
Berbeda Suasana...
Seorang teman berkeluh kesah padaku...Suasana 1 minggu terakhir ini di rumahnya, terasa berbeda. Atmosfire yang ada rasanya ga terlalu bersahabat dengan dia... dia merasa "sendiri" bahkan dirumahnya sendiri , tapi dia berusaha diam. 1 minggu ini, dia beradaptasi dengan iklim yang membuat dia bekerja extra keras. Pulang kantor, dia langsung "sibuk" merapikan kamar (yang seharian entah apa yang terjadi), berbentuk seperti kapal pecah. Bukan cuma itu, dia juga menyapu mata ke sekeliling rumah, hem..bentuk dan baunya tak sama lagi seperti 1 minggu sebelumnya, keluhnya dalam hati. Rasa capek dan kantuk rasanya hilang dalam sekejap, berbaur dengan kesibukkan yang ada.
Lalu apa sang suami peduli...??!! Tidak. Sejak 1 minggu yang lalu, suaminya ga lagi perduli dengan kondisi rumah, dia seakan larut dalam keadaan yang ada, sedangkan temanku... temanku semakin ga punya privasi di rumahnya sendiri.
Saat bercanda dengan si buah hatipun, rasanya begitu singkat. Betapa tidak, suasana yang tercipta antara dia dan sikecil, tidak lagi sama. Mereka serasa tak punya lagi ruang lingkup berdua. Padahal si buah hati sering kali berteriak lantang " Dede mau sama Mama...."
Oh anakku, kangen juga kamu nak sama mama, mama kira hanya mama yang merasa demikian, bisik temanku dalam hati.
Kamis, 19 November 2009
Hiburan...

Senin, 16 November 2009
Mencintai Apa Adanya

Sabtu, 14 November 2009
Mencintai Kamu...
Aku mencintaimu lengkap dengan segala kelebihan dan kekuranganmu....Aku mencintaimu walau tertatih tapi aku bertahan....
Aku mencintaimu walau terluka tapi aku bersabar....
Aku sadar, banyak perbedaan terbentang luas antara kehidupan kita....
Aku dengan duniaku, dan kamu dengan kehidupanmu...
Kita tak "pernah" bersatu...
Tidak pernah benar - benar bersatu....
Biar "ikatan" kita saja yang selalu menjadi jembatan penyatu kita...
Selebihnya.. Biar aku dengan duniaku, dan kamu dengan kehidupanmu...
Selasa, 10 November 2009
Sementara....

Sabtu, 07 November 2009
Akhirnya Datang Juga...

Senin, 02 November 2009
Wisata Hati...

Rabu, 28 Oktober 2009
Ade Untuk Pasya....
Sabtu, 24 Oktober 2009
Apa seh maumu??!!
. Aku memang hanya orang biasa, tapi aku juga masih punya harga diri. Aku ga mau di menginjak - injak aku seperti sampah. Dulu boleh, saat aku masih jadi bawahannya, masih "makan" dari uang dia, tapi sekarang.... Ga akan!!!Jumat, 23 Oktober 2009
Bukan Jaminan..
sang orang tua mengawasi dari dalam rumah?? Mungkin itulah yang di katakan, bukan jaminan bahwa dengan adanya kita, sebagai orang tua, ada di sekitar anak - anak kita, keselamatan mereka bisa lebih baik.Yang di butuhkan adalah kewaspadaan kita sebagai orang tua, dan ketangkasan kita meracik keadaan yang ada, sehingga anak kita betah di rumah jadi mereka ga terpancing untuk main di luar. Jujur, aku ga habis pikir dengan ulah para manusia yang tak punya belas kasih itu, apakah mereka tidak pernah berfikir tentang anak mereka sendiri nantinya.... Sungguh terlalu!!
Senin, 12 Oktober 2009
Anakku oh Anakku...
Sabtu, 10 Oktober 2009
Menapaki Hari Baru...
yang telah aku pendam, untuk sekedar "menghangatkan" aktifitas masa lalu. Aku di fitnah, di "hajar" dengan kata-kata yang sebenarnya tak pantas di ucapkan. Aku sadar, aku hanyalah manusia yang mengais rezeki dari tempat itu (dulu), tapi apa karena itu, aku lalu di campakkan begitu saja, di tuduh dengan segala macam tuduhan??!!Selasa, 29 September 2009
Mohon Maaf Lahir Batin ya…
Ga terasa ya, Ramadhan yang penuh berkah telah berlalu. Idul Fitri kita jelang juga. Hem, mudik lagi deh…hehehehe. Seperti tahun sebelumnya, Aku dan Mas juga Pasya mudik ke Purwokerto, tanah leluhur Suami. Dari sana kami lanjut ke Magetan, tempat kelahiran Eyang Kakung Pasya (Bapakku). Uh…kebayangkan bagaimana capeknya aku. Sampai di rumah aja ga bisa langsung istirahat. Ya tugas sebagai seorang Istri dan Ibu sudah menantiku. Bebenah rumah, bongkar seluruh isi perbekalan sampai menata kembali rumah yang sempet 1 minggu terbengkalai. Malam harinya ga kebayang bagaimana rasanya badan ini, capek bukan maen…Ya itulah romantika mudik. Tahun ini terasa beda karena akhir nya Mas setuju dengan ajakan aku untuk jalan-jalan selama kami mudik, jadi mudik kali ini ga monoton di Rumah aja. Aku mengunjungi Batu Raden, tepat wisata yang jadi kebanggaan masyarakat Purwokerto. Lalu hari berikutnya kami mampir di Aquarium raksasa, masih di Purwoke
rto juga. Selama di Magetan kami juga mampir ke Sarangan, telaga yang belum pernah di liat sama Mas…hehehehe, norak!! Nikmat juga mudik kali ini, walaupun cucian kotor setumpuk, badan pada pegel, otak juga ngebul tapi jiwa refresh banget!! Moga aja deh kita bisa menjalani hari lebih baik lagi kedepannya. Amin…. Minal Aidin Wal Faidzin ya, Maafkan lahir Batin.
Minggu, 13 September 2009
1 Minggu Yang Tersisa...
sulit yang pernah aku alami, tapi tidak pada barak itu. Sama sekali tidak... Aku malah sangat bersyukur waktu aku di sana hanya tinggal 1 minggu lagi. Ga kebayang kalo aku harus tinggal di sana lebih lama lagi. Kasian teman - teman yang masih tertinggal di sana. Tapi keputusan haruslah di ambil, tetap bertahan atau hengkang, itu 1 harga mati. Sabtu, 05 September 2009
Menghitung Hari...
Alhamdullilah ya Allah, akhirnya hari ini aku tanda tangani Surat Pernyataan aku di Terima di kantor yang baru. Em.... Lega, sekaligus sedih. Lega karena terlepas dari beban "perbudakan" yang selama ini aku terima, sedih karena harus berpisah dengan teman - teman terbaik. Aku telah mempersiapkan semuanya, dari mulai kebiasaan bangun pagi yang nanti harus aku jalani (karena tempat kerjaku lebih jauh..), sampai kemungkinan terkecil yang nantinya akan aku hadapi. Hem..Allah memang baik. Sabtu, 29 Agustus 2009
Allah ga pernah Tidur..
kerja di tempat yang baru. Sujud syukur aku dan Mas panjatkan untuk karunia ini. Rencana sabtu ini aku tanda tangan kontrak kerja untuk masuk per 1 Oktober, tapi Manager aku menjadwalkan ulang sampai Sabtu depan. Hem..sempet Bt juga seh, kenapa harus di tunda. Tapi aku ga berfikir negatif, di pesan singkat yang Manager aku kirim tadi, Beliau ijin mengantarkan Istri & Anak nya ke RS. Berarti Beliau memang sedang berhalangan, Insyaallah Minggu depan ga ada lagi halangan. Amin. Suasana kantor sudah sangat tidak bersahabat, setiap saat teriakan-teriakan selalu bergema dimana-mana. Siapapun sekarang selalu kena marah, dari mulai kami karyawannya, Istrinya sampai OB (Office Boy). Hem....bener-bener ga berpendidikan banget ya, marah-marah kemana-mana, sama siapapun. Ya Allah...Insyaallah awal Oktober aku sudah di tempat baru. Amin. Minggu, 16 Agustus 2009
Working Mom..
Membaca buku La Tahzan for working mothers karangan Izzatul Jannah, membuat saya merasa tak sendiri dengan permasalahan yang saya hadapi di kantor. Betapa tidak, dalam buku tersebut di ceritakan oleh kurang lebih 15 Ibu Bekerja dengan berbagai problematika yang di hadapi. Tidak sedikit yang mengalami hal seperti saya. Saya harus "rela" meninggalkan buah hati di rumah untuk sekedar menjadi berarti bagi suami dan keluarga (walaupun tanpa bekerjapun kehadiran saya bagi Pasya dan Suami telah sangat berarti, kata Suami), dengan bekerja maka saya juga di tuntut "lebih" pandai membagi waktu antara tugas kantor, rumah dan waktu untuk diri saya sendiri. Minggu, 09 Agustus 2009
Aku Kalah....
Akhirnya aku Kalah.... Air mataku tumpah jua. Ga sedikitpun aku ingin menangis, tapi rasanya hari itu hatiku sedang mellow. Aku kalah, dan tergugu dalam tangis. Perdebatan itu di mulai saat aku belum juga sempat menginjakkan kaki di kantor, ya, aku masih dalam perjalanan menapaki langkah menuju kantor, tapi teriakan-teriakan itu sudah membahana di telepon genggamku. Ya Allah, aku lemas... kakiku rasanya mati rasa, ga pengen rasanya aku langkahkan kakiku ke kantor. Sudah terbayangkan bagaimana terkutuknya tempat itu. Tapi aku ga mau di cap sebagai pengecut, lari dalam ketidakberesan pekerjaanku. Aku harus berani menghadapi hari ini, walaupun akhirnya mungkin akan berat. Rabu, 29 Juli 2009
Kepercayaan...
Ternyata kepercayaan itu harganya mahal banget.. Aku ga menyangka bisa mendapat pelajaran berharga dari sebuah kepercayaan. Buat aku yang namanya kepercayaan itu sebuah bentuk penghargaan kita terhadap orang lain. Bagaimana kita bisa menghargai orang lain, jika kita tidak bisa mempercayai dia. Ehm..di kantor aku sama sekali ga mendapatkan yang namanya kepercayaan. Setiap apapun yang aku lakukan ga pernah di percaya. Aku seh ga keberatan, karna aku tau aku berhadapan dengan orang yang ga pernah bergaul dengan manusia,hahaha..ups. Sekarang aku belajar untuk lebih menghargai orang lain dengan memberikannya kepercayaan, karna orang lain yang di beri kepercayaan pun akan lebih menghargai kita.Minggu, 19 Juli 2009
Kegundahan Hati...
Beberapa hari belakangan ini topik pembicaraan aku dan Suami ga beranjak dari soal bisnis. Ya, kami memang sedang merancang Bisnin masa depan kami. Kami sadar, status kami sekarang sebagai karyawan tidaklah mungkin bisa selamanya menunjang kehidupan kami. Pasti ada saat di mana kami terpuruk dengan puluhan karyawan lainnya menanggung malu karena PHK. Itulah yang sedang kami persiapkan sekarang, PHK. Kami tidak mau nantinya kami hanya mewariskan rasa malu pada anak-anak kami, karena Ayah-Bundanya hanyalah seorang Pengangguran. Minggu, 28 Juni 2009
Cuma 3 Hari kerja...
Ehm..lagi-lagi Big Boss bikin ulah, gimana ga, di kantor Senen lalu baru aja di terima OB (Office Boy) baru, tapi baru kerja 3 hari, eh langsung di pecat tanpa alasan yang jelas. Katanya seh, waktu OB itu pergi sama dia, dia denger OB angkat telp terusjanjian untuk ketemu orang besok, nah pas banget besoknya OB itu ga masuk, hem...kira-kira ada apa ya??!! Aku seh ga peduli sama semua itu, aku cuma bingung aja, kok Big Boss selalu aja bikin ulah...Ampyun deh!!!
Senin, 22 Juni 2009
Malez banget neh..
Jumat, 19 Juni 2009
Susahnya Ijin....
Jam dinding udah jam 07.00 pagi, Dr. Laurentz praktek jam 09.00, masih banyak waktu untuk mandi,
sarapan dan mempersiapkan semuanya. Tapi aku bukan gelisah memikirkan waktu yang masih lama. Aku sedang "asyik" berkutat dengan lamunanku memikirkan alasan apa yang harus aku pakai untuk ijin ke kantor. Masih teringat dalam pikiranku, beberapa hari lalu OB (office boy) kantor di pecat hanya karena dia ijin tidak masuk kantor, tapi ijinnya dadakan. Sedangkan sebelumnya udah di umumkan ijin harus 1 hari sebelumnya. hem...repot.Minggu, 07 Juni 2009
Cinta ga' harus memiliki??!!
Lagi-lagi isi blog saya kali ini adalah sebuah curhat dari beberapa teman saya yang sampai saya terbitkan tulisan ini, mereka belum juga menemukan cinta sejatinya.... Saya selalu berusaha memaknai semua curhat mereka sebagai bentuk cerita yang menarik yang bisa saya ambil beberapa hikmahnya terhadap kehidupan saya sekarang. Mereka bercerita tentang kegundahan hati mereka yang sampai sekarang belum juga bisa merasakan seperti apa yang saya rasakan. Ya menikmati indahnya berkeluarga. Mereka juga bercerita tentang hubungan yang sedang mereka bina dengan pasangan tidaklah mengalami banyak kemajuan, bahkan beberapa mengalami jalan di tempat. Hem....Sabtu, 30 Mei 2009
Parno....
ekedar memberikan data sepele ke customer. Seperti halnya kemarin, saat teman saya, bagian Accounting mendapat telp dari kantor pajak. Boss bertanya dari A-Z, seperti kita itu tertuduh atau penjahat. Padahal kantor pajak hanya ingin minta kelengkapan data perusahaan saja, ga lebih. Tapi rasanya Boss begitu parno, sampai ga percaya dengan keterangan yang di sampaikan teman saya.Ujung punya ujung, Boss diskusi sama teman aku, yang akhirnya di putuskan data tersebu boleh untuk di berikan ke kantor pajak. Ya ampun...hanya hal sepele gitu aja, rasanya kaya memutuskan 1 masalah yang besar, yang menyangkut kehidupan orang banyak. Orang kok parno banget, sampai ga percaya sama orang lain.
Rabu, 27 Mei 2009
"Merayu" Allah...
Sekarang ini saya sedang dalam masa "merayu" Allah. "merayu" untuk mendapatkan apa yang saya mau, yang saya yakin hanya Allah lah yang bisa memberikannya. Saya mencoba intropeksi diri, atas apa yang saya lakukan selama ini, mungkin masih sangat jauh dari apa yang seharusnya saya lakukan sebagai manusia. Saya masih mementingkan ego saya di atas kepentingan anak dan suami saya, saya juga masih "jauh" dari Allah. Bagi saya, rasanya mustahil untuk Allah mengabulkan so'a saya. Namun, entah dapat kekuatan dari mana, saya seolah semangat untuk "merayu" Allah agar Dia mau mendengar do'a saya, atau bahkan yang lebih nyata adalah dengan mengabulkannya. Sabtu, 23 Mei 2009
Restu Orang Tua...
Seberapa pentingnya seh peran Orang Tua dalam setiap langkah yang kita lakukan. Tentu kita tidak bisa memungkiri bahwa keberadaan kita sekarang pun adalah karena Orang Tua jua. Dari mulai di dalam kandungan Orang Tua telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. Mereka menjadi sebuah tonggak kehidupan kita. Orang Tua yang memberikan "separuh nafasnya" untuk kehidupan kita, mereka jua yang memberikan "sebelah nyawanya" untuk kehidupan kita. Mereka yang rela bertaruh apapun yang mereka miliki hanya untuk kita, termasuk nyawanya sekalipun. Rabu, 06 Mei 2009
Kami Cuma "Sapi Perahan"
Semua k
e-BT an aku memncak kemarin, saat Big Boss dengan tanpa tendeng aling - aling dan malu - malu menuduh aku memakai uang kantor. Alasannya sepele, karena dia merasa meninggalkan uang kas banyak saat keluar negeri, tapi uang itu sekarang habis, padahal menurut dia ga ada staff yang keluar, juga ga ada barang yang perlu di beli. Aku di panggil ke ruangannya, di sidang dengan sejuta pertanyaan yang menusuk. Aku ga jawab apa - apa, ga membela diri, ga juga menyangkal. Aku ga pengen menimbulkan kesan bahwa aku membela diri. Biar aja Allah yang menjawab semuanya.Allah menjawab do'a ku. Ga lama, dia sadar bahwa hitungan dia salah, bahwa pengeluaran sesuai dengan uang yang dia kasih. Ya ampun, tapi setelah kejadian itu pun, dia ga minta maaf. Hanya membisik pelan " ternyata pengeluaran kita banyak ya..." Gubrak!!!!
Ya Allah...
Hanya Engkaulah yang menggenggam jiwa - jiwa ini, hanya Engkaulah yang Maha Mengetahui segala yang ada di bumi dan di langit. Biarlah hanya Engkaulah yang tahu apa yang terjadi, semoga semuanya menjadi pintu pembuka Rezeki untuk aku, jadi aku ga perlu kerja lagi di tempat ini, dengan Boss yang seperti dia. amin
Minggu, 03 Mei 2009
Boss Pulang...
1 minggu yang lalu Boss keluar negeri. Katanya seh untuk urusan kerjaan, tapi selebihnya ga tau deh... Maklum aja, namanya juga Boss kan, banyak uang, selain kerja bisa mampir sana - sini. Aku dan teman - teman kantor lainnya ga masalah dengan hal itu, bagi kami, kami bisa "bernafas" lega untuk 1 minggu saja, sudah sangat bersyukur....Sabtu, 11 April 2009
Pasyaku...
a, sering kali aku membaca majalah pengasuhan yang memberikan masukan tentang pola asuh anak, tapi tetep aja bagi masalah aku sekarang teori-teori itu ga mempan. Aku lagi "berjuang" melawan hawa nafsuku sendiri untuk ga marah-marah melihat polah Pasya yang ngeselin. Tapi semua gerakan Pasya jauh di atas anak seusianya, dia juga sangat responsif. Dia juga sangat supel terhadap anak seusianya, kadang malah karena "keramahannya" banyak teman yang memuji aku. Aku bangga pastinya, bagaimana tidak, dengan tidak bermaksud membandingkan, banyak anak temanku yang sebaya dengan Pasya masih sangat kurang baik menanggapi respon sekitarnya.Apakah teman punya saran yang bisa aku terapkan terhadap masalah yang sekarang aku hadapi, aku sangat berharap masukkan yang di berikan adalah masukkan yang memang sudah pernah di praktekkan dan berhasil, karena aku ga mau kebiasaan Pasya ini berkelanjutan sampai dia beranjak dewasa.
Jumat, 10 April 2009
Selamat Ulang Tahun, Cinta...
Selamat Ulang Tahun, Cinta....Bertambah lagi 1th usiamu, tapi berkurang juga 1th umurmu. Diusiamu yang sekarang, aku berharap kau selalu bahagia, karena dengan kebahagiaan kau bisa menjalani hidup dengan lebih baik lagi. Di usiamu sekarang, aku berdo'a kau selalu di berikan kesehatan, karena hanya kesehatanlah rezeki terbesar dari Allah yang bisa kita rasakan. Harapanku kau selalu menjadi orang yang sabar, sabar dalam menjalani liku kehidupan ini, sabar menjadi pendamping aku, istrimu yang penuh kekurangan ini, serta sabar mendampingi anak-anak kita menatap masa depan. Aku juga berharap kau selalu di berikan limpahan rezeki, agar kita bisa berbagi dengan saudara-saudara kita. Jangan lupa bahwa di luar sana akan banyak rintangan dan tantangan yang menghadang, jadikan Allah sebagai satu-satunya penolong bagimu, dan ingatlah selalu, Aku dan Pasya selalu menanti & berdo'a yang terbaik untuk mu....
Dihari bahagiamu ini, maafkan kami jika tak dapat memberikan hadiah yang menjadi harapanmu, semoga Cinta dan Kasih Sayang kami yang tak terkira dapat menjadi hadiah terbaik di hari ulang tahunmu, Selamat Ulang Tahun Cinta, Kami selalu menyayangimu.....
Senin, 06 April 2009
Psikopat
Minggu, 29 Maret 2009
Orang Terkasih
Semalam saya nonton berita tentang musibah Situ Gintung bersama Pasya. Memang kejadiannya sudah 2hr yang lalu, tapi saya semalam kembali menontonnya, dan kali ini berdua dengan Pasya. Saya menunjukkan kepada Pasya bahwa ada dede bayi yang hilang, belum bertemu mamanya. Juga kakak yang menangis mencari mamanya. Dengan wajahnya yang polos, walau aku tau dia pasti belum mengerti yang aku bicarakan, tapi matanya tajam menatap kearah TV, seolah dia juga berempati dengan kejadian yang sedang terjadi. Pasya memang suka sekali melihat gambar dede bayi, atau kakak yang usianya tidak terlalu jauh dari dia. Kali ini Pasya melihat dede bayi dan kakak dalam situasi yang berbeda. Rabu, 25 Maret 2009
Kamu Masih Terlalu Kecil
Kemaren aku jalan sama Pasya di Ruko dekat rumah. Ga di sangka dia mau jalan sendiri, padahal biasanya dia paling susah untuk jalan sendiri, maunya gendong. Aku seneng banget liat dia jalan sendiri tanpa aku gandeng, jalan dengan "Percaya Diri" nya di tengah lalu lalang orang banyak. Lucu juga ya ngeliat dia jalan dengan sepatu kecilnya, bunyi juga gitu...cit,cit,cit. Ga terasa waktu berlalu begitu cepat, rasanya baru kemaren aku duduk bersanding sama Ayahnya di pelaminan, eh sekarang bidadari cantikku sudah sebesar itu. Ya bulan ini Pasya kecilku sudah 1.5thn...sudah pintar jalan, ngocehnya juga tambah banyak dan lucu banget. Rasanya lama-lama di kantor udah ga nyaman lagi pengen cepet-cepet pulang aja. Melihatnya berada di tengah orang dewasa, membuat aku khawatir. Ternyata dia masih terlalu kecil untuk bisa sejajar dengan orang dewasa. Banyak orang dewasa yang terkadang minggir melihatnya jalan, mungkin karena takut nabrak Pasya. Nak, Bunda khawatir banget sama kamu. Berada di tengah orang dewasa sekarang ga seaman dulu. Banyak mata-mata tajam dan nakal yang kadang menatap tubuh mungilmu...Bunda takut dan ngeri membayangkannya.Nak, dunia ini sekarang ga lagi ramah. Banyak tangan-tangan jail yang ingin menjamahmu. Ya allah tolong lindungi Bidadari kecilku...Minggu, 22 Maret 2009
Diam
ahwa setiap harinya saya selalu meninggalkannya untuk sibuk berkutat dengan rutinitas kantor. Hari ini saya mencoba cuek dengan ulah Pasya yang tidak henti-hentinya mencoba "mencuri" perhatian saya. Dari mulai merengek minta susu, menangis minta naik sepeda, sampai nangis untuk hal yang saya sendiri ga mengerti tujuannya untuk apa. Awalnya memang saya memberikan apa yang dia minta, tapi lama-lama yang dimintanya semakin "aneh-aneh" dan membuat saya menjadi "gemes" juga dengan polahnya. Saya lalu menggunakan aksi diam. Ya diam tanpa kata yang keluar, tidak marah, ngomel ataupun tersenyum. Hanya diam tanpa kata-kata. Awalnya dia masih merengek meminta perhatian saya. Tapi tak lama kemudian, dia diam...Diam sendiri dan mengambil botol susunya lalu tidur. Saya sempat bingung, tidak menyangka cara yang saya gunakan berhasil juga. Ternyata kadang kita hanya butuh reaksi diam untuk menyelesaikan masalah yang kita alami. Lalu kenapa kita harus menghabiskan energi kita untuk marah-marah, bukankah...diam lebih indah. Sabtu, 21 Maret 2009
Pemilu...
g kurang bersahabat. Tapi aku tidak melihat perubahan yang di buat oleh Pemerintah. Apa sih yang sekarang mereka lakukan.. Kejahatan makin merajalela, bahkan sekarang para penjahat semakin "berani" melakukannya di depan umum.Sekarang, apa yang harus kita harapkan dari Pesta Demokrasi yang sebentar lagi akan kita jelang??!! Lalu apa yang harus kita benahi sekarang, Pemimpinnya kah, atau sistemnya??!! Mari kita pakai hati kita untuk melihat lebih jauh lagi, mana yang baik untuk kita. Mana yang dapat memberikan kita perubahan yang lebih "sehat" lagi....
Rabu, 25 Februari 2009
Ga ada yang sia-sia koq.....
Kata orang,apapun yang kita lakukan ga akan pernah ada yang namanya sia-sia. Semuanya pasti ada hikmahnya, setidaknya ada pelajaran yang bisa kita ambil dalam setiap hal yang terjadi dalam hidup kita. Masa seh.. Kadang aku suka kesel sama hal-hal yang berjalan ga semestinya aku mau. Aku kesel sama hal-hal yang menurut aku udah aku usahakan sepenuh hati, tapi hasilnya ga bisa maksimal..Pernah ga seh kita merasa kegagalan yang terjadi pada diri kita adalah karna kesalahan orang lain?! Kadang aku merasa begitu. Kadang aku merasa kegagalan ato kesalahan yang terjadi adalah ga sepenuhnya kesalahan aku,tp ada "campur tangan" orang lain.
Perlu "kerja keras" yang ekstra untuk bisa menerima kegagalan. Apalagi untuk bisa bangkit menatap masa depan yang lebih baik lagi...Tapi, aku mencoba menemukan makna kata-kata orang bijak berikut ini "Allah menyukai perjalanan proses yang kau lalui,bukan hasilnya..". Nah.. Ga perlu takut n minder kan dengan segala kekurangan dan kegagalan yang mungkin kita lalui ato hadapi. Bagaimanapun, kita udah mencoba semaksimal yang kita bisa, selebihnya biarlah Allah yang menentukan, apakah perjuangan kita ini layak kita menangkan, ato kita harus berbesar hati untuk "cukup" menjadi pejuang saja.
Senin, 23 Februari 2009
Fenomena Ponari...
Beberapa bulan belakangan ini nama dukun cilik Ponari sangat terkenal. Ga cuma di TV, di radio, koran, majalah bahkan di internet pun nama Ponari sedang "Booming". Masyarakat kita memang ga sepenuhnya salah karena "mempercayakan" kesehatan mereka pada seorang bocah laki - laki yang umurnya saja tak lebih dari 12 tahun. Mereka "percaya" bahwa hanya dengan bermodalkan uang yang mungkin tidak seberapa bagi mereka namun bisa membuat mereka punya sebuah harapan baru untuk kesembuhan mereka.Lalu apa yang dapat kita lakukan sekarang....
Belajarlah selalu untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Beri "energi" positif bagi hidup kita maupun orang lain, agar kita tak lagi jatuh dalam lubang "kemaksiatan". Bagi pemerintah, mari kita kembali menata diri, membenahi segala kekurangan agar tak lagi masyarakat kecil yang jadi korbannya. Kenapa harus ada orang yang di rugikan jika kita dapat menjadikan segalanya menjadi lebih baik....
Kita di didik untuk jadi karyawan...
Bagaimana tidak.. Saat kita kecil,orang tua kita tanpa sadar telah mengarahkan kita untuk sekolah demi mengejar cita-cita yang tak lain adalah bekerja pada orang lain. Masih ingat kah kita saat orang tua membuai kita dalam gendongannya,apakah yang mereka katakan kepada kita.. Orang tua selalu memberikan "semangat" pada kita untuk menjadi dokter,guru,ABRI dsb. Mereka tidak pernah menuntun kita untuk menjadi seorang pengusaha,penulis atau bahkan anggota dewan.
dunia kerja sebagai karyawan,bukan sebagai pengusaha. Miris memang.. Saat pemerintah "semangat" meneriakkan kurikulum berbasis kompetensi,eh di sisi lain pemerintah seolah cuek dengan kesiapan kita menghadapi masa depan.Saya selalu berusaha menerapkan pada si buah hati untuk menjadi orang yang siap dengan tantangan masa depan,bukan mengarahkannya pada 1 bidang pekerjaan. Karena jadi apapun dia nanti, dia harus siap menapaki kerasnya dunia. Semoga.amin.
Minggu, 22 Februari 2009
Masa Lalu...

Setiap dari kita pasti punya masa lalu. Entah masa lalu yang penuh kenangan indah dan menggetarkan atau mungkin justru masa lalu yang mengiris jiwa. Aku termasuk orang yang terkadang "menghabiskan" waktu untuk "berkunjung" ke alam masa lalu. Bukan untuk membuka kembali lembarannya dan berharap dapat kembali ke dalamnya, tapi lebih kepada "mencari" gambaran tentang bagaimana bersikap agar segala kesalahan di masa lalu tidak kembali terulang.
Tapi tak jarang saat kita "meluncur" kembali "mengulik" masa yang telah lewat itu, kita seolah terbawa hanyut dalam ribuan cerita di dalamnya. Kadang kita kembali tertawa, tersenyum dan bahkan tak jarang menjadi menangis. Pilu memang meratapi segala "kebodohan" kita di masa lalu, "kebodohan" yang tak mungkin bisa kita koreksi. Segala bentuk kesalahan yang mungkin membuat kita terpuruk dalam satu kepribadian yang sekarang tidak kita kenal.
Apapun itu kita harus bersyukur karena segala hal yang telah kita lewati itu, telah membuat kita menjadi jauh lebih dewasa lagi. Menempa kita menjadi jauh lebih bijaksana dalam melewati hidup. Dan membuat kita jauh lebih bersyukur, karena kita telah melewati masa-masa suram itu.
Jangan jadikan masa lalu kita sebagai satu hal yang justru membuat kita menjadi lebih terpuruk, tapi jadikan cerita itu sebagai cerminan kita untuk tidak lagi jatuh dan berbuat hal yang sama. Nikmati keindahan hari yang sekarang terpampang di depan kita. Jangan pernah kembali ke masa lalu hanya untuk meratapi, menangisinya atau ingin "bergelayut" di dalamnya. Kembalilah untuk mengambil secuil harapan untuk menjadi lebih baik lagi.